KARO,SUMUTPOS.CO – Pengungsi erupsi gunung Sinabung, khususnya asal Desa Berastepu, Kecamatan Simpang Empat diminta lebih bersabar. Pasalnya, dana Jadup (Jaminan Hidup) yang mereka tuntut dalam aksi demo kemarin dipastikan belum bisa dicairkan dalam waktu dekat ini.
Kepastian itu diungkapkan Bupati Karo, Terkelin Brahmana SH didampingi beberapa anggota DPRD Karo, Kadis Sosial Benyamin Sukatendel, Kades Berastepu Gemok Sitepu dan beberapa warganya saat audensi ke kantor Kemensos di Jakarta, Selasa (2/10) siang.
Audiensi ini sebagai tindaklanjut keputusan bersama antara Pemkab Karo, DPRD Karo dan Kepala Desa Berastepu Gemok Sitepu serta perwakilan masyarakat Berastepu yang tergabung dalam 348 KK/1.019 jiwa berunjukrasa di Kantor Pemda Karo, pekan lalu.
Warga menuntut dana Jadup tahap II terminal ke III tahun 2018 ini segera dicairkan. Rombongan Bupati Karo ditetima Kasubdit Kesiapsiagaan dan Mitigasi Bencana Kemensos, Tetrie Darwis diruang kerjanya lantai 7 Kemensos.
Tetrie Darwis didampingi stafnya Ari Wibowo mengakui pihaknya telah menerima proposal dari Pemkab Karo mengenai pengusulan jaminan hidup by name by addres Hunian Tetap Tahap II pengungsi Gunung Sinabung tertanggal 14 Mei 2018.
“Pada prinsipnya pihak Kemensos telah mencatat dan memproses pengajuan tersebut. Namun ditanya waktu dan kapan akan disalurkan, saya belum bisa menjawab, akan tetapi kemungkinan Kemensos akan cairkan,” tegasnya.
Dia juga meminta diberikan waktu, sebab saat ini Kemensos butuh skala prioritas ke daerah-daerah lain, mengingat beruntunnya bencana alama terjadi di Indonesia. Setelah lombok, muncul lagi daerah Palu, jadi hampir semua Kemensos fokus ke daerah Palu termasuk semua anggaran tersedot kesana, urainya.
“Untuk Karo bersabarlah, apa yang masyarakat Berastepu keluhkan kami sudah tahu. Jangan terus salahkan pemerintah pusat maupun pemerintah daerah atas belum tersalurnya Jadup ini. Alat-alat isi perabot rumah hunian , dan bantuan rehabilitasi anak-anak pengungsi semua sudah kita catat. Namun yang akan diprioritaskan Jadup dan bantuan rehabilitas anak-anak pengungsi, “jelasnya.
Sementara itu, Bupati Karo berterimakasih atas kesediaan Kemensos menerima rombongan dari Pemkab Karo. “Kami memahami dan menyadari segala upaya dan kepedulian Kemensos. Akan tetapi adanya desakan masyarakat Berastepu yang mengalir terus bertanya dan bertanya, sehingga kami datang untuk kembali mengkomunikasikan.
Agar perwakilan yang ikut dari pihak masyarakat tahu persoalan yang sebenarnya terjadi dan penyebab belum tersalurkan Jadup ini. Mudah-mudahan dengan adanya masukan dan saran yang diberikan Kemensos, pihak perwakilan dapat menymapikan hasil pertemuan tersebut ke masyarakat, ini harapan kita,” kata Terkelin.
Kades Berastepu Gemok Sitepu berharap Jadup tersebut cair sebelum tahun 2018 habis. “Tolonglah bu, kalau bisa jangan habis tahun 2018 ini sudah bisa dicairkan Kemensos,” pintanya. Dia juga berjanji akan menyampaikan hasil pertemuan dengan Kemensos tersebut pada warganya.
“Jika memang dana ADD dapat dipergunakan untuk kebutuhan masyarakat yang mendesak,ini sebagai masukan bagi saya selaku Kades,”ujarnya. (deo/han)