26.7 C
Medan
Wednesday, May 1, 2024

Dua Unit Perumahan Guru Terbakar

TOBASA, SUMUTPOS.CO – Dua rumah yang merupakan perumahan SD Negeri 173568 Desa Pintubatu, Kecamatan Silaen, Kabupaten Toba Samosir, ludes terbakar, Selasa (6/8) sekira pukul 19.00 WIB. Peristiwa itu terjadi saat penghuni rumah sedang pergi keluar.

Rugun (31), warga yang pertama kali melihat kobaran api mengatakan, bahwa saat itu dia baru saja selesai melakukan kegiatan senam bersama para lansia di ruang Polindes yang berjarak sekitar 30 meter dari lokasi.

“Siap senam lansia aku mau pulang ke rumah, ku lihat ada api udah menyala di atap rumah ibu Nurcahaya. Langsung menjerit aku minta tolong,” katanya kepada wartawan.

Seketika, warga sekitar pun berhamburan keluar dari rumah mereka.

“Aku panik, karena rumah ku berjarak dua rumah saja dari rumah ibu itu,” imbuhnya.

Sebelum mobil pemadam kebakaran tiba, warga pun berusaha mengeluarkan barang-barang dari rumah sembari memadamkan api dengan peralatan seadanya agar tidak merembet bangunan sekolah.

Pantauwan media, 4 unit mobil Damkar Pemkab Tobasa kemudian tiba di lokasi sekira pukul 19.50 WIB dan langsung menyemprotkan air ke arah rumah yang terbakar. Api akhirnya bisa dipadamkan total sekitar pukul 21.00 WIB.

Tidak ada korban jiwa dalam insiden tersebut. Namun kerugian yang dialami korban diperkirakan mencapai ratusan juta rupiah.

Kepala SD Negeri 173568 J Marhulang Panjaitan di lokasi mengatakan, api diduga berawal dari korsleting listrik.

“Api menyala awalnya dari plavon atap rumah Ibu Nurcahaya Sinaga. Karena angin juga cukup kencang sehingga api merembet membakar rumah Pahotan Simanjuntak,” katanya.

“Tidak ada korban jiwa, tapi uang, padi dan peralatan rumah hangus terbakar, kerugian diperkirakan ratusan juta,” pungkas Marhulang.(bbs/moj/ala)

TOBASA, SUMUTPOS.CO – Dua rumah yang merupakan perumahan SD Negeri 173568 Desa Pintubatu, Kecamatan Silaen, Kabupaten Toba Samosir, ludes terbakar, Selasa (6/8) sekira pukul 19.00 WIB. Peristiwa itu terjadi saat penghuni rumah sedang pergi keluar.

Rugun (31), warga yang pertama kali melihat kobaran api mengatakan, bahwa saat itu dia baru saja selesai melakukan kegiatan senam bersama para lansia di ruang Polindes yang berjarak sekitar 30 meter dari lokasi.

“Siap senam lansia aku mau pulang ke rumah, ku lihat ada api udah menyala di atap rumah ibu Nurcahaya. Langsung menjerit aku minta tolong,” katanya kepada wartawan.

Seketika, warga sekitar pun berhamburan keluar dari rumah mereka.

“Aku panik, karena rumah ku berjarak dua rumah saja dari rumah ibu itu,” imbuhnya.

Sebelum mobil pemadam kebakaran tiba, warga pun berusaha mengeluarkan barang-barang dari rumah sembari memadamkan api dengan peralatan seadanya agar tidak merembet bangunan sekolah.

Pantauwan media, 4 unit mobil Damkar Pemkab Tobasa kemudian tiba di lokasi sekira pukul 19.50 WIB dan langsung menyemprotkan air ke arah rumah yang terbakar. Api akhirnya bisa dipadamkan total sekitar pukul 21.00 WIB.

Tidak ada korban jiwa dalam insiden tersebut. Namun kerugian yang dialami korban diperkirakan mencapai ratusan juta rupiah.

Kepala SD Negeri 173568 J Marhulang Panjaitan di lokasi mengatakan, api diduga berawal dari korsleting listrik.

“Api menyala awalnya dari plavon atap rumah Ibu Nurcahaya Sinaga. Karena angin juga cukup kencang sehingga api merembet membakar rumah Pahotan Simanjuntak,” katanya.

“Tidak ada korban jiwa, tapi uang, padi dan peralatan rumah hangus terbakar, kerugian diperkirakan ratusan juta,” pungkas Marhulang.(bbs/moj/ala)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/