MEDAN, SUMUTPOS.CO – Berdasarkan prediksi dari Kepolisian, hari ini menjadi puncak arus balik libur Natal dan Tahun Baru (Nataru). Guna mengantisipasi gangguan dalam mengawal arus balik ini, Polda Sumut telah berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait, seperti Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) serta Badan Meteorologi Klomatologi dan Geofisika (BMKG).
Kepala Bidang (Kabid) Humas Polda Sumut, Kombes Pol Tatan Dirsan Atmaja mengatakan, sesuai arahan Kapolda dalam Operasi Lilin Toba tahun ini, personel Polri di daerah-daerah Sumatera Utara akan ditempatkan di sejumlah titik yang dianggapn
kantong-kantong kemacetan pada arus balik. “Tujuannya membantu dan memudahkan masyarakat dalam perjalanan arus balik nanti. Kita juga bekerjasama dengan instansi terkait baik BMKG dan BPBD, pemda/pemko termasuk TNI maupun masyarakat memantau titik-titik rawan longsor maupun banjir, sehingga bisa dilakukan pencegahan sedini mungkin,” kata Tatan kepada Sumut Pos, Jumat (4/1).
Untuk Kota Medan, Tatan mengatakan, akan ada beberapa titik yang bakal menjadi pusat kepadatan kendaraan arus balik Nataru. Hal ini terjadi juga karena volume kendaraan dengan lebar jalan sudah tidak sebanding. “Seperti kita ketahui jalanan di Medan inikan masih yang itu-itu saja, tidak ada penambahan (pelebaran,red). Ditambah lagi masyarakatnya kan padat, apalagi itu akhir pekan jadi prediksi kami bakal ada potensi penumpukan. Itulah yang akan kita kawal dengan penempatan personel,” katanya.
Ia mengatakan, kepadatan arus lalulintas akan terjadi di Lintas Timur, kemudian jalur Medan-Berastagi. “Semuanya sudah kita atur sedemikian rupa agar arus balik berjalan lancar. Alat berat juga akan ditempatkan di titik yang rawan bencana sehingga memudahkan dan mempercepat proses evakuasi bila terjadi bencana,” pungkas Tatan.
PT KAI Angkut 231.312 Penumpang
PT Kereta Api Indonesia (Persero) Divre I Sumut memprediksi, puncak arus balik Nataru bakal terjadi MInggu (6/1). “Mengingat masa libur sekolah berakhir dan kembali normal pada Senin (7/1) besok,” kata Manager Humas PT KAI (Persero) Divre I Sumut, M Ilud kepada Sumut Pos, Jumat (4/1) siang.
Menurutnya, selama 15 hari arus mudik dan balik Nataru, PT KAI mencatat, sebanyak 231.312 penumpang menggunakan transportasi kereta api melalui Stasiun Besar Kota Medan. “Data tersebut dari tanggal 20 Desember 2018 hingga 3 Januari 2019. Dengan realisasi pencapaian 118 persen dibanding angkutan Natal 2017 dan Tahun Baru 2018, dengan total 14.252 penumpang,” sebut Ilud.
Sedangkan untuk total penumpang yang diangkut untuk keberangkatan tanggal 3 Januari 2019, sebanyak 14.252 penumpang. Dibanding tahun lalu, pada tanggal yang sama sebanyak 16.778 penumpang atau persentase pencapain target 118 persen.
Ilud juga mengimbau kepada para penumpang untuk membawa barang sesuai aturan yang berlaku. Barang-barang yang dapat dibawa ke dalam kereta yakni berukuran dimensi 70 cm x 48 cm x 30 cm, berat maksimum 20 kilogram sesuai dengan yang disediakan pihak PT KAI.
Aktivitas Penumpang Meningkat di 2018
Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Sumut juga mencatat terjadi lonjakan jumlah penumpang, selama Januari hingga November 2018. BPS Sumut mencatat jumlah penumpang domestik dan internasional di Bandara Internasional Kualanamu mengalami kenaikan baik yang tiba maupun berangkat.
