SIDIKALANG, SUMUTPOS.CO – Dinas Pertanian dan Peternakan Pemkab Dairi melakukan pengendalian hama tikus di sejumlah titik terdampak, yang salah satunya di Desa Sumbul, Kecamatan Lae Parira, Kamis (3/5).
Koordinator Pengamat Hama Penyakit (PHP) Distanak Dairi, Toga Rajagukguk di lokasi pengendalian menjelaskan, tindakan pengendalian tersebut dilakukan untuk menjawab keluhan petani yang secara terus menerus diserang hama tikus, sehingga mengakibatkan petani gagal panen.”Salah satu pengendalian ini dilakukan dengan cara penyemprotan racun dan pengasapan ke sarang tikus di sejumlah lahan petani di Desa Sumbul, dan Desa Sempung Polling Kecamatan Lae Parira,”ujar Toga.
Menurut Toga, serangan hama tikus tahun 2019 ini sangat ganas, akibat pola tanam yang tidak serentak dilakukan petani. Dimana pola tanam yang tidak serentak, menjadikan ketersediaan makanan tikus terus ada, sehingga populasi semakin banyak.
Selain pola tanam tidak serentak, lahan yang tidak terawat juga salah satu menjadi pemicu semakin berkembangbiaknya hama tikus. “Untuk itu, lanjut Toga, Distan mengajak masyarakat melakukan tanam serentak untuk mengurangi gangguan hama tikus, ucapnya.
Sebelumnya, sejumlah petani jagung dan padi di Desa Sumbu, Estina boru Tampubolon (56) dan Redisma boru Nababan (54) mengaku resah, karena tanaman jagung dan padi gagal panen karena diserang hama tikus.
Petani pun minta Bupati Dairi, Eddy Keleng Ate Berutu turun tangan untuk mengatasi serangan hama tikus dimaksud.
Bupati mengaku telah memerintahkan distanak untuk mengumpulkan informasi dan data valid seputar lahan jagung dan padi yang rusak diserang hama tikus. “Hal itu dilakukan untuk memudahkan Pemkab Dairi mengambil langkah-lanhka yang tepat sararan untuk mengendalikan hama tikus”, tandasnya. (mag-10/han)