34.5 C
Medan
Friday, May 3, 2024

Masyarakat Desak Pemko Lakukan Perbaikan, Jalan Umar Baki Bakal Dibeton Rigid

BINJAI, SUMUTPOS.CO – Masyarakat Kelurahan Payaroba, Binjai Barat, kembali turun ke jalan, Rabu (2/2) siang. Mereka mendesak agar Pemko Binjai memperbaiki Jalan Letnan Umar Baki, yang mengalami kerusakan pada sejumlah titik.

Seratusan massa kembali turun menggelar aksi protes lantaran janji Pemko Binjai untuk memperbaiki Jalan Umar Baki, tak juga terealisasi. Soalnya, masyarakat gerah karena jalan rusak yang diduga akibat truk bertonase lebih ini, berdampak kepada abu yang berterbangan.

Massa bertahan menutup jalan di pertigaan Jalan Labu, Kelurahan Payaroba, hingga malam hari, agar Pemko Binjai memperbaiki jalan yang rusak tersebut.

Meski sudah turun ke lokasi aksi, massa mendesak agar Asisten 3 Admitrasi Umum, Meidi Yusri, untuk balik kanan. Mereka mendesak agar Wali Kota Binjai H Amir Hamzah, yang turun langsung menemui massa.

“Kami tidak akan bubar sebelum Pak Wali Kota menemui kami,” ungkap warga pendemo yang menolak kehadiran Asisten 3, Rabu (2/2) malam.

Namun, Meidi tetap berusaha membujuk massa agar membubarkan diri, walau ditolak kedatangannya. Pun begitu, usaha yang dilakukan Meidy tak membuahkan hasil. “Pokoknya, kami minta Bapak Wali Kota menemui kami, biar semua jelas. Dan kami baru membubarkan diri,” teriak warga di tengah keramaian.

Sekira pukul 23.30 WIB, Wali Kota Binjai H Amir Hamzah, pun tiba di lokasi. Kedatangannya disambut riuh massa. Pada kesempatan itu, Amir berjanji untuk melakukan perbaikan dalam waktu dekat. Namun, massa tidak percaya begitu saja. Alhasil, pertemuan tersebut berlangsung alot. Begitupun, massa akhirnya membubarkan diri dan kembali membuka akses Jalan Umar Baki.

Pantauan wartawan, Kamis (3/2), massa tidak lagi memblokir jalan tersebut. Kepala Bidang Bina Marga Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kota Binjai, Ridho Indah Purnama mengakui, Wali Kota Binjai hadir ke lokasi jalan yang ditutup oleh masyarakat, lantaran mendesak perbaikan jalan yang babak belur tersebut. Kepada massa, lanjutnya, Amir menjanjikan perbaikan ruas jalan akan dikerjakan pada awal April 2022.

“Februari ini mulai proses tender, dan prosesnya (tender) panjang. Pengerjaan perbaikan jalan ini dilakukan tender,” tutur Ridho.

Ridho juga menjelaskan, Pemko Binjai mengucurkan anggaran senilai Rp20 miliar untuk penanganan jalan tersebut.

“Jalan nantinya akan dibeton rigid. Dan menunggu perbaikan, Pak Wali menyatakan kepada masyarakat, akan dilakukan penyiraman pada ruas jalan tersebut. Penyiraman air agar tidak berdebu, dilakukan 3 sampai 4 kali sehari,” ujarnya.

Dia pun mengakui, kerusakan jalan tersebut cukup parah. Bahkan, Ridho merasa khawatir akan terjadi kecelakaan lalu lintas di jalan yang dikepung lubang tersebut.

Anggaran perbaikan Rp20 miliar ini, untuk ruas jalan sepanjang 4 kilometer. Itupun pengerjaan dilakukan tidak dapat sekaligus, melainkan lompat-lompat. Artinya, mana titik-titik kerusakan yang parah, di situlah diperbaiki.

