MEDAN, SUMUTPOS.CO -Walau sudah diberhentikan dari jabatan Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Hati Nurani Rakyat Sumatera Utara (Hanura Sumut), Tuani Lumbantobing sepertinya tidak patah arah. Mantan Bupati Tapanuli Tengah (Tapteng) dua priode itu tetap ingin maju dalam bursa pemilihan calon Gubernur Sumut (Pilgubsu) 2018 mendatang.
Keseriusan Tuani itu terlihat ketika mendaftarkan diri ke tim penjaringan Bakal Calon (Balon) Gubsu DPD PDIP Sumut, Rabu (2/8). Tuani tidak datang sendiri. Dia ditemani puluhan massa yang mendukungnya untuk bisa maju di Pilgubsu 2018.
“Menjadi Ketua DPD Partai Hanura Sumut bukan tujuan utama, itu hanya lompatan. Sebenarnya saya ingin menjadi Gubernur Sumut,” serunya kepada wartawan usai menyerahkan dokumen pendaftaran ke tim penjaringan Balon Gubsu di DPD PDI-P Sumut Jalan Jamin Ginting.
Disebutkannya, sudah terlalu banyak Provinsi Sumut membantunya saat sekolah di APDN (sekarang IPDN) dan LAN (Lembaga Administrasi Negara . “Waktu itu saya sekolah dibiayai negara. Sudah cukup itu, kini giliran saya mengabdi untuk Sumut,” akunya.
Tuani berharap banyak agar DPD PDI-P bersedia mendukungnya untuk bisa melakukan niatan tersebut. Bahkan, dia mengklaim punya hubungan baik dengan Ketua Umum DPP PDIP, Megawati Soekarnoputri. “Dua priode menjadi Bupati Tapteng saya didukung Ibu Mega,” tuturnya.
Apabila terpilih nanti, Tuani berjanji akan membuat kesepakatan atau MoU dengan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Sumut. Apabila setelah dua tahun terpilih tidak ada perubahan, bersedia mengundurkan diri.
“MoU itu sudah saya lakukan di Tapteng. Kalua diberikan kepercayaan menjadi Gubernur, hal yang sama akan dilakukan. Semua bisa menilai kinerja saya nanti, kalau dua tahun tidak ada berubah, bersedia mundur,”tegasnya.
Di sisi lain, Tuani akan menerima apapun rekomendasi dari DPP PDIP. Termasuk, ketika menunjuknya menjadi calon wakil gubernur sumut.
“Kalau itu kepercayaan dari Ibu Mega, saya akan terima,”ungkapnya.
Andai bisa memilih, Tuani menyatakan niatannya tetap ingin menjadi Calon Gubsu. Sedangkan, untuk calon wakil dia berharap agar yang mendampinginya memiliki kemampuan di bidang pemerintahan.
“Kalau buta dengan sistem pemerintahan bisa susah, kerjanya tidak akan maksimal. Sementara, saya akan buat perjanjian dua tahun kerja dengan DPRD. Kalaupun tidak birokrat, bisa juga anggota DPRD. Tentu itu akan lebih baik,”akunya.
Tuani sendiri belum bisa memastikan apakah akan mendaftarkan dirinya ke tim penjaringan DPD Partai Hanura. “Kita lihat nanti,” ucapnya.
Sekretaris DPD PDI-P Sumut, Soetarto mengatakan pihaknya sangat tersanjung karena penjaringan yang dilakukan diminati oleh tokoh-tokoh potensial di Sumut.
“Sebelum Pak Tuani, sudah ada Syamsul Arifin, Sahril Tumanggor, Tengku Erry Nuradi, Ade Sandra, Ngogesa Sitepu yang sudah lebih dahulu mendapaftar. PDIP tersanjung dengan itu,” katanya.
Berkas pendaftaran Tuani, kata dia, akan diverifikasi lebih dahulu oleh panitia penjaringan. Selanjutnya, akan ada tahap penyaringan.
“Nanti ada 3 nama yang kita kirimkan ke DPP (dewan pimpinan pusat, Red) untuk dipilih. Siapapun yang dipilih, pasti sesuai kehendak masyarakat, karena memang kita mencari pemimpin yang bisa membuat Sumut lebih baik,” akunya.(dik/azw)