30 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Binjai Bersolek Jelang Kedatangan Presiden, Jokowi Ditunggu Massa Aksi

BINJAI, SUMUTPOS.CO – Kedatangan Presiden Joko Widodo (Jokowi) ke Kabupaten Langkat dalam rangka peresmian Jalan Tol Binjai-Stabat diundur jadi Jumat (4/2) hari ini. Namun demikian, Kota Binjai yang bakal dikunjungi oleh Jokowi juga ikut bersolek, menyambut kedatangan orang nomor satu di Indonesia itu.

Kota Binjai pun berhias merapikan sejumlah titik. Mulai dari pintu masuk Jalan Soekarno-Hatta yang tampak dibenahi dengan melakukan pengecatan pada pembatas jalan, dan sejumlah titik Kota Binjai di Jalan Sudirman.

Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kota Binjai, Sofyan Siregar menyatakan, Kota Rambutan juga menjadi satu tujuan kunjungan kerja Presiden Jokowi, usai meresmikan jalan bebas hambatan di Kabupaten Langkat. Berdasarkan jadwal yang diperoleh, Presiden Jokowi akan menunaikan Ibadah Salat Jumat di satu masjid Kota Binjai.

Informasi yang diperoleh Sumut Pos, Jokowi bakal Salat Jumat di Masjid Agung, atau masjid yang ada di Markas Batalyon A Satuan Brimob Daerah Sumut, Binjai Timur.

“Jadwal dapat berubah sewaktu-waktu,” ungkap Sofyan, yang tidak dapat memastikan jadwal kunker Presiden.

Begitupun, Sofyan membenarkan, Jokowi akan mendatangi Kota Binjai usai meresmikan Jalan Tol Binjai-Stabat. Selain menunaikan ibadah Salat Jumat, Jokowi juga akan membagikan bantuan langsung tunai kepada masyarakat di Pasar Pagi Kebun Lada, Binjai Utara. “Sesuai jadwal, Pak Presiden makan siang di Binjai,” bebernya.

Terpisah, puluhan massa yang tergabung dalam Komite Rakyat Bersatu, berunjuk rasa di depan pintu gerbang tol, Jalan Lintas Sumatera, Sei Karang, Desa Karang Rejo, Stabat, jelang kedatangan Presiden Jokowi. Disinyalir, mereka berusaha mendapat perhatian Jokowi, dengan menggelar aksi, lantaran sebelumnya, Presiden dijadwalkan akan meresmikan Jalan Tol Binjai-Stabat, Kamis (3/2).

Massa meminta agar Jokowi menyelesaikan persoalan sengketa tanah di Sumut. Informasi yang disampaikan oleh massa, tanah seluas 5.873 hektare yang berstatus eks Hak Guna Usaha (HGU) PT Perkebunan Nusantara (PTPN) II dan lainnya, tak kunjung selesai. Puluhan massa juga membawa spanduk dan poster bergambarkan wajah Jokowi.

“Kami datang ke sini untuk meminta prioritas penyelesaian, terkait tanah eks HGU yang belum diselesaikan dengan bijak oleh Gubernur Sumut,” ujar Koordinator Aksi, Johan Merdeka.

Menurutnya, Gubernur Sumut Edy Rahmayadi, selama ini belum dapat menyelesaikan permasalahan tanah yang bersengketa dengan masyarakat. Meski sudah membentuk tim penyelesaian masalah tanah eks HGU PTPN II, namun kata Johan, hal tersebut belum maksimal. Bahkan dia menjelaskan, tim yang dibentuk juga tidak konsisten dalam bekerja.

“Adapun tim yang dibentuk oleh Pak Gubernur, seperti ada kepentingan kepada mafia tanah,” jelas Johan.

Johan menilai, tim yang bekerja tidak memihak kepada masyarakat. Alhasil, persoalan sengketa tanah berdampak belum tuntas hingga kini. Kepada Presiden, massa berharap agar dapat memberikan atensi khusus terhadap persoalan sengketa tanah eks HGU PTPN II di Sumut.

