27.8 C
Medan
Friday, May 17, 2024

Jalur Medan-Berastagi Kembali Longsor, Sistem Buka-Tutup Diberlakukan

BERASTAGI, SUMUTPOS.CO – Jalur Medan-Berastagi kembali longsor, Jumat (18/12). Tepatnya tebing yang ada di kawasan Taman Hutan Raya (Tahura), Jalan Jamin Ginting KM 59-60, Berastagi. Longsor di jalur Medan-Berastagi ini, terjadi sekira pukul 18.30 WIB.

LONGSOR: Jalur Medan-Berastagi kembali longsor, Jumat (18/12). Tepatnya di kawasan Taman Hutan Raya (Tahura).
LONGSOR: Jalur Medan-Berastagi kembali longsor, Jumat (18/12). Tepatnya di kawasan Taman Hutan Raya (Tahura).

Kasat Lantas Polres Tanah Karo, AKP Agus Ita Lestari br Ginting mengatakan, pasca bencana longsor yang terjadi pihaknya telah menerjunkan personelnya ke titik longsor. Menurutnya, hingga saat ini personelnya masih bersedia di lokasi longsor untuk mengatur arus lalu lintas.

“Tadi personel yang pos di Doulu, mendapat informasi longsor sekira pukul 18.30 WIB. Kemudian, personel langsung ke lapangan untuk mengecek kondisi dan membantu mengatur arus lalu lintas,” ungkap Agus Ita.

Dari amatan wartawan, titik yang longsor ini merupakan lokasi yang sama saat terjadi longsor pada Minggu, 13 Desember lalu. Bahkan, longsor yang terjadi kali ini terlihat lebih besar dari sebelumnya.

Pasalnya, material longsor berupa tanah dan ranting pohon turut menutup jalur penghubung dari Medan menuju Berastagi ini.

Saat ditanya kondisi terkini, Agus Ita membenarkan, material longsor kali ini menutup satu lajur. Dia mengatakan, dampak dari longsor ini membuat arus lalu lintas menjadi tersendat, karena kendaraan baik dari Kabupaten Karo maupun sebaliknya harus bergantian.

“Lajur dari Berastagi menuju Medan tertutup material longsor. Agar arus lalu lintas bisa tetap lancar, kami menerapkan buka-tutup. Ya karena satu lajurnya tertutup, arus lalu lintas menjadi macet. Apalagi sore banyak kendaraan pengangkut sayur yang mau turun,” bebernya.

Dia juga mengatakan, saat ini pihaknya masih terus berusaha untuk mengatur arus lalu lintas agar masih bisa dilintasi dari kedua arah. Pihaknya juga telah berkoordinasi dengan instansi terkait untuk proses pembersihan material longsor agar jalur dapat kembali dilintasi oleh kendaraan.

Plt Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Karo, Natanail Peranginangin mengatakan, untuk titik longsor kali ini sama dengan yang terjadi beberapa waktu terakhir, tepatnya di kawasan Tahura.

Natanail menjelaskan, saat ini pihaknya telah berkoordinasi dengan Dinas Pekerjaan Umum (PU) Sumut untuk proses pembersihan material longsor. (tnc/saz)

BERASTAGI, SUMUTPOS.CO – Jalur Medan-Berastagi kembali longsor, Jumat (18/12). Tepatnya tebing yang ada di kawasan Taman Hutan Raya (Tahura), Jalan Jamin Ginting KM 59-60, Berastagi. Longsor di jalur Medan-Berastagi ini, terjadi sekira pukul 18.30 WIB.

LONGSOR: Jalur Medan-Berastagi kembali longsor, Jumat (18/12). Tepatnya di kawasan Taman Hutan Raya (Tahura).
LONGSOR: Jalur Medan-Berastagi kembali longsor, Jumat (18/12). Tepatnya di kawasan Taman Hutan Raya (Tahura).

Kasat Lantas Polres Tanah Karo, AKP Agus Ita Lestari br Ginting mengatakan, pasca bencana longsor yang terjadi pihaknya telah menerjunkan personelnya ke titik longsor. Menurutnya, hingga saat ini personelnya masih bersedia di lokasi longsor untuk mengatur arus lalu lintas.

“Tadi personel yang pos di Doulu, mendapat informasi longsor sekira pukul 18.30 WIB. Kemudian, personel langsung ke lapangan untuk mengecek kondisi dan membantu mengatur arus lalu lintas,” ungkap Agus Ita.

Dari amatan wartawan, titik yang longsor ini merupakan lokasi yang sama saat terjadi longsor pada Minggu, 13 Desember lalu. Bahkan, longsor yang terjadi kali ini terlihat lebih besar dari sebelumnya.

Pasalnya, material longsor berupa tanah dan ranting pohon turut menutup jalur penghubung dari Medan menuju Berastagi ini.

Saat ditanya kondisi terkini, Agus Ita membenarkan, material longsor kali ini menutup satu lajur. Dia mengatakan, dampak dari longsor ini membuat arus lalu lintas menjadi tersendat, karena kendaraan baik dari Kabupaten Karo maupun sebaliknya harus bergantian.

“Lajur dari Berastagi menuju Medan tertutup material longsor. Agar arus lalu lintas bisa tetap lancar, kami menerapkan buka-tutup. Ya karena satu lajurnya tertutup, arus lalu lintas menjadi macet. Apalagi sore banyak kendaraan pengangkut sayur yang mau turun,” bebernya.

Dia juga mengatakan, saat ini pihaknya masih terus berusaha untuk mengatur arus lalu lintas agar masih bisa dilintasi dari kedua arah. Pihaknya juga telah berkoordinasi dengan instansi terkait untuk proses pembersihan material longsor agar jalur dapat kembali dilintasi oleh kendaraan.

Plt Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Karo, Natanail Peranginangin mengatakan, untuk titik longsor kali ini sama dengan yang terjadi beberapa waktu terakhir, tepatnya di kawasan Tahura.

Natanail menjelaskan, saat ini pihaknya telah berkoordinasi dengan Dinas Pekerjaan Umum (PU) Sumut untuk proses pembersihan material longsor. (tnc/saz)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/