33 C
Medan
Friday, May 3, 2024

BBMKG: Bencana Banjir Disebabkan Potensi Hujan

HUMBAHAS, SUMUTPOS.CO – Koordinator Meteorologi Balai Besar Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BBMKG) Wilayah 1 Medan, Ramos Lumban Tobing menyebutkan, bencana banjir bandang dan longsor di Desa Simangulampe, Kecamatan Baktiraja, Kabupaten Humbanghasundutan, disebabkan potensi hujan dengan intensitas sedang dan deras, yang sudah berlangsung 3 hari sebelum kejadian.

Ramos juga menyatakan, berdasar analisis sementara kondisi dinamika atmosfer untuk wilayah Kecamatan Baktiraja, dikarenakan cuaca. Kondisi hujan dengan intensitas deras sudah berlangsung 2 atau 3 hari sebelum kejadian. Sehingga, Ramos menduga, pada Jumat (1/12) lalu, menjadi puncaknya banjir bandang dan longsor.

“Kami menduga seperti itu, karena 2 atau 3 hari sebelumnya, karena kondisi hujan dengan intensitas deras terjadi di wilayah Humbahas,” jelas Ramos, Minggu (3/12).

Lebih lanjut Ramos mengatakan, untuk prospek 2 hari ke depan, hingga saat ini di Kecamatan Baktiraja berpotensi mengalami hujan ringan dan sedang.

“Untuk hari ini (Minggu), dan 2 hari ke depan wilayah Humbahas masih berpeluang terjadi hujan ringan, sedang, hingga deras,” imbuhnya.

Untuk itu, pihaknya mengimbau masyarakat agar tetap awas dan berhati-hati terhadap potensi cuaca ekstrem.

“Kami juga mengimbau agar masyarakat dapat mengupdate informasi dari BMKG dengan memanfaatkan kanal media sosial infoBMKG,” harap Ramos.

Senada, Prakirawan BBMKG Wilayah 1 Medan, Budi menjelaskan, kondisi saat ini hujan masih berpotensi terjadi dengan intensitas ringan hingga sedang, yang bervariasi hingga siang dan malam.

“Tinggi gelombang di sekitaran perairan Danau Toba ini berkisar antara 0,1 hingga 0,4 meter. Kami harap, kondisi cuaca ini bisa membantu evakuasi dalam pencarian 11 korban tersebut,” harapnya.

Disinggung soal munculnya batu-batu besar dari lereng pegunungan, dia belum bisa memastikan asalnya dari mana, dan masih dalam tahap penelitian. Namun, Budi menuturkan, dalam 3 atau 4 hari sebelumnya, di wilayah ini dan wilayah sekitar lereng barat, serta pantai barat Sumatera, terus diguyur hujan dengan intensitas ringan hingga deras.

“Jadi, sebelum kejadian, memang selama 4 hari di daerah lereng barat maupun pantai barat Sumatera, terus diguyur hujan. Terakhir kita lihat di wilayah Pakkat, Humbahas, itu curah hujan mencapai 80 milimeter,” bebernya.

” Kalau di sini semalam saya lihat data itu sekitar 20 atau 30 milimeter, pada 1 Desember 2023. Jadi hujan itu sangat deras, dan sebelumnya juga cukup deras hampir 4 hari sebelumnya,” kata Budi.

Disinggung soal titik rawan, Budi mengatakan, belum dapat memastikan. Namun, dia menyebut, titik rawan sering terjadi berada pada lereng barat yang berpotensi tinggi. Seperti daerah Humbahas, Taput, Mandailing Natal, dan sekitarnya.

“Kami pantau terakhir itu, potensinya termasuk menengah hingga tinggi terjadi longsor,” jelasnya.

Untuk itu, lanjutnya, BBMKG mengimbau kepada masyarakat Kecamatan Baktiraja dan sekitarnya, agar tetap awas terkait terjadi longsor maupun banjir bandang.