“Ada beberapa hal yang dilakukan, tidak sesuai dengan keinginan masyarakat. Tanah-tanah eks HGU, harusnya diperuntukkan bagi masyarakat, tapi terindikasi tidak berjalan dengan baik,” pungkasnya. (ted/saz)

BINJAI, SUMUTPOS.CO – Kedatangan Presiden Joko Widodo (Jokowi) ke Kabupaten Langkat dalam rangka peresmian Jalan Tol Binjai-Stabat diundur jadi Jumat (4/2) hari ini. Namun demikian, Kota Binjai yang bakal dikunjungi oleh Jokowi juga ikut bersolek, menyambut kedatangan orang nomor satu di Indonesia itu.

Kota Binjai pun berhias merapikan sejumlah titik. Mulai dari pintu masuk Jalan Soekarno-Hatta yang tampak dibenahi dengan melakukan pengecatan pada pembatas jalan, dan sejumlah titik Kota Binjai di Jalan Sudirman.

Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kota Binjai, Sofyan Siregar menyatakan, Kota Rambutan juga menjadi satu tujuan kunjungan kerja Presiden Jokowi, usai meresmikan jalan bebas hambatan di Kabupaten Langkat. Berdasarkan jadwal yang diperoleh, Presiden Jokowi akan menunaikan Ibadah Salat Jumat di satu masjid Kota Binjai.

Informasi yang diperoleh Sumut Pos, Jokowi bakal Salat Jumat di Masjid Agung, atau masjid yang ada di Markas Batalyon A Satuan Brimob Daerah Sumut, Binjai Timur.

“Jadwal dapat berubah sewaktu-waktu,” ungkap Sofyan, yang tidak dapat memastikan jadwal kunker Presiden.

Begitupun, Sofyan membenarkan, Jokowi akan mendatangi Kota Binjai usai meresmikan Jalan Tol Binjai-Stabat. Selain menunaikan ibadah Salat Jumat, Jokowi juga akan membagikan bantuan langsung tunai kepada masyarakat di Pasar Pagi Kebun Lada, Binjai Utara. “Sesuai jadwal, Pak Presiden makan siang di Binjai,” bebernya.

Terpisah, puluhan massa yang tergabung dalam Komite Rakyat Bersatu, berunjuk rasa di depan pintu gerbang tol, Jalan Lintas Sumatera, Sei Karang, Desa Karang Rejo, Stabat, jelang kedatangan Presiden Jokowi. Disinyalir, mereka berusaha mendapat perhatian Jokowi, dengan menggelar aksi, lantaran sebelumnya, Presiden dijadwalkan akan meresmikan Jalan Tol Binjai-Stabat, Kamis (3/2).

Massa meminta agar Jokowi menyelesaikan persoalan sengketa tanah di Sumut. Informasi yang disampaikan oleh massa, tanah seluas 5.873 hektare yang berstatus eks Hak Guna Usaha (HGU) PT Perkebunan Nusantara (PTPN) II dan lainnya, tak kunjung selesai. Puluhan massa juga membawa spanduk dan poster bergambarkan wajah Jokowi.

“Kami datang ke sini untuk meminta prioritas penyelesaian, terkait tanah eks HGU yang belum diselesaikan dengan bijak oleh Gubernur Sumut,” ujar Koordinator Aksi, Johan Merdeka.

Menurutnya, Gubernur Sumut Edy Rahmayadi, selama ini belum dapat menyelesaikan permasalahan tanah yang bersengketa dengan masyarakat. Meski sudah membentuk tim penyelesaian masalah tanah eks HGU PTPN II, namun kata Johan, hal tersebut belum maksimal. Bahkan dia menjelaskan, tim yang dibentuk juga tidak konsisten dalam bekerja.

“Adapun tim yang dibentuk oleh Pak Gubernur, seperti ada kepentingan kepada mafia tanah,” jelas Johan.

Johan menilai, tim yang bekerja tidak memihak kepada masyarakat. Alhasil, persoalan sengketa tanah berdampak belum tuntas hingga kini. Kepada Presiden, massa berharap agar dapat memberikan atensi khusus terhadap persoalan sengketa tanah eks HGU PTPN II di Sumut.

“Ada beberapa hal yang dilakukan, tidak sesuai dengan keinginan masyarakat. Tanah-tanah eks HGU, harusnya diperuntukkan bagi masyarakat, tapi terindikasi tidak berjalan dengan baik,” pungkasnya. (ted/saz)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/