26.7 C
Medan
Wednesday, May 22, 2024

Sempat Viral Dianiaya Massa, Pasien Covid Meninggal di RS Adam Malik

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Salamat Sianipar, pasien terkonfirmasi positif Covid-19 di Kabupaten Toba yang viral di media sosial karena disebut dianiaya, akhirnya meninggal dunia di Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) H Adam Malik Medan. Salamat sempat menjalani perawatan beberapa hari di rumah sakit milik Kementerian Kesehatan tersebut.

DIAMANKAN: Salamat Sianipar diamankan petugas Covid-19 , beberapa waktu lalu.

Kasubbag Humas RSUP H Adam Malik, Rosario Dorothy Simanjuntak membenarkan pasien itu telah meninggal dunia. Selanjutnya, dilakukan pemulasaraan jenazah sesuai protokol kesehatan untuk dibawa ke rumah duka. “Pasien meninggal semalam (Minggu, 1/8) pukul 16.30 WIB,” ujar Rosa, Senin (2/8).

Rosa menyebutkan, pasien mulai dirawat sejak Kamis (29/7). Pasien dirujuk dari RS Porsea. “Gejala yang dialami seperti pasien Covid-19 pada umumnya,” sebut dia.

Dikatakan Rosa, pasien memiliki komorbid. Namun, tidak bisa disampaikan penyakit penyerta pasien karena alasan medis. “Diagnosa sekundernya ada, tapi kami enggak bisa infokan diagnosa,” tandas Rosa.

Diketahui, video Selamat Sianipar viral di media sosial dan menjadi perhatian banyak orang. Dalam video tersebut, terlihat banyak massa memegang kayu dan tali. Ada dugaan warga melakukan penganiayaan pasien Covid-19 tersebut. Namun, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Toba dan pihak kepolisian membantah dugaan penganiayaan yang dilakukan warga.

Kabid Humas Polda Sumut Kombes Hadi Wahyudi mengaku sudah mendengar kabar kalau Selamat Sianipar telah meninggal dunia.

“Kita turut berduka atas meninggalnya Pak Selamat. Kita sudah menerima laporannya,” kata Kabid Humas Polda Sumut, Kombes Pol Hadi Wahyudi kepada wartawan, Senin (2/8) sore.

Kata dia, meski korban sudah meninggal dunia, namun pihak kepolisian tetap melanjutkan penyelidikan kasus penganiayaan yang dialaminya. “Masih didalami semuanya, hasil pendalaman Polres Toba itu bagaimana, masih kita tunggu,” kata Hadi.

Dia menyebut, pihak RSUP H Adam Malik Medan telah menyatakan Selamat Sianipar meninggal dunia karena menderita positif Covid-19. “Dokter sudah menyatakan meninggal karena Covid-19 (berat) dan sudah ada bukti tertulisnya,” sebutnya.

Menurut dia, pihak rumah sakit sudah bekerja maksimal untuk merawat Selamat sejak masuk ke rumah sakit pemerintah tersebut. “Yang jelas, dokter sudah menangani semaksimal mungkin dari mulai dirujuk dari Toba ke RS Adam Malik,” pungkasnya. (ris/azw)

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Salamat Sianipar, pasien terkonfirmasi positif Covid-19 di Kabupaten Toba yang viral di media sosial karena disebut dianiaya, akhirnya meninggal dunia di Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) H Adam Malik Medan. Salamat sempat menjalani perawatan beberapa hari di rumah sakit milik Kementerian Kesehatan tersebut.

DIAMANKAN: Salamat Sianipar diamankan petugas Covid-19 , beberapa waktu lalu.

Kasubbag Humas RSUP H Adam Malik, Rosario Dorothy Simanjuntak membenarkan pasien itu telah meninggal dunia. Selanjutnya, dilakukan pemulasaraan jenazah sesuai protokol kesehatan untuk dibawa ke rumah duka. “Pasien meninggal semalam (Minggu, 1/8) pukul 16.30 WIB,” ujar Rosa, Senin (2/8).

Rosa menyebutkan, pasien mulai dirawat sejak Kamis (29/7). Pasien dirujuk dari RS Porsea. “Gejala yang dialami seperti pasien Covid-19 pada umumnya,” sebut dia.

Dikatakan Rosa, pasien memiliki komorbid. Namun, tidak bisa disampaikan penyakit penyerta pasien karena alasan medis. “Diagnosa sekundernya ada, tapi kami enggak bisa infokan diagnosa,” tandas Rosa.

Diketahui, video Selamat Sianipar viral di media sosial dan menjadi perhatian banyak orang. Dalam video tersebut, terlihat banyak massa memegang kayu dan tali. Ada dugaan warga melakukan penganiayaan pasien Covid-19 tersebut. Namun, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Toba dan pihak kepolisian membantah dugaan penganiayaan yang dilakukan warga.

Kabid Humas Polda Sumut Kombes Hadi Wahyudi mengaku sudah mendengar kabar kalau Selamat Sianipar telah meninggal dunia.

“Kita turut berduka atas meninggalnya Pak Selamat. Kita sudah menerima laporannya,” kata Kabid Humas Polda Sumut, Kombes Pol Hadi Wahyudi kepada wartawan, Senin (2/8) sore.

Kata dia, meski korban sudah meninggal dunia, namun pihak kepolisian tetap melanjutkan penyelidikan kasus penganiayaan yang dialaminya. “Masih didalami semuanya, hasil pendalaman Polres Toba itu bagaimana, masih kita tunggu,” kata Hadi.

Dia menyebut, pihak RSUP H Adam Malik Medan telah menyatakan Selamat Sianipar meninggal dunia karena menderita positif Covid-19. “Dokter sudah menyatakan meninggal karena Covid-19 (berat) dan sudah ada bukti tertulisnya,” sebutnya.

Menurut dia, pihak rumah sakit sudah bekerja maksimal untuk merawat Selamat sejak masuk ke rumah sakit pemerintah tersebut. “Yang jelas, dokter sudah menangani semaksimal mungkin dari mulai dirujuk dari Toba ke RS Adam Malik,” pungkasnya. (ris/azw)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/