“Kami tidak ingin kejadian ini terulang kembali, dan kita tidak bisa mencegah, tapi bisa mewaspadai dengan cara melihat potensi,” pungkas Budi. (des/saz)

HUMBAHAS, SUMUTPOS.CO – Koordinator Meteorologi Balai Besar Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BBMKG) Wilayah 1 Medan, Ramos Lumban Tobing menyebutkan, bencana banjir bandang dan longsor di Desa Simangulampe, Kecamatan Baktiraja, Kabupaten Humbanghasundutan, disebabkan potensi hujan dengan intensitas sedang dan deras, yang sudah berlangsung 3 hari sebelum kejadian.

Ramos juga menyatakan, berdasar analisis sementara kondisi dinamika atmosfer untuk wilayah Kecamatan Baktiraja, dikarenakan cuaca. Kondisi hujan dengan intensitas deras sudah berlangsung 2 atau 3 hari sebelum kejadian. Sehingga, Ramos menduga, pada Jumat (1/12) lalu, menjadi puncaknya banjir bandang dan longsor.

“Kami menduga seperti itu, karena 2 atau 3 hari sebelumnya, karena kondisi hujan dengan intensitas deras terjadi di wilayah Humbahas,” jelas Ramos, Minggu (3/12).

Lebih lanjut Ramos mengatakan, untuk prospek 2 hari ke depan, hingga saat ini di Kecamatan Baktiraja berpotensi mengalami hujan ringan dan sedang.

“Untuk hari ini (Minggu), dan 2 hari ke depan wilayah Humbahas masih berpeluang terjadi hujan ringan, sedang, hingga deras,” imbuhnya.

Untuk itu, pihaknya mengimbau masyarakat agar tetap awas dan berhati-hati terhadap potensi cuaca ekstrem.

“Kami juga mengimbau agar masyarakat dapat mengupdate informasi dari BMKG dengan memanfaatkan kanal media sosial infoBMKG,” harap Ramos.

Senada, Prakirawan BBMKG Wilayah 1 Medan, Budi menjelaskan, kondisi saat ini hujan masih berpotensi terjadi dengan intensitas ringan hingga sedang, yang bervariasi hingga siang dan malam.

“Tinggi gelombang di sekitaran perairan Danau Toba ini berkisar antara 0,1 hingga 0,4 meter. Kami harap, kondisi cuaca ini bisa membantu evakuasi dalam pencarian 11 korban tersebut,” harapnya.

Disinggung soal munculnya batu-batu besar dari lereng pegunungan, dia belum bisa memastikan asalnya dari mana, dan masih dalam tahap penelitian. Namun, Budi menuturkan, dalam 3 atau 4 hari sebelumnya, di wilayah ini dan wilayah sekitar lereng barat, serta pantai barat Sumatera, terus diguyur hujan dengan intensitas ringan hingga deras.

“Jadi, sebelum kejadian, memang selama 4 hari di daerah lereng barat maupun pantai barat Sumatera, terus diguyur hujan. Terakhir kita lihat di wilayah Pakkat, Humbahas, itu curah hujan mencapai 80 milimeter,” bebernya.

” Kalau di sini semalam saya lihat data itu sekitar 20 atau 30 milimeter, pada 1 Desember 2023. Jadi hujan itu sangat deras, dan sebelumnya juga cukup deras hampir 4 hari sebelumnya,” kata Budi.

Disinggung soal titik rawan, Budi mengatakan, belum dapat memastikan. Namun, dia menyebut, titik rawan sering terjadi berada pada lereng barat yang berpotensi tinggi. Seperti daerah Humbahas, Taput, Mandailing Natal, dan sekitarnya.

“Kami pantau terakhir itu, potensinya termasuk menengah hingga tinggi terjadi longsor,” jelasnya.

Untuk itu, lanjutnya, BBMKG mengimbau kepada masyarakat Kecamatan Baktiraja dan sekitarnya, agar tetap awas terkait terjadi longsor maupun banjir bandang.

“Kami tidak ingin kejadian ini terulang kembali, dan kita tidak bisa mencegah, tapi bisa mewaspadai dengan cara melihat potensi,” pungkas Budi. (des/saz)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/