25 C
Medan
Wednesday, July 3, 2024

Disambar Petir saat Main Ponsel

MARIADI/METRO ASAHAN/jpnn DISAMBAR PETIR-Selvia, salahsatu korban disambar petir saat tiba di UGD RSU HAMS Kisaran, Minggu (2/8) sore. Cuaca tak menentu juga menyerang STM Hilir Deliserdang yang mengakibatkan dua anak tewas ditimpa pohon sawit.
MARIADI/METRO ASAHAN/jpnn
DISAMBAR PETIR-Selvia, salahsatu korban disambar petir saat tiba di UGD RSU HAMS Kisaran, Minggu (2/8) sore.

SUMUTPOS.CO- Ketika putting beliungĀ  melanda Deliserdang, di Asahan cuace ekstrem juga mengambil korban. Ketika hujan yang diiringi petir kemarin petang, dua remaja harus dilarikan ke rumah sakit karena disambar petir saat mereka asyik bermain ponsel.

Adalah Astuti Indriani (15) dan Selvia (13), kakak beradik warga Bunut Barat, Lingkungan III, Jalan Tenggiri, Kecamatan Kota Kisaran Barat, Asahan, yang jadi korban.

Menurut keterangan dihimpun Metro Siantar (Sumut Pos Grup), Saat itu sekira pukul 16.30 WIB, cuaca di Kota Kisaran Barat sekitarnya mendung. Kemudian disusul hujan rintik-rintik.

Tapi kedua korban Astuti Indriani dan Selvia serta sepupunya Bagas Pradaka, bocah berusia 3 tahun 6 bulan malah asyik main-main HP di depan rumah mereka, persis di bawah pohon rambutan.

Tiba-tiba petir menggelegar dan langsung menyambar Astuti Indriani dan Selvia. Melihat kejadian, Bagas Pradaka langsung menangis dan lari ketakutan. Sementara Selvia dan Astuti Indriani luka-luka.

Warga yang sedangĀ  latihan keyboard organ tunggal di sekitar lokasi langsung memberikan pertolongan dan membawa Selvia dan Astuti Andriani ke RSUD HAMS Kisaran. Sedang Bagas Pradaka tak menderita luka.

Akibat kejadian ini, Selvia menderita luka lecet di dada. Sementara Astuti Indriani menderita luka lecet di kaki sebelah kanan. Lukanya berwarna hitam. Namun korban tetap tenang, tidak seperti adiknya terus meraung-raung kesakitan.

Dr Hotmauli, dokter RSUD HAMS Kisaran, yang menangani pasien mengatakan, Selvia yang terus meraung-raung itu mengalami trauma. Menurut dr Hotmauli, korban Selvia perlu mendapat penanganan medis dokter bedah untuk mengobati luka lecet di dadanya. ā€œKita akan melakukan observasi lebih mendalam terhadap pasien, karena pasien terus-menerus meraung-raung kesakitan seperti yang saudara lihat saat ini. Sementara Astuti Andriani tenang karena kaki kanannya yang tersambar petir sudah kita tangani dengan baik, sehingga korban dalam keadaan tenang tidak seperti adiknya,ā€ ujar dr Hotmauli. (mar/dro/smg/rbb)

MARIADI/METRO ASAHAN/jpnn DISAMBAR PETIR-Selvia, salahsatu korban disambar petir saat tiba di UGD RSU HAMS Kisaran, Minggu (2/8) sore. Cuaca tak menentu juga menyerang STM Hilir Deliserdang yang mengakibatkan dua anak tewas ditimpa pohon sawit.
MARIADI/METRO ASAHAN/jpnn
DISAMBAR PETIR-Selvia, salahsatu korban disambar petir saat tiba di UGD RSU HAMS Kisaran, Minggu (2/8) sore.

SUMUTPOS.CO- Ketika putting beliungĀ  melanda Deliserdang, di Asahan cuace ekstrem juga mengambil korban. Ketika hujan yang diiringi petir kemarin petang, dua remaja harus dilarikan ke rumah sakit karena disambar petir saat mereka asyik bermain ponsel.

Adalah Astuti Indriani (15) dan Selvia (13), kakak beradik warga Bunut Barat, Lingkungan III, Jalan Tenggiri, Kecamatan Kota Kisaran Barat, Asahan, yang jadi korban.

Menurut keterangan dihimpun Metro Siantar (Sumut Pos Grup), Saat itu sekira pukul 16.30 WIB, cuaca di Kota Kisaran Barat sekitarnya mendung. Kemudian disusul hujan rintik-rintik.

Tapi kedua korban Astuti Indriani dan Selvia serta sepupunya Bagas Pradaka, bocah berusia 3 tahun 6 bulan malah asyik main-main HP di depan rumah mereka, persis di bawah pohon rambutan.

Tiba-tiba petir menggelegar dan langsung menyambar Astuti Indriani dan Selvia. Melihat kejadian, Bagas Pradaka langsung menangis dan lari ketakutan. Sementara Selvia dan Astuti Indriani luka-luka.

Warga yang sedangĀ  latihan keyboard organ tunggal di sekitar lokasi langsung memberikan pertolongan dan membawa Selvia dan Astuti Andriani ke RSUD HAMS Kisaran. Sedang Bagas Pradaka tak menderita luka.

Akibat kejadian ini, Selvia menderita luka lecet di dada. Sementara Astuti Indriani menderita luka lecet di kaki sebelah kanan. Lukanya berwarna hitam. Namun korban tetap tenang, tidak seperti adiknya terus meraung-raung kesakitan.

Dr Hotmauli, dokter RSUD HAMS Kisaran, yang menangani pasien mengatakan, Selvia yang terus meraung-raung itu mengalami trauma. Menurut dr Hotmauli, korban Selvia perlu mendapat penanganan medis dokter bedah untuk mengobati luka lecet di dadanya. ā€œKita akan melakukan observasi lebih mendalam terhadap pasien, karena pasien terus-menerus meraung-raung kesakitan seperti yang saudara lihat saat ini. Sementara Astuti Andriani tenang karena kaki kanannya yang tersambar petir sudah kita tangani dengan baik, sehingga korban dalam keadaan tenang tidak seperti adiknya,ā€ ujar dr Hotmauli. (mar/dro/smg/rbb)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/