ASAHAN, SUMUTPOS.CO – Asian Agri melalui unit bisnis PT Gunung Melayu dan PT Saudara Sejati Luhur (PT GM & PT SSL) kembali menunjukkan komitmennya dalam pemberdayaan potensi ekonomi masyarakat desa di sekitar perusahaan melalui program tanggung jawab sosial perusahaan.
Asian Agri, perusahaan perkebunan yang merupakan bagian dari grup Royal Golden Eagle (RGE), mengelola group perusahaan yang bergerak di bidang pengelolaan sumber daya alam dan beroperasi secara global, berupaya untuk terus membantu meningkatkan perkonomian masyarakat melalui pemberdayaan masyarakat.
Kali ini PT GM & PT SSL membantu 225 ekor bebek petelur untuk masyarakat kaum duafa di tiga desa, yaitu 100 ekor di Desa Batu Anam, 40 ekor di Desa Sidomulyo dan 85 ekor di Desa Gonting Malaha.
Ikut serta dalam pemberian bantuan Manager Kebun Pulau, Maria Frank SE Nadeak, Manager Kebun Batu Anam, M Qaddafi Panjaitan dan Koordinator CSR Asian Agri Sumatera Utara, Aris Yuneidi.
Manager PT GM & PT SSL Kebun Pulau Maria, Frank SE Nadeak menyatakan bantuan ini merupakan upaya perusahaan dalam memberdayakan masyarakat untuk meningkatkan perekonomian mereka, terutama untuk kaum duafa.
“Biasanya kita memberikan bantuan sembako untuk kaum duafa dalam menyambut Idul Fitri, sekarang kita mengganti konsepnya menjadi pemberdayaan ekonomi dengan memberikan bebek petelur sehingga bantuan yang diberikan dapat berkesinambungan. Hal ini juga telah kami koordinasikan dengan pihak desa serta tokoh masyarakat dan mereka mendukung konsep ini,” ujarnya.
Manager Kebun Batu Anam, M Qaddafi Panjaitan menambahkan mengenai sistem dari bentuk bantuan yang diberikan, selain mendapatkan bantuan bebek, perusahaan akan mensubsidi pakan sampai dengan bebek-bebek tersebut dapat menghasilkan.
“Kita memakai sistem bagi hasil antara pihak yang memelihara dan masyarakat duafa. Di luar biaya operasional nantinya keuntungan akan dibagi 50:50 antara pemelihara dan kaum duafa. Sehingga kaum duafa dapat memperoleh penghasilan berkelanjutan dari bantuan ini. Bantuan bebek yang diserahkan merupakan bebek yang sudah berumur sekitar 5 bulan dan lebih kurang 20 hari lagi akan bertelur, selama masa sebelum bertelur ini perusahaan memberikan bantuan pakan. Diharapkan setelah bertelur masyarakat bisa mandiri dalam operasionalnya,” tambah Qaddafi.
Menanggapi bantuan dari perusahaan ini, Sunardi, Kepala Desa Sidomulyo menjelaskan tantangan awal dari masyarakat terkait perubahan konsep. “Pada awalnya memang terjadi penolakan di masyarakat mengenai pengalihan konsep ini. Masyarakat yang biasanya hanya menerima bantuan dalam bentuk sembako kini akan menerima hewan ternak. Kami dari pihak Desa menjelaskan konsep baru yang diberikan perusahaan, di mana konsep baru ini merupakan konsep yang sangat baik karena masyarakat akan dapat memperoleh penghasilan berkelanjutan sehingga akhirnya masyarakat mendukung program ini. Kami ucapkan terima kasih kepada PT GM & PT SSL yang telah memberikan bantuan dalam pemberdayaan ekonomi masyarakat ini. Mari bersama-sama kita berharap program ini dapat terus berlanjut dan menjadi mata pencaharian bagi masyarakat desa kami terutama kaum duafa,” jelas Sunardi, Kepala Desa Sidomulyo.
PT Gunung Melayu dan PT Saudara Sejati Luhur merupakan salah satu unit perusahaan yang tergabung dalam grup Asian Agri. Setiap tahunnya Asian Agri memberikan bantuan program tanggung jawab sosial perusahaan (CSR) ke desa-desa sekitar area operasional perusahaan, berbagai program terus dilaksanakan, mulai dari pemberian paket sembako untuk kaum duafa di hari raya Idul Fitri dan Natal, perbaikan jalan, peningkatan ekonomi masyarakat, bantuan untuk sekolah, lingkungan, pemeriksaan kesehatan, sunatan massal dan lain-lain.
“Perusahaan bersama dengan desa mengajarkan masyarakat untuk dapat produktif dan mandiri, sehingga potensi yang ada di masyarakat dapat kita kembangkan bersama melalui program CSR. Bantuan ini kita harapkan dapat terus berkembang. Bukan hanya sebatas telur bebek, kita akan terus berkoordinasi sehingga selain telur bebek nantinya di desa juga dapat menciptakan bibit bebek petelur sendiri, usaha telur asin, pembuatan pakan alternatif dan lainnya,” tambah Aris Yuneidi. (Rel)