MEDAN– Pemprovsu selaku panitia pelaksana Musabaqoh Tilawatil Quran Nasional (MTQN) XXVII/2018 mengklaim, persiapan acara MTQN sudah rampung seratus persen. Bahkan, saat ini kafilah (rombongan) dari sejumlah provinsi sudah mulai berdatangan ke Kota Medan, Sumatera Utara.
Ketua Pelaksana Harian MTQN, Zonny Waldi mengatakan, adapun kafilah yang sudah hadir dan terkonfirmasi sebanyak lima daerah yang antara lain dari Bangka Belitung dan Kalimantan Utara. “Sebagai tuan rumah yang baik, kita menyambut kedatangan mereka dan membawa para kafilah untuk makan bersama. Bahkan saat tiba di bandara kita suguhkan makanan khas Sumut,” katanya kepada wartawan, Rabu (3/10).
Secara fisik, kata Zonny, persiapan sudah tidak ada masalah termasuk kondisi arena utama (astaka) yang siap untuk dipergunakan. Begitupun dengan sejumlah veneu lainnya di seputar arena MTQN termasuk stand pameran juga tidak ada kendala lagi. “Dan mulai besok (hari ini, Red) peserta harus melakukan registrasi ulang,” katanya.
Bahkan sebut dia, ada keunikan dan keistimewaan dari penyelenggaran even MTQN kali ini dibanding tahun-tahun sebelumnya, dimana peserta melakukan registrasi ulang dengan menggunakan finger print. “Untuk lokasi pendaftarannya di Asrama Haji. Nanti akan kita siapkan 28 meja registrasi di sana. Melalui finger print itu juga akan merekam seluruh data peserta dan kafilah,” kata mantan Kadiskanla Sumut itu.
Melalui sistem finger print ini juga, sambung Zonny, akan meminimalisir permainan atau joki sehingga peserta lomba MTQN benar-benar dari putra daerah setempat, bukan diimpor dari daerah lain. “Jadi nggak ada lagi pemain-pemain bayaran. Kalau tahun-tahun lalu mungkin masih ada yang seperti itu. Finger print ini pula untuk memastikan bahwa peserta sejak awal mendaftar sudah terjaring sampai nanti diikutsertakan dalam lomba. Dan ketika nantinya si peserta namanya dipanggil, dia juga harus finger print dulu. Kalau ternyata bukan dia, maka akan langsung didiskualifikasi. Inilah terobosan dan keistimewaan MTQ kali ini,” paparnya.
Begitupun dengan kapasitas dewan juri, menurutnya sudah merupakan hasil seleksi tingkat nasional. Artinya orang yang dipercaya duduk sebagai dewan juri merupakan orang-orang pilihan. “Dan hasil atau skor dari dewan juri setelah peserta lomba tampil, akan ditampilkan langsung nilainya berapa pada layar monitor. Ini sudah menjadi komitmen kita sebab kita ingin sukses dalam tiga hal pada MTQN kali ini. Sukses penyelenggaran, sukses prestasi dan sukses dalam pertanggungjawaban acara,” pungkasnya.
Terpisah, Ketua Umum MTQN XXVII/2018 yang juga Sekdaprovsu R Sabrina, memastikan kedatangan Presiden RI Joko Widodo untuk membuka secara resmi MTQN pada Minggu, 7 Oktober mendatang. “Kedatangan presiden tidak jadi tanggal 6, diundur karena ada Asian Para Games di Jakarta,” ujar ketika meninjau persiapan pelaksanaan MTQN di Astaka Jalan Pancing Medan, kemarin.
Ia mengatakan, persiapan pelaksanaan MTQN yang akan digelar pada 4-13 Oktober 2018, sudah rampung. Begitupun ada beberapa hal detail yang butuh penyempurnaan, seperti dekorasi dan fasilitas pendukung lainnya.
Terkait kafilah Sulawesi Tengah yang kini sedang ditimpa musibah, Sabrina mengatakan belum ada jawaban pasti mengenai kondisi kafilahnya. “Ini sangat kita maklumi, kita juga tidak menyangka itu terjadi, diharapkan kita berempati kepada saudara-saudara kita di sana,” katanya.
Diketahui, kegiatan MTQN XXVII yang digelar di Kota Medan dan Deliserdang terdiri dari beberapa rangkaian acara. Antara lain penyambutan kedatangan dan registrasi kafilah dari seluruh provinsi mulai hari ini. Selain itu juga diselenggarakan parade 1.000 hafiz di UIN Sumatera Utara, launching buku “Muqri Sumut di Pentas Dunia” dan Katalog Mushaf Kuno Alquran Sumut pada 4 Oktober.
Pelantikan dewan hakim dan panitera serta pawai taaruf pada 6 Oktober. Sedangkan perlombaan dilakukan mulai 7-11 Oktober di 12 titik lokasi Medan dan Deliserdang. Serta penutupan MTQN pada 12 Oktober di Arena Utama di Jalan Pancing.