25.1 C
Medan
Saturday, June 15, 2024

Gubsu Tetapkan PPKM Perketat di Kota Sibolga

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Gubernur Sumatera Utara, Edy Rahmayadi bersama Kapolda Irjen Pol Panca Putra Simanjuntak, dan Pangdam I/BB Mayjen TNI Hasanudin, melakukan kunjungan kerjanya dan memantau PPKM Mikro ke Kota Sibolga, Selasa (13/7).

ARAHAN: Gubsu, Edy Rahmayadi bersama Pandam I/BB Mayjen TNI Hassanudin dan Kapolda Sumut Irjen Pol Panca Putra Simanjuntak, meninjau kesiapan RSUD FL Tobing Sibolga, Selasa (13/7). Hal itu dilakukan terkait Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) diperketat di Kota Sibolga.

Gubernur Sumut, Edy Rahmayadi di hadapan wartawan mengatakan, untuk saat ini Kota Sibolga masuk dalam PPKM Mikro dalam pengawasan ketat.

“Setelah saya melihat kodisi hari ini (kemarin,Red) secara langsung semua telah clear, adapun status Kota Sibolga dinyatakan salah satu Kota di Sumut yang termaksud dalam PPKM Mikro diperketat, dikarenakan jumlah tingkat BOR meningkat dan jumlah yang meninggal dunia perminggu juga mengalami peningkatan, serta harus perlu dilakukan perawatan,” ujar Gubsu didampingi Sekretaris Satgas Penanganan Covid-19 Sumut, Arsyad Lubis.

Tetapi setelah langasung melihat kodisi di lapangan, sambung Gubernur, pasien yang sakit berdasarkan BOR dan yang meninggal dunia ternyata tidak hanya warga Kota Sibolga, namun pasisen yang terpapar Covid-19 berasal dari luar Kota Sibolga seperti, Tapanuli Tengah, Tapanuli Selatan, Kota Padang Sidempuan dan Madina, sehingga Kota Sibolga diperlakukan PPKM Mikro Perketat.

“Dari hasil kunjungan kita ini, 28 rumah sakit yang berada di Sumut harus mempersiapkan, walapun tidak semua rumah sakit dijadikan rumah sakit rujukan pasien Covid-19. Untuk itu mulai dari Madina, Tapsel dan Kota Sidempuan harus mempersiapkanya,” terangnya.

Sesuai dengan instruksi kementerian, kata Edi, 30 persen rumah sakit yang berada di daerah harus melayani pasisen yang terpapar covid-19, baik swasta maupun negri.

Sebelumnya, dalam kunjungannya, Gubsu bersama rombongan melintasi perbatasan antara Tapanuli Tengah (Tapteng) dan Sibolga, setelah mendarat menggunakan helikopter di GOR Pandan. Beberapa titik posko penyekatan diberlakukan guna mengendalikan laju mobilitas masyarakat masuk ke kota ini.

Berdasarkan data yang disampaikan Direktur RSUD FL Tobing Kota Sibolga, Hotma Nauli Hutagalung, lanjut Gubernur, bahwa tingginya angka BOR di Sibolga karena pasien (Covid-19) yang dirawat, juga diisi oleh warga dari kabupaten lain. Untuk itu, ia berharap setiap daerah bisa merawat warganya sendiri.

“Memang itu tidak boleh ditolak (pasien dari daerah lain), lakukan apa yang bisa anda lakukan. Kita akan dorong agar setiap daerah harus bisa merawat warganya masing-masing agar di Sibolga tidak meledak angkanya (penumpukan pasien Covid-19 di satu daerah),” ungkap Edy Rahmayadi, saat mengunjungi RSUD FL Tobing Sibolga.

Dengan begitu, Edy berharap, seluruh warga bisa disiplin mematuhi protokol kesehatan yang ada, dengan tetap menggunakan masker, rajin mencuci tangan, serta menjaga jarak interaksi. Termasuk, peran Forkopimda bersama unsur masyarakat mencegah penularan Covid-19.

Sementara Direktur RSUD FL Tobing Sibolga, Hotma Nauli Hutagalung menyampaikan, saat ini ada 23 orang pasien Covid-19 dirawat. Adapun kapasitas sebanyak 18 ruangan, dengan jumlah 35 tempat tidur. Sehingga angka BOR berada pada posisi 66%.

“Rencana kita akan tambah lagi Pak, sebanyak 12 tempat tidur, sehingga menjadi 47 tempat tidur. Untuk ICU kita ada satu unit,” kata Hotma Nauli kepada Gubsu.

