TEBINGTINGGI, SUMUTPOS.CO – Salah satu upaya dalam pemulihan ekonomi, Pemko Tebingtinggi menguatkan UMKM dengan sistem digitalisasi. Hal ini dilakukan agar produk produk UMKM tetap berjalan, sekaligus menekan sebaran Covid-19.
Demikian disampaikan Wali Kota Tebingtinggi Umar Zunaidi Hasibuan pada acara diskusi yang digelar oleh anggota DPR RI Fraksi PDIP Marsiaman Saragih bersama Bank Indonesia dan pelaku UMKM di Kota Tebingtinggi, yang bertajuk berdikari bidang ekonomi dengan UMKM pada masa Pandemi Covid-19 di RM Pondok Bagelen, Jalan Deblot Sundoro Kota Tebingtinggi, Rabu (2/6).
Wali Kota Umar Zunaidi Hasibuan mengatakan, pandemi Covid-19 memaksa Pemko Tebingtinggi untuk membatasi kegiatan masyarakat yang berdampak pada perekonomian di Kota Tebingtinggi.
“Kami terpaksa melakukan kegiatan sedikit ketat terhadap transaksi perdagangan dan bisnis, yang sampai saat ini kita batasi maksimal sampai jam 22.00 WIB, hal ini semata mata adalah untuk menekan sebaran Covid-19 di Tebingtinggi. Oleh karena itu kita harus dapat memberikan berkah dan manfaat bagi kota kami, masyarakat kami dan UMKM kami dimasa pandemi ini,” bilang Umar.
Menurut Umar, semenjak pandemi Covid-19, UMKM Tebingtinggi mengalami hambatan dalam pemasaran produk karena menurunnya kunjungan wisatawan. Dijelaskannya, bahwa angka penurunan ini membuat Pemko Tebingtinggi mencoba Sistem Digitalisasi untuk aktivitas perdagangan dari produk produk UMKM.
“Jumlah UMKM di Kota Tebingtinggi mencapai 15.000 lebih yang semua aktivitas ada di Tebingtinggi. Semenjak Pandemi Covid-19 produk UMKM mengalami hambatan karena menurunnya wisatawan yang berkunjung kesini. Untuk itu bersama dengan Bank Indonesia kita mengambil langkah perbaikan dengan mencoba menerapkan sistem digitalisasi dalam aktivitas UMKM,” papar Umar.
Untuk mengatasi hal tersebut, bilang Umar, Pemko akan terus memperbaiki sistem digitalisasi dalam aktivitas UMKM untuk kembali meningkatkan perekonomian UMKM di Kota Tebingtinggi.
“Tetapi dalam prosesnya terjadi kendala yaitu pertama belum mampunya mengadopsi teknologi yang diterapkan, kedua keterbatasan dari pada peralatan yang digunakan dan ketiga, sistem yang ingin dibuat. Inilah yang terus menerus kami lakukan perbaikan,” beber Umar.
Pada kesempatan tersebut, Umar Zunaidi berharap kepada anggota DPR RI Marsiaman Saragih, agar membantu untuk mengakomodasi terkait bantuan kepada UMKM Tebingtinggi yang diberikan oleh Pemerintah Pusat, khususnya kendala kendala yang dihadapi saat ini, seperti sertifikasi halal dan P-IRT.
“Dari 15.000 lebih UMKM Tebingtinggi hanya sekitar 4.838 UMKM yang sudah menerima BPUM (Bantuan Produktif Usaha Mikro). Jadi masih jauh dari yang kita harapkan. Kami juga sudah berupaya agar produk UMKM ini masuk ke market retail tetapi terkendala sertifikasi Halal dan P-IRT yang harus ada, dan ini yang terus kami upayakan dan kiranya Pemerintah Pusat dapat meringankan terkait pembiayaan sertifikasi halal ini. Kami berharap DPR RI dapat membantu menyampaikan kendala ini kepada Pemerintah Pusat agar kendala-kendala ini dapat diberikan solusinya,” harapnya.
Anggota DPR RI Fraksi PDIP, Marsiaman Saragih, mengatakan kondisi pandemi Covid-19 mengakibatkan semua mengalami kendala khusunya bidang pereknomonian, sehingga dibutuhkan komunikasi kepada pihak pihak terkait agat perekonomian kembali pulih.
“UMKM yang merupakan garda terdepan dalam penggerak ekonomi Indonesia juga merasakan dampak dari pandemi Covid-19 ini. Untuk itu melalui diskusi ini mari kita mencari solusi atas masalah yang ada sekarang dan juga yang akan datang, juga bagaimana menghadapi Covid-19 dengan tetap menjaga prokes tetapi tetap beraktifitas untuk memulihkan ekonomi khususnya di Kota Tebingtinggi ini,” ujar Marsiaman Saragih.
Turut hadir dalam acara, Anggota DPRD Provinsi Sumatera Utara Fraksi PDIP Delpin Barus, Wakil Ketua DPRD Tebingtinggi Iman Irdian Saragih, Kepala BI Perwakilan Sumatera Utara Soeko Wardoyo beserta jajarannya, Kepala BI Perwakilan Pematang Siantar Edhi Rahmanto Hidayat beserta jajarannya dan Jajaran dan Staff Dinas Perdagangan Kota Tebingtinggi. (ian/han)