28 C
Medan
Friday, May 17, 2024

Mahasiswa Demo PLN Sibolga, Tuntut Pembersihan Jaringan Internet di Tiang Listrik

SIBOLGA, SUMUTPOS.CO – Sejumlah aktivis aliansi mahasiswa dan Pemuda Sibolga-Tapteng, menuntut pembersihan jaringan kabel internet yang menempel di tiang listrik milik PT PLN.

Orator aksi, Irsan Palupi Sihaloho meminta PLN bertindak tegas dengan melakukan pembersihan atau penertiban jaringan kabel internet di seluruh tiang listrik. Sehingga tiang listrik tersebut kembali ke fungsi semula, dan hanya digunakan untuk jaringan kelistrikan.

“Tiang listrik itu bukan tiang main-mainan. Kami menduga selama ini pihak PLN melakukan pembiaran terhadap pemasangan kabel-kabel internet tersebut di tiang listrik. Jangan tunggu bertambah korban meninggal dunia akibat tersengat listrik di kawasan tiang listrik milik PLN. Kami minta PLN tegas melakukan pembersihan,” kata Irsan di Kantor PLN UP3 Sibolga, Jumat (4/11).

Orator lainnya, Ahmad Irsan Sinaga, juga mempertanyakan kinerja PT PLN Sibolga, karena selama ini membiarkan jaringan kabel internet itu menempel secara ilegal di tiang listrik milik PLN. Sementara Ofdian Sadi, yang juga orator aksi, meminta pihak PLN Sibolga jangan sekadar berkomentar akan melakukan penertiban, tapi tidak ada aksi nyata di lapangan.

“Kami akan membasmi, kami akan membersihkan. Tapi tak ada aksinya. Bukan itu yang kami minta.
Kami menilai, statement seperti itu cuma olok-olok,” tegasnya.

Usai menyambut perwakilan aliansi mahasiswa, Pj Pelaksana K3L PLN UP3 Sibolga Jeri Hutabrat, didampingi Manajer Keuangan dan Umum Dimas Aprianda, kepada wartawan menjelaskan, beberapa waktu lalu pihaknya telah turun ke lapangan dan menyurati provider (penyedia layanan) internet di Kota Sibolga dan Tapanuli Tengah.

“Menyahuti permintaan adik-adik aliansi mahasiswa. Kami dari perwakilan PLN dan Icon Plus sudah menjawab itu, dan kami sudah sepakat. Beberapa waktu lalu, PLN sudah memberikan surat peringatan pertama (SP1) kepada 2 provider lokal, yakni Naomi dan HBN. Dan kami sudah menyegel kabel milik kedua provider tersebut,” tutur Jeri.

Dalam waktu dekat, lanjut Jeri, PLN akan memberikan SP2, selanjutnya SP3. Menurutnya, jarak surat peringatan itu sebulan sekali. Dalam surat peringatan itu, PLN menyarankan kepada provider untuk membersihkan sendiri kabel dari tiang listrik dan mendirikan tiangnya masing-masing.

Namun jika sampai pemberian SP3, tidak juga ditindaklanjuti dari pihak provider, maka menurut Jeri, PLN akan melakukan aksi penertiban atau pembersihan. Dalam aksi penertiban itu nantinya, PLN akan berkolaborasi dengan Icon Plus dan juga menggandeng aparat kepolisian.

“Jadi, SP pertama itu disampaikan karena provider tidak ada izin, atau ilegal. Awalnya, ada satu provider yang berizin, tapi izinnya sudah mati pada 2020 dan tidak dilanjutkan lagi. Nanti di awal tahun setelah SP3, jika provider masih membandel, akan kami tertibkan,” pungkas Jeri.

Aksi unjukrasa damai tersebut, mendapatkan pengawalan ketat dari aparat kepolisian yang berkolaborasi dengan petugas Satpol PP dan Dishub Kota Sibolga. (mag-5/saz)

SIBOLGA, SUMUTPOS.CO – Sejumlah aktivis aliansi mahasiswa dan Pemuda Sibolga-Tapteng, menuntut pembersihan jaringan kabel internet yang menempel di tiang listrik milik PT PLN.

Orator aksi, Irsan Palupi Sihaloho meminta PLN bertindak tegas dengan melakukan pembersihan atau penertiban jaringan kabel internet di seluruh tiang listrik. Sehingga tiang listrik tersebut kembali ke fungsi semula, dan hanya digunakan untuk jaringan kelistrikan.

“Tiang listrik itu bukan tiang main-mainan. Kami menduga selama ini pihak PLN melakukan pembiaran terhadap pemasangan kabel-kabel internet tersebut di tiang listrik. Jangan tunggu bertambah korban meninggal dunia akibat tersengat listrik di kawasan tiang listrik milik PLN. Kami minta PLN tegas melakukan pembersihan,” kata Irsan di Kantor PLN UP3 Sibolga, Jumat (4/11).

Orator lainnya, Ahmad Irsan Sinaga, juga mempertanyakan kinerja PT PLN Sibolga, karena selama ini membiarkan jaringan kabel internet itu menempel secara ilegal di tiang listrik milik PLN. Sementara Ofdian Sadi, yang juga orator aksi, meminta pihak PLN Sibolga jangan sekadar berkomentar akan melakukan penertiban, tapi tidak ada aksi nyata di lapangan.

“Kami akan membasmi, kami akan membersihkan. Tapi tak ada aksinya. Bukan itu yang kami minta.
Kami menilai, statement seperti itu cuma olok-olok,” tegasnya.

Usai menyambut perwakilan aliansi mahasiswa, Pj Pelaksana K3L PLN UP3 Sibolga Jeri Hutabrat, didampingi Manajer Keuangan dan Umum Dimas Aprianda, kepada wartawan menjelaskan, beberapa waktu lalu pihaknya telah turun ke lapangan dan menyurati provider (penyedia layanan) internet di Kota Sibolga dan Tapanuli Tengah.

“Menyahuti permintaan adik-adik aliansi mahasiswa. Kami dari perwakilan PLN dan Icon Plus sudah menjawab itu, dan kami sudah sepakat. Beberapa waktu lalu, PLN sudah memberikan surat peringatan pertama (SP1) kepada 2 provider lokal, yakni Naomi dan HBN. Dan kami sudah menyegel kabel milik kedua provider tersebut,” tutur Jeri.

Dalam waktu dekat, lanjut Jeri, PLN akan memberikan SP2, selanjutnya SP3. Menurutnya, jarak surat peringatan itu sebulan sekali. Dalam surat peringatan itu, PLN menyarankan kepada provider untuk membersihkan sendiri kabel dari tiang listrik dan mendirikan tiangnya masing-masing.

Namun jika sampai pemberian SP3, tidak juga ditindaklanjuti dari pihak provider, maka menurut Jeri, PLN akan melakukan aksi penertiban atau pembersihan. Dalam aksi penertiban itu nantinya, PLN akan berkolaborasi dengan Icon Plus dan juga menggandeng aparat kepolisian.

“Jadi, SP pertama itu disampaikan karena provider tidak ada izin, atau ilegal. Awalnya, ada satu provider yang berizin, tapi izinnya sudah mati pada 2020 dan tidak dilanjutkan lagi. Nanti di awal tahun setelah SP3, jika provider masih membandel, akan kami tertibkan,” pungkas Jeri.

Aksi unjukrasa damai tersebut, mendapatkan pengawalan ketat dari aparat kepolisian yang berkolaborasi dengan petugas Satpol PP dan Dishub Kota Sibolga. (mag-5/saz)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/