Senada dengan itu, Kapolda Sumut Irjen Pol Panca Putra Simanjuntak mengingatkan kepada seluruh warga agar disiplin menjalankan protokol kesehatan. Sehingga, upaya penanggulangan penyebaran Covid-19 bisa maksimal.

Dari pantauan di lapangan, sejumlah titik lokasi perbatasan Sibolga-Tapteng, sejumlah petugas telah menyiapkan posko PPKM yang diperketat. Dengan rincian di antaranya pembatasan transportasi umum, jam buka rumah makan, pusat perbelanjaan, dan lainnya sesuai instruksi pemerintah pusat.

Turut mendampingi Gubernur dan rombongan di antaranya Walikota Sibolga Jamaluddin Pohan, Wakil Walikota Sibolga Pantas Lumbangaol, Bupati Tapteng Bahtiar Sibarani, Wakil Bupati Tapteng Darwin Sitompul, serta unsur Forkopimda dan pejabat setempat.

Kota Medan Berjalan Normal

Aktivitas masyarakat di Medan berjalan normal pada hari kedua penerapan PPKM darurat, Selasa (13/7). Warga tetap datang untuk bekerja meski sejumlah titik dilakukan penyebaran. Dari pantauan di lapangan terlihat aktivitas masyarakat lalu lalang kendaraan seperti mobil, sepeda motor, angkutan kota dan pejalan kaki saat melintas di simpang empat Lapangan Merdeka adanya posko penyekatan PPKM Darurat Covid – 19 dan simpang empat Jalan Palang Merah menuju Pasar Ikan Medan berjalan normal.

Di salah satu pusat perdagangan kain dan pakaian jadi itu sangat ramai melakukan transaksi jual – beli untuk membeli kebutuhan keluarga. Sejumlah masyarakat juga tidak risau dengan adanya pos-poe penyekatan yang dijaga aparat kepolisian.

Namun pada malam hari, kondisi lalu lintas di jalan raya Kota Medan terlihat sepi. Bahkan, kendaraan yang melintas seperti tidak ada hambatan apa pun. Terlihat aktivitas lalu lalang kendaraan seperti mobil, sepeda motor dan angkutan lainnya saat melintas di Jalan Suprapto simpang Jalan Imam Bonjol Medan, tidak begitu padat dan cendrung sepi, di mana sebelum dilakukannya penyekatan kondisi jalanan pada malam hari cukup ramai bahkan padat.

Begitu juga kondisi di Jalan Pemuda simpang Palang Merah Medan, terlihat cukup sepi setelah dilakukan penyekatan oleh personel gabungan dari Polda Sumut, TNI, Satpol PP, dan Dinas Perhubungan (Dishub), kendaraan yang melintas bisa dihitung dengan jari.

“Kita lakukan sosialisasi penyekatan sejumlah ruas jalan di Kota Medan di masa PPKM Darurat. Ya, kondisinya sekira Pukul 22.00 samapai 23.00 WIB jalanan sudah sepi,” kata Kanit PJR Ditlantas Polda Sumut, Iptu Iswadi.

Menurutnya, penyekatan yang dilakukan untuk membatasi mobilisasi warga Kota Medan di tengah pandemi Covid-19 yang angka penyebarannya terus mengalami peningkatan.

Diketahui, 15 titik penyekatan dan pengalihan arus lalu lintas diberlakukan selama pelaksanaan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) Darurat di Kota Medan. “Penyekatan dimulai hari ini. Namun begitu untuk prosesnya masih dilakukan sosialisasi kepada masyarakat,” kata Iptu Iswadi.

Berikut 15 ruas jalan Kota Medan yang disekat, Jalan Sudirman simpang Jalan Diponegoro, Jalan Suprapto simpang Jalan Imam Bonjol, Jalan Diponegoro simpang Jalan Zainul Arifin, Jalan MH Yamin simpang Jalan Merak Jingga (Tugu 66).

Kemudian, Jalan Pemuda simpang Jalan Palang Merah, Jalan Brigjen Katamso simpang Jalan Alfalah, Jalan Gatot Subroto simpang Manhattan, Jalan Jamin Ginting simpang Kampus USU, Jalan SM Raja Simpang Indogrosir, Jalan HM Yamin simpang Aksara.

