25.6 C
Medan
Sunday, June 2, 2024

32 Anak Kos-kosan Positif Narkoba Dipulangkan

PENJELASAN: Wali Kota Binjai HM Idaham memberikan penjelasan kepada keluarga anak-anak mereka yang terpapar narkotika di Panti Rehab Mutiara Abadi Binjai.
PENJELASAN: Wali Kota Binjai HM Idaham memberikan penjelasan kepada keluarga anak-anak mereka yang terpapar narkotika di Panti Rehab Mutiara Abadi Binjai.

BINJAI, SUMUTPOS.CO – Wali Kota Binjai HM Idaham menasehati orangtua yang anaknya menjadi korban narkotika di Panti Rehabilitasi Mutiara Abadi Binjai, Jalan Jenderal Gatot Subroto, Kelurahan Bandar Senembah, Binjai Barat, Jumat (3/1) pagi. Sebanyak 32 orang tercatat positif narkoba yang terjaring dalam operasi penyakit masyarakat akhirnya dipulangkan.

Mereka dikembalikan kepada keluarganya masing-masing. “Operasi penyakit masyarakat ke kos-kosan dilakukan karena banyak informasi disampaikan kepada pemerintah kota. Karenanya, kami melakukan ini,” ujar Idaham.

Menurut dia, masa depan generasi bang sa masih dapat diselamatkan. Namun, hal tersebut juga tak terlepas dari peran orangtua. Artinya, orangtua harus mendidik anaknya sebaik mungkin. Jangan sampai terjerumus narkoba seperti ini.

“Masih ada waktu untuk mengembalikan. Ayo, jaga anak-anak kita. Bagi yang mau rehab, silahkan. Yang di luar Binjai juga boleh, nanti saya koordinasi langsung dengan kepala daerahnya,” kata Idaham.

Penertiban yang dilakukan, kata dia, karena ingin menyelamatkan generasi anak bangsa. “Hasil penglihatan saya, mereka ini belum jauh terpapar. Kalau tidak diselesaikan, sama nanti dengan korban lainnya yang tidak punya masa depan,” ujar Idaham.

Karenanya, Idaham mengajak agar para orangtua dapat satu persepsi. Bagi dia, wajar mereka yang positif narkoba berontak.

Itu terjadi karena zat yang diasup masuk mengalir bersama darah pada tubuhnya. “Kami menyarankan yang terbaik, semua berpulang kepada bapak ibu. Kami ingin menyelamatkan anak-anak kita untuk bisa tak terpapar lagi dengan narkoba dan sebagainya sebagai pemakai,” ujar Idaham sembari menyesalkan adanya hampir seluruh mereka yang positif narkoba masih anak di bawah umur.

Sayangnya, para orangtua memilih membawa pulang anaknya. Artinya, tidak ada yang menjalani rehabilitasi di MAB.

Padahal, keluarga tidak perlu pusing memikirkan biaya. “Silahkan bagi yang ingin direhab. Ditanggung APBD. Kasihan, umurnya belasan tahun sudah terpapar narkoba,” sambung Ketua DPRD Binjai, Noor Sri Syah Alam.

Keluarga Minta Tutup Diskotek Cafe Flower

Salah seorang perwakilan keluarga yang menyambung lidah lain meminta agar Diskotek Cafe Flower ditutup. Menurut keluarga, eks Titanic Frog merupakan biang keladi buah hatinya menjadi terpapar narkoba. “Saya cuma bilang dari keluarga saja pak, ibu-ibu ini minta agar Titanic ditutup,” ujar dia.

Permintaan tersebut langsung direspon berang oleh Kepala Badan Narkotika Nasional Kota Binjai, AKBP Suprayogi yang ketepatan di lokasi. “Kamu jangan begitu, kami sudah maksimal. Kemarin saja kami mau razia, dilempari batu,” cetus Suprayogi.

Pun demikian, suasana kembali mencair usai wali kota akan menindaklanjut hal tersebut.

“Ya sudah, nanti akan saya sampaikan sama pihak terkait. Sekarang ini dulu, apakah ada yang mau direhab atau tidak,” kata Idaham.

Dari 32 orang tersebut, dua di antaranya ditemukan perempuan yang tengah mengandung bayi di perutnya. Itu terlihat jelas lantaran perutnya sudah membendung.