Kepala Bidang Statistik Distribusi BPS Provinsi Sumut, Bismark SP Sitinjak mengungkapkan, secara kumulatif jumlah penumpang yang berangkat Januari-November 2018 mencapai 3.464.044 orang, naik 3,43 persen dibanding dengan periode yang sama tahun 2017 sebesar 3.349.040 orang.
“Sedangkan, Jumlah penumpang domestik yang berangkat dari Sumut melalui KNIA selama November 2018 mencapai 272.602 orang, atau turun 11,22 persen dibanding bulan Oktober 2018 yang mencapai 307.051 orang,” papar Bismark kepada wartawan di Medan, Jumat (4/1) siang.
Bismark menjelaskan, selama Januari-November 2018 penumpang domestik yang datang di KNIA mengalami kenaikan sebesar 7,71 persen dibanding periode yang sama tahun sebelumnya, yaitu dari 3.495.043 orang menjadi 3.764.628 orang.
“Untuk penumpang domestik yang datang di KNIA Bulan November 2018 mencapai 311.592 orang, atau turun 9,12 persen dibanding bulan sebelumnya sebanyak 342.845 orang,” tutur Bismark.
Sementara penumpang angkutan udara tujuan luar negeri, baik yang menggunakan penerbangan nasional maupun asing, pada November 2018 naik sebesar 7,51 persen dibanding bulan Oktober 2018, yaitu dari 78.238 orang menjadi 84.112 orang. “Sedangkan jumlah penumpang tujuan luar negeri selama Januari-November 2018 mencapai 976.165 orang, atau naik 10,97 persen dibanding periode yang sama tahun 2017 sebesar 879.652 orang,” ungkap Bismark sembari mengatakan untuk data penumpang di Bulan Desember 2018 tengah dilakukan pengumpulan data tersebut.
Di sisi lain, hal yang sama dalam perkembangan angkutan laut di Sumut mengalami kenaikan jumlah penumpang melalui Pelabuhan Belawan, Kota Medan. BPS Provinsi Sumut mencatat mencatat secara kumulatif jumlah penumpang yang berangkat angkutan laut antar pulau atau dalam negeri, selama bulan Januari-November 2018 mencapai 71.452 orang, atau naik 9,89 persen dibanding periode yang sama tahun 2017 yang mencapai 65.023 orang. “Untuk jumlah penumpang angkutan laut antar pulau yang berangkat pada bulan November 2018 tercatat sebanyak 3.975 orang, naik 51,95 persen dibanding bulan sebelumnya sebanyak 2.616 orang,” ucap Bismark.
Ia mengungkapkan, untuk jumlah penumpang yang datang pada bulan November 2018 tercatat sebanyak 2.955 orang, atau turun 85,68 persen dibanding bulan sebelumnya sebanyak 20.633 orang. “Selama Januari-November 2018 jumlah penumpang yang datang mencapai 67.433 orang, mengalami kenaikan 29,05 persen dibanding periode yang sama tahun sebelumnya yang mencapai 52.253 orang,” jelasnya.
Bismark mengatakan untuk transportasi barang melalui laut di Pelabuhan Belawan, Secara kumulatif jumlah barang yang dimuat selama bulan Januari-November 2018 mencapai 203.431 ton, atau naik 18,48 persen dibanding periode yang sama tahun 2017 sebesar 171.705 ton. “Untuk selama bulan November 2018 angkutan ?barang antar pulau untuk kegiatan muat barang sebesar 32.810 ton, atau mengalami kenaikan 82,27 persen dibanding bulan Oktober 2018 sebesar 18.001 ton,” kata Bismark.
Sedangkan, untuk kegiatan bongkar barang di Pelabuhan Belawan, Selama Januari-November 2018 barang yang dibongkar mencapai 2.812.259 ton, mengalami penurunan 40,88 persen dibanding periode yang sama tahun sebelumnya yang sebesar 4.756.990 ton. “Untuk November 2018 mengalami penurunan 7,00 persen, dari 323.891 ton pada bulan Oktober 2018 menjadi 301.215 ton pada bulan November 2018,” tandasnya. (dvs/gus)