Jemaat Gereja Katholik Santo Petrus Batu Karang memiliki sekitar 518 Kepala Keluarga. Pantauan wartawan di lokasi, warga gereja masih berjaga-jaga di lingkungan gereja.
Teror gereja Katholik Santo Petrus dilakukan pelaku dengan cara menyiramkan solar, Selasa (2/5) malam.
Kejadian ini awalnya diketahui petugas kebersihan gereja, Ferdianta Surbakti (30) lewat adiknya, Lela br Surbakti yang hendak mengikuti latihan misdinar.
“Adik saya yang memberitahukan, saat dia mau latihan misdinar. Karena dia melihat altar gereja disiram solar, lilin menyala, keyboard sudah berada di lantai dan acak-acakan. Dia kembali ke rumah dan memberitahukannya,” ujarnya di lokasi kejadian, Rabu (3/5).
Pelaku masuk dari jendela gereja sebelah kiri dengan cara mencongkelnya. “Solarnya pun diambil dari gudang gereja. Sementara solar itu sengaja disediakan hanya untuk mengepel gereja. Bukan hanya itu saja, lemari yang menyimpan berkas-berkas jemaat gereja berikut pakaian pastor (alba) yang berada di ruangan ekaristi diacak-acak juga,” tuturnya. (ita/mar/ras)