26 C
Medan
Wednesday, June 26, 2024

DPRD Sumut Minta Penanganan Banjir Bandang Humbahas Ditangani Lintas Sektoral

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Ketua DPRD Sumatera Utara, Baskami Ginting, mendorong upaya penanganan dampak banjir bandang serta longsor yang menimpa Desa Simangulampe Kecamatan Baktiraja, Humbahas Jumat lalu agar ditangani secara maksimal. Diketahui hingga Senin (4/12/2023), baru ditemukan 2 orang dari 12 korban yang dinyatakan hilang karena peristiwa tersebut.

Agar dapat berjalan maksimal, Politisi PDI Perjuangan itu mendorong agar penanganan bencana tersebut dapat ditangani secara lintas sektoral.

“Kita prihatin dan berbelasungkawa. Saya mendorong agar upaya penanganannya dilakukan secara lintas sektor. Para korban harus segera ditemukan dan masyarakat yang terkena dampak banjir bandang itu harus ditangani sebaik mungkin,” ucap Baskami, Senin (4/12/2023).

Baskami mengatakan, BPBD telah bekerja maksimal sejak hari pertama terjadinya bencana alam tersebut. Kendati demikian, menurut Baskami, pemerintah harus terus berupaya agar dampak bencana tersebut ditangani maksimal.

“Sebanyak 35 rumah rusak, 12 rumah di antaranya rusak berat karena tertimbun batu besar. Ada 200 orang mengungsi akibat banjir bandang itu,” ujarnya.

Baskami juga meminta Dinas Sosial, Dinas Kesehatan, maupun pihak terkait lainnya untuk memastikan ketersediaan pangan, pakaian dan obat-obatan yang dibutuhkan.

“Juga persoalan infrastruktur, drainase, air bersih yang harus ditangani. Maka upaya penanganan serta penanggulangan ini harus lintas sektor,” katanya.

Menurutnya, perlu dicari penyebab pasti terjadinya banjir bandang di Humbahas. Baskami mempersoalkan, kerusakan hutan dan hilangnya daerah tangkapan (penahan air) di areal sekitar DanauToba.

“Saya berkali-kali berdiskusi dengan pemerhati lingkungan, aktivis, warga masyarakat, mahasiswa tentang masalah ini. Harus ada upaya kongkrit dari kita menyelamatkan alam sekitar DanauToba itu,” tuturnya.

Bagi Baskami, dalam beberapa waktu terakhir, banjir bandang Humbahas merupakan rentetan peristiwa banjir yang semakin sering terjadi di kawasan Danau Toba.

“Maka harus ada kepedulian dan aksi konkrit baik pemda, pemprov dan pemerintah pusat mengenai kerusakan-kerusahan hutan ini. Adakan upaya reboisasi, penghijauan agar tidak mudah terjadi longsor dan banjir,” pungkasnya.
(map/ram)

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Ketua DPRD Sumatera Utara, Baskami Ginting, mendorong upaya penanganan dampak banjir bandang serta longsor yang menimpa Desa Simangulampe Kecamatan Baktiraja, Humbahas Jumat lalu agar ditangani secara maksimal. Diketahui hingga Senin (4/12/2023), baru ditemukan 2 orang dari 12 korban yang dinyatakan hilang karena peristiwa tersebut.

Agar dapat berjalan maksimal, Politisi PDI Perjuangan itu mendorong agar penanganan bencana tersebut dapat ditangani secara lintas sektoral.

“Kita prihatin dan berbelasungkawa. Saya mendorong agar upaya penanganannya dilakukan secara lintas sektor. Para korban harus segera ditemukan dan masyarakat yang terkena dampak banjir bandang itu harus ditangani sebaik mungkin,” ucap Baskami, Senin (4/12/2023).

Baskami mengatakan, BPBD telah bekerja maksimal sejak hari pertama terjadinya bencana alam tersebut. Kendati demikian, menurut Baskami, pemerintah harus terus berupaya agar dampak bencana tersebut ditangani maksimal.

“Sebanyak 35 rumah rusak, 12 rumah di antaranya rusak berat karena tertimbun batu besar. Ada 200 orang mengungsi akibat banjir bandang itu,” ujarnya.

Baskami juga meminta Dinas Sosial, Dinas Kesehatan, maupun pihak terkait lainnya untuk memastikan ketersediaan pangan, pakaian dan obat-obatan yang dibutuhkan.

“Juga persoalan infrastruktur, drainase, air bersih yang harus ditangani. Maka upaya penanganan serta penanggulangan ini harus lintas sektor,” katanya.

Menurutnya, perlu dicari penyebab pasti terjadinya banjir bandang di Humbahas. Baskami mempersoalkan, kerusakan hutan dan hilangnya daerah tangkapan (penahan air) di areal sekitar DanauToba.

“Saya berkali-kali berdiskusi dengan pemerhati lingkungan, aktivis, warga masyarakat, mahasiswa tentang masalah ini. Harus ada upaya kongkrit dari kita menyelamatkan alam sekitar DanauToba itu,” tuturnya.

Bagi Baskami, dalam beberapa waktu terakhir, banjir bandang Humbahas merupakan rentetan peristiwa banjir yang semakin sering terjadi di kawasan Danau Toba.

“Maka harus ada kepedulian dan aksi konkrit baik pemda, pemprov dan pemerintah pusat mengenai kerusakan-kerusahan hutan ini. Adakan upaya reboisasi, penghijauan agar tidak mudah terjadi longsor dan banjir,” pungkasnya.
(map/ram)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/