Sampaikan Permintaan Maaf, Gelar Doa dan Zikir Bersama
Peristiwa penyerangan Polres Langkat oleh sejumlah nelayan di Langkat telah berlalu. Kedua belah pihak kini sudah kembali bergandengan tangan. Mereka pun berkumpul untuk dan menggelar berbagai kegiatan.
Selasa (22/1) merupakan peristiwa terjadinya bentrok antara nelayan dengan anggota Polri di Langkat. Ratusan nelayan saat itu berdemonstrasi di depan Mapolres Langkat saat itu meminta 23 rekan mereka dibebaskan, pascapembakaran dua unit boat pukat grandong. Dalam insiden bentrokan itu, kedua belah pihak mengalami luka-luka. Sebanyak 55 nelayan diamankan, 16 di antaranya ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus anarkis. Kini, semua tersangka ditahan di Polda Sumut.
Sepakan lebih kejadian itu terjadi, kini kedua belah pihak berkumpul, Sabtu (2/2). Perseonel Polres Langkat dengan nelayan larut dalam doa bersama.
Ya, Polres langkat menggelar zikir dan doa bersama warga nelayan bertempat di Mapolres Langkat.
“Kegiatan itu merupakan wujud dari menciptakan rasa aman dan nyaman di tengah-tengah masyarakat,” kata Kapolres AKBP Eric L Bismo Sik didampingi Waka Polres Kompol Drs.Safwan Khayat MHum.
Dalam kata sambutannya Kapolres AKBP Eric LBismo Sik, mengatakan bahwa Polri tidak pernah mau menyakiti hati masyarakat, tidak akan melakukan penangkapan dan penahanan terhadap orang yang tidak bersalah. Akan tetapi, Polri bertindak demi terciptanya keamanan dan ketertiban di wilayah hukumnya. “Sebab, Polri itu adalah pengayom dan pelindung masyarakat, akan tetapi kalau ada masyarakan yang melakukan tindak pidana maka kewajiban Polri untuk melakukan penertiban,” kata Eric.
Dalam pertemuan itu, tidak hanya zikir dan doa. Polres Langkat juga menggelar peringatan Maulid dan bakti sosial di kampung nelayan Seibilah, Langkat yang diselengarakan Sabtu itu. Dalam acara ini dihadari lebih dari 500 nelayan.
Dalam kegiatan bakti sosial, Kapolres Langkat AKBP EricL.Bismo dan Waka Polres Kompol Drs.Safwan Khayat M.Hum beserta Kapolsek Berandan, dan Kapolsek Tanjungpura serta 150 personel turun ke lapangan.
Polres Langkat juga memberikan 40 sak semen untuk memperluas Musala Silaturahim Pasar Pompa, serta pembersihan halaman musala. Drainase di lingkungan nelayan Seibilah juga tak luput dibersihkan Polres Langkat.”Usai salat zuhur berjemaah kami bersama-sama nelayan membersihkan lingkungan dan musalah, kami semua membaur,” kata Waka Poles Langkat Drs Safwan Khayat MHum yang memimpin bakti sosial ini.
Kegiatan ini dihadiri Camat Seilepan Drs Wagito, serta Ibu Lurah, Jamilah Ssos, dan kenaziran Musala Silaturahim Pasar Pompa, yaitu Ustazd Affifuddin.
Perwakilan masyarakat Ustazd Affifuddin menyampaikan permohonan maaf kepada Polri atas sikap para nelayan yang tidak sesuai aturan. Masyarakat nelayan sangat menyesal atas kejadian yang terjadi di depan Mapolres Langkat itu. Affifuddin mengucapkan terimakasih pada Polri yang telah bersikap adil dan mau membantu masyarakat nelayan yang buta hukum.
Pelaksanaan Maulid Nabi Muhammad Saw diisi oleh Ustazd Irfan Yusuh atau lebih terkenal dengan sebutan Ustazd Rahul.
Dalam penyampaian ceramahnya, Ustazd Rahul mengajak masyarakat untuk meniru sifat sifat Nabi Muhammad Saw, dan meminta masyarakat agar tidak lagi mudah mendapat hasutan dari orang yang tidak bertanggung jawab yang akhirnya menimbulkan kerugian nelayan sendiri. Rasullah, katanya lagi, tidak pernah melakukan pengerusakan barang orang lain, dan tidak pernah melakukan rampasan barang milik orang lain. (mag-4)