“Tidak ada yang mau direhab. Padahal sudah didukung oleh pemerintah,” tukas Suprayogi. (ted/han)

PENJELASAN: Wali Kota Binjai HM Idaham memberikan penjelasan kepada keluarga anak-anak mereka yang terpapar narkotika di Panti Rehab Mutiara Abadi Binjai.
PENJELASAN: Wali Kota Binjai HM Idaham memberikan penjelasan kepada keluarga anak-anak mereka yang terpapar narkotika di Panti Rehab Mutiara Abadi Binjai.

BINJAI, SUMUTPOS.CO – Wali Kota Binjai HM Idaham menasehati orangtua yang anaknya menjadi korban narkotika di Panti Rehabilitasi Mutiara Abadi Binjai, Jalan Jenderal Gatot Subroto, Kelurahan Bandar Senembah, Binjai Barat, Jumat (3/1) pagi. Sebanyak 32 orang tercatat positif narkoba yang terjaring dalam operasi penyakit masyarakat akhirnya dipulangkan.

Mereka dikembalikan kepada keluarganya masing-masing. “Operasi penyakit masyarakat ke kos-kosan dilakukan karena banyak informasi disampaikan kepada pemerintah kota. Karenanya, kami melakukan ini,” ujar Idaham.

Menurut dia, masa depan generasi bang sa masih dapat diselamatkan. Namun, hal tersebut juga tak terlepas dari peran orangtua. Artinya, orangtua harus mendidik anaknya sebaik mungkin. Jangan sampai terjerumus narkoba seperti ini.

“Masih ada waktu untuk mengembalikan. Ayo, jaga anak-anak kita. Bagi yang mau rehab, silahkan. Yang di luar Binjai juga boleh, nanti saya koordinasi langsung dengan kepala daerahnya,” kata Idaham.

Penertiban yang dilakukan, kata dia, karena ingin menyelamatkan generasi anak bangsa. “Hasil penglihatan saya, mereka ini belum jauh terpapar. Kalau tidak diselesaikan, sama nanti dengan korban lainnya yang tidak punya masa depan,” ujar Idaham.

Karenanya, Idaham mengajak agar para orangtua dapat satu persepsi. Bagi dia, wajar mereka yang positif narkoba berontak.

Itu terjadi karena zat yang diasup masuk mengalir bersama darah pada tubuhnya. “Kami menyarankan yang terbaik, semua berpulang kepada bapak ibu. Kami ingin menyelamatkan anak-anak kita untuk bisa tak terpapar lagi dengan narkoba dan sebagainya sebagai pemakai,” ujar Idaham sembari menyesalkan adanya hampir seluruh mereka yang positif narkoba masih anak di bawah umur.

Sayangnya, para orangtua memilih membawa pulang anaknya. Artinya, tidak ada yang menjalani rehabilitasi di MAB.

Padahal, keluarga tidak perlu pusing memikirkan biaya. “Silahkan bagi yang ingin direhab. Ditanggung APBD. Kasihan, umurnya belasan tahun sudah terpapar narkoba,” sambung Ketua DPRD Binjai, Noor Sri Syah Alam.

Keluarga Minta Tutup Diskotek Cafe Flower

Salah seorang perwakilan keluarga yang menyambung lidah lain meminta agar Diskotek Cafe Flower ditutup. Menurut keluarga, eks Titanic Frog merupakan biang keladi buah hatinya menjadi terpapar narkoba. “Saya cuma bilang dari keluarga saja pak, ibu-ibu ini minta agar Titanic ditutup,” ujar dia.

Permintaan tersebut langsung direspon berang oleh Kepala Badan Narkotika Nasional Kota Binjai, AKBP Suprayogi yang ketepatan di lokasi. “Kamu jangan begitu, kami sudah maksimal. Kemarin saja kami mau razia, dilempari batu,” cetus Suprayogi.

Pun demikian, suasana kembali mencair usai wali kota akan menindaklanjut hal tersebut.

“Ya sudah, nanti akan saya sampaikan sama pihak terkait. Sekarang ini dulu, apakah ada yang mau direhab atau tidak,” kata Idaham.

Dari 32 orang tersebut, dua di antaranya ditemukan perempuan yang tengah mengandung bayi di perutnya. Itu terlihat jelas lantaran perutnya sudah membendung.

“Tidak ada yang mau direhab. Padahal sudah didukung oleh pemerintah,” tukas Suprayogi. (ted/han)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/