MEDAN, SUMUTPOS.CO – Langkah Ketua DPD Partai Gerindra Sumut, Gus Irawan Pasaribu untuk maju kembali dalam Pemilihan Gubernur Sumut (Pilgubsu) 2018 bakal tak mulus. Bahkan, posisi Gus Irawan kini diprediksi berada di ujung tanduk. Ini menyusul adanya desakan dari sejumlah pengurus DPC Partai Gerindra, agar Gus mundur dari Ketua Gerindra Sumut.
Desakan itu mereka suarakan melalui unjuk rasa yang digelar di Jalan Sisingamangaraja Medan, tepatnya di depan Tugu Raja Sisingamangaraja, Kamis (2/11).
Aksi yang digelar ini juga merupakan bentuk kekecewaan mereka atas kebijakan Gus Irawan yang mencopot sejumlah ketua DPC Gerindra tanpa alasan yang jelas. Mantan Ketua DPC Partai Gerindra Kabupaten Karo, Dr Purn Abet Nego Sembiring mengaku, ada 17 Ketua DPC Gerindra yang dicopot Gus Irawan.
“Yang dipecat itu di antaranya Karo, Madina, Dairi, Tobasa, Taput, Sidempuan, Paluta, Labusel, Tebingtinggi, Langkat, Binjai, Samosir, Siantar, Simalungun, Deliserdang, Labuhanbatu, dan Sibolga. Kami tidak tahu alasan diberhentikan,” ungkapnya.
Abet mengaku tidak ada melanggar aturan partai. Maka dari itu dia heran, mengapa mendapatkan sanksi pemberhentian dari Ketua DPC. “Kalau ada salah, harusnya ditegur terlebih dulu. Diberikan peringatan, dibimbing. Ini tidak ada angin dan hujan, malah kami dipecat,” terangnya.
Gus Irawan, dibilang Abet, selama memimpin Gerindra Sumut tidak pernah melakukan pembinaan dan pengarahan kepada DPC. Menurut Abet, ketua-ketua DPC yang diberhentikan ini adalah orang-orang yang ingin membesarkan Partai Gerindra dan memperjuangkan Prabowo menjadi Presiden. “Ketika kami diberhentikan, tiba-tiba sudah ada saja SK-nya kepada pengganti kami. Itukan namanya aneh,” ungkapnya.
Wakil Ketua DPD Partai Gerindra Sumut, Yantoni Purba yang dikonfirmasi Sumut Pos enggan menanggapi tuntutan dari 17 Ketua DPC yang mendesak Gus Irawan mundur. Dia beralasan tidak mengetahui duduk persoalannya. “Saya nggak tahu, coba langsung ke Robert (Sekretaris DPD Gerindra Sumut),” katanya ketika dihubungi.