Berikutnya, pos penyekatan/pemeriksaan Rivera (Jalan SM Raja), Pos Penyekatan Simpang Titi Kuning (Jalan Delitua), Pos Kampung Lalang (Jalan Gatot Subroto sebelum jembatan), Pos Titi Sewa Tembung (Jalan Letda Sujono) dan Pos Penyekatan Simpang Tuntungan Jalan Jamin Ginting. (prn/mag-1)

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Gubernur Sumatera Utara, Edy Rahmayadi bersama Kapolda Irjen Pol Panca Putra Simanjuntak, dan Pangdam I/BB Mayjen TNI Hasanudin, melakukan kunjungan kerjanya dan memantau PPKM Mikro ke Kota Sibolga, Selasa (13/7).

ARAHAN: Gubsu, Edy Rahmayadi bersama Pandam I/BB Mayjen TNI Hassanudin dan Kapolda Sumut Irjen Pol Panca Putra Simanjuntak, meninjau kesiapan RSUD FL Tobing Sibolga, Selasa (13/7). Hal itu dilakukan terkait Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) diperketat di Kota Sibolga.

Gubernur Sumut, Edy Rahmayadi di hadapan wartawan mengatakan, untuk saat ini Kota Sibolga masuk dalam PPKM Mikro dalam pengawasan ketat.

“Setelah saya melihat kodisi hari ini (kemarin,Red) secara langsung semua telah clear, adapun status Kota Sibolga dinyatakan salah satu Kota di Sumut yang termaksud dalam PPKM Mikro diperketat, dikarenakan jumlah tingkat BOR meningkat dan jumlah yang meninggal dunia perminggu juga mengalami peningkatan, serta harus perlu dilakukan perawatan,” ujar Gubsu didampingi Sekretaris Satgas Penanganan Covid-19 Sumut, Arsyad Lubis.

Tetapi setelah langasung melihat kodisi di lapangan, sambung Gubernur, pasien yang sakit berdasarkan BOR dan yang meninggal dunia ternyata tidak hanya warga Kota Sibolga, namun pasisen yang terpapar Covid-19 berasal dari luar Kota Sibolga seperti, Tapanuli Tengah, Tapanuli Selatan, Kota Padang Sidempuan dan Madina, sehingga Kota Sibolga diperlakukan PPKM Mikro Perketat.

“Dari hasil kunjungan kita ini, 28 rumah sakit yang berada di Sumut harus mempersiapkan, walapun tidak semua rumah sakit dijadikan rumah sakit rujukan pasien Covid-19. Untuk itu mulai dari Madina, Tapsel dan Kota Sidempuan harus mempersiapkanya,” terangnya.

Sesuai dengan instruksi kementerian, kata Edi, 30 persen rumah sakit yang berada di daerah harus melayani pasisen yang terpapar covid-19, baik swasta maupun negri.

Sebelumnya, dalam kunjungannya, Gubsu bersama rombongan melintasi perbatasan antara Tapanuli Tengah (Tapteng) dan Sibolga, setelah mendarat menggunakan helikopter di GOR Pandan. Beberapa titik posko penyekatan diberlakukan guna mengendalikan laju mobilitas masyarakat masuk ke kota ini.

Berdasarkan data yang disampaikan Direktur RSUD FL Tobing Kota Sibolga, Hotma Nauli Hutagalung, lanjut Gubernur, bahwa tingginya angka BOR di Sibolga karena pasien (Covid-19) yang dirawat, juga diisi oleh warga dari kabupaten lain. Untuk itu, ia berharap setiap daerah bisa merawat warganya sendiri.

“Memang itu tidak boleh ditolak (pasien dari daerah lain), lakukan apa yang bisa anda lakukan. Kita akan dorong agar setiap daerah harus bisa merawat warganya masing-masing agar di Sibolga tidak meledak angkanya (penumpukan pasien Covid-19 di satu daerah),” ungkap Edy Rahmayadi, saat mengunjungi RSUD FL Tobing Sibolga.

Dengan begitu, Edy berharap, seluruh warga bisa disiplin mematuhi protokol kesehatan yang ada, dengan tetap menggunakan masker, rajin mencuci tangan, serta menjaga jarak interaksi. Termasuk, peran Forkopimda bersama unsur masyarakat mencegah penularan Covid-19.

Sementara Direktur RSUD FL Tobing Sibolga, Hotma Nauli Hutagalung menyampaikan, saat ini ada 23 orang pasien Covid-19 dirawat. Adapun kapasitas sebanyak 18 ruangan, dengan jumlah 35 tempat tidur. Sehingga angka BOR berada pada posisi 66%.

“Rencana kita akan tambah lagi Pak, sebanyak 12 tempat tidur, sehingga menjadi 47 tempat tidur. Untuk ICU kita ada satu unit,” kata Hotma Nauli kepada Gubsu.

