29 C
Medan
Monday, November 25, 2024
spot_img

Oki Kritik BPJS, Dokter Harapkan Kolega

sopian/sumutpos RAWAT: Tri Adelia masih menjalani perawatan intensif di RSUD dr Kumpulan Pane Tebingtinggi sembari menunggu dirujuk ke Medan, Rabu (3/6)
sopian/sumutpos
RAWAT: Tri Adelia masih menjalani perawatan intensif di RSUD dr Kumpulan Pane Tebingtinggi sembari menunggu dirujuk ke Medan, Rabu (3/6)

SUMUTPOS.CO- WAKIL Wali Kota Tebingtinggi, Ir Oki Doni Siregar kesal melihat pihak Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Cabang Kota Tebingtinggi yang tidak mempunyai kebijakan terhadap kondisi darurat pasien penderita tumor abdomen, Tri Adelia Sikumbang yang dirawat sudah sepekan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr Kumpulan Pane Kota Tebingtinggi. Oki berharap BPJS memberikan prioritas kepada pasien darurat, seperti yang dialami balita berusia dua tahun tersebut.

“Seharusnya BPJS memberikan prioritas terhadap kondisi pasien yang sangat membutuhkan perobatan. Menunggu seminggu lagi (pengurusan BPJS) bukan waktu sebentar, sedangkan pasien harus segera dirujuk ke Medan,” kata Oki Doni, Rabu sore (3/6) ketika ditemui di rumah dinasnya.

Menurut Oki, memang dia tadi sempat mengunjungi pasien penderita Tumor Abdomen di RSUD dr Kumpulan Pane, Oki sangat prihatin, tetapi pelayanan kesehatan yang diberikan oleh pihak RSUD dr Kumpulan Pane sudah memadai. “Kita hanya tinggal menunggu BPJS pasien, setelah itu, pihak rumah sakit akan langsung merujuknya ke Medan. Ini masalah nyawa, kalau tidak cepat bisa fatal. Karena RSUD dr Kumpulan Pane belum lengkap alat medisnya, maka Tri Adelia Sikumbang harus dirujuk cepat ke Medan. Harusnya pihak BPJS koperatif menyikapi tindakan darurat ini,”bahasnya.

Bayangkan saja, lanjut Oki, masa orang yang dalam keadaan darurat, BPJS tidak bisa membedakan mana yang harus diprioritas diberi kesempatan untuk berobat dan harus menunggu 14 hari baru bisa dimanfaatkan.

“Kasus seperti ini tidak setiap saat terjadi, mungkin dari 1000 orang hanya satu yang mengalaminya hal ini. BPJS harusnya punya kebijakan khusus tidak menyamaratakan semua kasus, Pemerintah Kota Tebingtinggi sudah berupaya maksimal untuk membantu,” ujar Oki.

Direktur RSUD dr Kumpulan Pane, dr Nanang Fitra Aulia Sp PK mengatakan akan melakukan kebijakan lain guna menyelamatkan nasib Tri Adelia. Dikatakan, akan segera mengirim balita itu ke Medan dengan menggunakan jaringan sesama dokter untuk merawat pasien yang kesulitan pendanaan.

“Kita berupaya segera mengirim anak ini ke Medan,” jelas Nanang.

Meskipun tidak memperoleh pelayanan dari BPJS, tetapi melalui kolega sesama dokter di Medan, kita memperoleh bantuan untuk memberikan perawatan terhadap pasien dengan tanpa dikutip bayaran.

“Perawatan ini sambil menanti proses administrasi yang dilakukan BPJS,”ujarnya.

Sementara itu, anggota DPRD kota Tebingtinggi Muhammad Syahril, mengatakan mendapat informasi ada kalangan dokter yang akan menjemput Tri Adelia untuk segera mendapatkan perawatan di Medan.

“Tadi saya dengar demikian. Memang harus ada langkah-langkah segera menangani balita ini. Kita khawatir dia tak tertolong jika terus menunggu dalam ketidak pastian,” ujar Syahril.

Kedua orangtua Tri Adelia Sikumbang, Hemawarni (27) bersama suaminya, Supianto Sikumbang yang mengaku tinggal di rumah mertua Jalan Ir H Juanda Kota Tebingtinggi hanya pasrah dengan keadaan yang ditanggungnya.

Hemawarni hanya meminta kepada pihak Pemko Tebingtinggi untuk bisa membantu anaknya sembuh dari penyakit tumor abdomen yang sudah akut. Hal ini ditandai dengan terus membesarnya perut Tri Adelia setiap hari.