“Anak saya sekolah di Al Fityah, Jalan Umar Baki itu juga. Takut juga naik becak (anak sekolah) terbalik. Semua mau bagus, seperti Jalan Perintis ini. Tapi uang tak banyak, terbatas,” pungkasnya. (ted/saz)

BINJAI, SUMUTPOS.CO – Masyarakat Kelurahan Payaroba, Binjai Barat, kembali turun ke jalan, Rabu (2/2) siang. Mereka mendesak agar Pemko Binjai memperbaiki Jalan Letnan Umar Baki, yang mengalami kerusakan pada sejumlah titik.

Seratusan massa kembali turun menggelar aksi protes lantaran janji Pemko Binjai untuk memperbaiki Jalan Umar Baki, tak juga terealisasi. Soalnya, masyarakat gerah karena jalan rusak yang diduga akibat truk bertonase lebih ini, berdampak kepada abu yang berterbangan.

Massa bertahan menutup jalan di pertigaan Jalan Labu, Kelurahan Payaroba, hingga malam hari, agar Pemko Binjai memperbaiki jalan yang rusak tersebut.

Meski sudah turun ke lokasi aksi, massa mendesak agar Asisten 3 Admitrasi Umum, Meidi Yusri, untuk balik kanan. Mereka mendesak agar Wali Kota Binjai H Amir Hamzah, yang turun langsung menemui massa.

“Kami tidak akan bubar sebelum Pak Wali Kota menemui kami,” ungkap warga pendemo yang menolak kehadiran Asisten 3, Rabu (2/2) malam.

Namun, Meidi tetap berusaha membujuk massa agar membubarkan diri, walau ditolak kedatangannya. Pun begitu, usaha yang dilakukan Meidy tak membuahkan hasil. “Pokoknya, kami minta Bapak Wali Kota menemui kami, biar semua jelas. Dan kami baru membubarkan diri,” teriak warga di tengah keramaian.

Sekira pukul 23.30 WIB, Wali Kota Binjai H Amir Hamzah, pun tiba di lokasi. Kedatangannya disambut riuh massa. Pada kesempatan itu, Amir berjanji untuk melakukan perbaikan dalam waktu dekat. Namun, massa tidak percaya begitu saja. Alhasil, pertemuan tersebut berlangsung alot. Begitupun, massa akhirnya membubarkan diri dan kembali membuka akses Jalan Umar Baki.

Pantauan wartawan, Kamis (3/2), massa tidak lagi memblokir jalan tersebut. Kepala Bidang Bina Marga Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kota Binjai, Ridho Indah Purnama mengakui, Wali Kota Binjai hadir ke lokasi jalan yang ditutup oleh masyarakat, lantaran mendesak perbaikan jalan yang babak belur tersebut. Kepada massa, lanjutnya, Amir menjanjikan perbaikan ruas jalan akan dikerjakan pada awal April 2022.

“Februari ini mulai proses tender, dan prosesnya (tender) panjang. Pengerjaan perbaikan jalan ini dilakukan tender,” tutur Ridho.

Ridho juga menjelaskan, Pemko Binjai mengucurkan anggaran senilai Rp20 miliar untuk penanganan jalan tersebut.

“Jalan nantinya akan dibeton rigid. Dan menunggu perbaikan, Pak Wali menyatakan kepada masyarakat, akan dilakukan penyiraman pada ruas jalan tersebut. Penyiraman air agar tidak berdebu, dilakukan 3 sampai 4 kali sehari,” ujarnya.

Dia pun mengakui, kerusakan jalan tersebut cukup parah. Bahkan, Ridho merasa khawatir akan terjadi kecelakaan lalu lintas di jalan yang dikepung lubang tersebut.

Anggaran perbaikan Rp20 miliar ini, untuk ruas jalan sepanjang 4 kilometer. Itupun pengerjaan dilakukan tidak dapat sekaligus, melainkan lompat-lompat. Artinya, mana titik-titik kerusakan yang parah, di situlah diperbaiki.

“Anak saya sekolah di Al Fityah, Jalan Umar Baki itu juga. Takut juga naik becak (anak sekolah) terbalik. Semua mau bagus, seperti Jalan Perintis ini. Tapi uang tak banyak, terbatas,” pungkasnya. (ted/saz)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/