Senada dengan itu, Kapolda Sumut Irjen Pol Panca Putra Simanjuntak mengingatkan kepada seluruh warga agar disiplin menjalankan protokol kesehatan. Sehingga, upaya penanggulangan penyebaran Covid-19 bisa maksimal.

Dari pantauan di lapangan, sejumlah titik lokasi perbatasan Sibolga-Tapteng, sejumlah petugas telah menyiapkan posko PPKM yang diperketat. Dengan rincian di antaranya pembatasan transportasi umum, jam buka rumah makan, pusat perbelanjaan, dan lainnya sesuai instruksi pemerintah pusat.

Turut mendampingi Gubernur dan rombongan di antaranya Walikota Sibolga Jamaluddin Pohan, Wakil Walikota Sibolga Pantas Lumbangaol, Bupati Tapteng Bahtiar Sibarani, Wakil Bupati Tapteng Darwin Sitompul, serta unsur Forkopimda dan pejabat setempat.

Kota Medan Berjalan Normal

Aktivitas masyarakat di Medan berjalan normal pada hari kedua penerapan PPKM darurat, Selasa (13/7). Warga tetap datang untuk bekerja meski sejumlah titik dilakukan penyebaran. Dari pantauan di lapangan terlihat aktivitas masyarakat lalu lalang kendaraan seperti mobil, sepeda motor, angkutan kota dan pejalan kaki saat melintas di simpang empat Lapangan Merdeka adanya posko penyekatan PPKM Darurat Covid – 19 dan simpang empat Jalan Palang Merah menuju Pasar Ikan Medan berjalan normal.

Di salah satu pusat perdagangan kain dan pakaian jadi itu sangat ramai melakukan transaksi jual – beli untuk membeli kebutuhan keluarga. Sejumlah masyarakat juga tidak risau dengan adanya pos-poe penyekatan yang dijaga aparat kepolisian.

Namun pada malam hari, kondisi lalu lintas di jalan raya Kota Medan terlihat sepi. Bahkan, kendaraan yang melintas seperti tidak ada hambatan apa pun. Terlihat aktivitas lalu lalang kendaraan seperti mobil, sepeda motor dan angkutan lainnya saat melintas di Jalan Suprapto simpang Jalan Imam Bonjol Medan, tidak begitu padat dan cendrung sepi, di mana sebelum dilakukannya penyekatan kondisi jalanan pada malam hari cukup ramai bahkan padat.

Begitu juga kondisi di Jalan Pemuda simpang Palang Merah Medan, terlihat cukup sepi setelah dilakukan penyekatan oleh personel gabungan dari Polda Sumut, TNI, Satpol PP, dan Dinas Perhubungan (Dishub), kendaraan yang melintas bisa dihitung dengan jari.

“Kita lakukan sosialisasi penyekatan sejumlah ruas jalan di Kota Medan di masa PPKM Darurat. Ya, kondisinya sekira Pukul 22.00 samapai 23.00 WIB jalanan sudah sepi,” kata Kanit PJR Ditlantas Polda Sumut, Iptu Iswadi.

Menurutnya, penyekatan yang dilakukan untuk membatasi mobilisasi warga Kota Medan di tengah pandemi Covid-19 yang angka penyebarannya terus mengalami peningkatan.

Diketahui, 15 titik penyekatan dan pengalihan arus lalu lintas diberlakukan selama pelaksanaan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) Darurat di Kota Medan. “Penyekatan dimulai hari ini. Namun begitu untuk prosesnya masih dilakukan sosialisasi kepada masyarakat,” kata Iptu Iswadi.

Berikut 15 ruas jalan Kota Medan yang disekat, Jalan Sudirman simpang Jalan Diponegoro, Jalan Suprapto simpang Jalan Imam Bonjol, Jalan Diponegoro simpang Jalan Zainul Arifin, Jalan MH Yamin simpang Jalan Merak Jingga (Tugu 66).

Kemudian, Jalan Pemuda simpang Jalan Palang Merah, Jalan Brigjen Katamso simpang Jalan Alfalah, Jalan Gatot Subroto simpang Manhattan, Jalan Jamin Ginting simpang Kampus USU, Jalan SM Raja Simpang Indogrosir, Jalan HM Yamin simpang Aksara.

Berikutnya, pos penyekatan/pemeriksaan Rivera (Jalan SM Raja), Pos Penyekatan Simpang Titi Kuning (Jalan Delitua), Pos Kampung Lalang (Jalan Gatot Subroto sebelum jembatan), Pos Titi Sewa Tembung (Jalan Letda Sujono) dan Pos Penyekatan Simpang Tuntungan Jalan Jamin Ginting. (prn/mag-1)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/