“Kami meminta bantuan kepada Pemko Tebingtinggi dan para dermawan yang mau membantu perobatan anak kami. BPJS sudah diurus oleh suami, tetapi melalui kartu keluarga orangtua dan hasilnya baru bisa dipakai setelah empat belas hari kerja,” keluh Hemawarni.(ian/azw)

sopian/sumutpos RAWAT: Tri Adelia masih menjalani perawatan intensif di RSUD dr Kumpulan Pane Tebingtinggi sembari menunggu dirujuk ke Medan, Rabu (3/6)
sopian/sumutpos
RAWAT: Tri Adelia masih menjalani perawatan intensif di RSUD dr Kumpulan Pane Tebingtinggi sembari menunggu dirujuk ke Medan, Rabu (3/6)

SUMUTPOS.CO- WAKIL Wali Kota Tebingtinggi, Ir Oki Doni Siregar kesal melihat pihak Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Cabang Kota Tebingtinggi yang tidak mempunyai kebijakan terhadap kondisi darurat pasien penderita tumor abdomen, Tri Adelia Sikumbang yang dirawat sudah sepekan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr Kumpulan Pane Kota Tebingtinggi. Oki berharap BPJS memberikan prioritas kepada pasien darurat, seperti yang dialami balita berusia dua tahun tersebut.

“Seharusnya BPJS memberikan prioritas terhadap kondisi pasien yang sangat membutuhkan perobatan. Menunggu seminggu lagi (pengurusan BPJS) bukan waktu sebentar, sedangkan pasien harus segera dirujuk ke Medan,” kata Oki Doni, Rabu sore (3/6) ketika ditemui di rumah dinasnya.

Menurut Oki, memang dia tadi sempat mengunjungi pasien penderita Tumor Abdomen di RSUD dr Kumpulan Pane, Oki sangat prihatin, tetapi pelayanan kesehatan yang diberikan oleh pihak RSUD dr Kumpulan Pane sudah memadai. “Kita hanya tinggal menunggu BPJS pasien, setelah itu, pihak rumah sakit akan langsung merujuknya ke Medan. Ini masalah nyawa, kalau tidak cepat bisa fatal. Karena RSUD dr Kumpulan Pane belum lengkap alat medisnya, maka Tri Adelia Sikumbang harus dirujuk cepat ke Medan. Harusnya pihak BPJS koperatif menyikapi tindakan darurat ini,”bahasnya.

Bayangkan saja, lanjut Oki, masa orang yang dalam keadaan darurat, BPJS tidak bisa membedakan mana yang harus diprioritas diberi kesempatan untuk berobat dan harus menunggu 14 hari baru bisa dimanfaatkan.

“Kasus seperti ini tidak setiap saat terjadi, mungkin dari 1000 orang hanya satu yang mengalaminya hal ini. BPJS harusnya punya kebijakan khusus tidak menyamaratakan semua kasus, Pemerintah Kota Tebingtinggi sudah berupaya maksimal untuk membantu,” ujar Oki.

Direktur RSUD dr Kumpulan Pane, dr Nanang Fitra Aulia Sp PK mengatakan akan melakukan kebijakan lain guna menyelamatkan nasib Tri Adelia. Dikatakan, akan segera mengirim balita itu ke Medan dengan menggunakan jaringan sesama dokter untuk merawat pasien yang kesulitan pendanaan.

“Kita berupaya segera mengirim anak ini ke Medan,” jelas Nanang.

Meskipun tidak memperoleh pelayanan dari BPJS, tetapi melalui kolega sesama dokter di Medan, kita memperoleh bantuan untuk memberikan perawatan terhadap pasien dengan tanpa dikutip bayaran.

“Perawatan ini sambil menanti proses administrasi yang dilakukan BPJS,”ujarnya.

Sementara itu, anggota DPRD kota Tebingtinggi Muhammad Syahril, mengatakan mendapat informasi ada kalangan dokter yang akan menjemput Tri Adelia untuk segera mendapatkan perawatan di Medan.

“Tadi saya dengar demikian. Memang harus ada langkah-langkah segera menangani balita ini. Kita khawatir dia tak tertolong jika terus menunggu dalam ketidak pastian,” ujar Syahril.

Kedua orangtua Tri Adelia Sikumbang, Hemawarni (27) bersama suaminya, Supianto Sikumbang yang mengaku tinggal di rumah mertua Jalan Ir H Juanda Kota Tebingtinggi hanya pasrah dengan keadaan yang ditanggungnya.

Hemawarni hanya meminta kepada pihak Pemko Tebingtinggi untuk bisa membantu anaknya sembuh dari penyakit tumor abdomen yang sudah akut. Hal ini ditandai dengan terus membesarnya perut Tri Adelia setiap hari.

“Kami meminta bantuan kepada Pemko Tebingtinggi dan para dermawan yang mau membantu perobatan anak kami. BPJS sudah diurus oleh suami, tetapi melalui kartu keluarga orangtua dan hasilnya baru bisa dipakai setelah empat belas hari kerja,” keluh Hemawarni.(ian/azw)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/