27.8 C
Medan
Friday, May 24, 2024

Perampokan Marak, Kapoldasu Diganti

Irjend Pol Syarief Gunawan dan Irjend Eko Hadi Sutedjo
Irjend Pol Syarief Gunawan dan Irjend Eko Hadi Sutedjo

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Kasus perampokan makin marak, Kapolda Sumut Irjen Pol Syarief Gunawan diganti dari jabatannya. Irjen Syarief yang digeser jadi Staf Ahli Kapolri Bidang Sosial Budaya itu digantikan Irjen Pol Eko Hadi Sutedjo yang sebelumnya menjabat Gubernur Akpol Lemdikpol.

Selain itu, Kabid Humas Poldasu, Kombes Heru Prakoso juga dipromosikan menjadi Kapolres Pontianak. Kombes Heru digantikan oleh AKBP Helfi Aseegaf yang sebelumnya menjabat sebagai Kasubbagsedanfodok Ro PID Div Humas Polri. Pergantian tersebut sesuai dengan surat telegram Kapolri No.668/ VIII/ 2014 tanggal 27/8/2014.

Selain itu, Kombes Budi Siswanto yang selama ini menjabat sebagai Karo SDM Poldasu juga dimutasi sebagai Karo SDM Polda Jawa Barat. Penggantinya adalah Kombes Pol Tabana Bangun yang selama ini menjabat sebagai Karo SDM Polda NTT. Pergantian Irjen Syarief dianggap wajar oleh Sekretaris Pusat Studi Hukum dan Peradilan (Pushpa) Sumut, Nuryono SH. Mantan Direktur LBH Medan itu menilai Irjen Syarief telah gagal memimpin.

Pasalnya, selama kepemimpinannya, aksi kriminal terutama perampokan di Sumut, khususnya di Medan makin marak. Sementara pengungkapan sangat minim. “Kalau saya lihat, Kapoldasu diganti bukan karena perampokannya, tapi karena kurangnya pengungkapan kasus olehnya. Banyaknya aksi kriminal seperti perampokan belakangan ini yang belum terungkap adalah tanggungjawab Kapoldasu,” ucapnya.

Selain minim prestasi, Mantan Direktur LBH Medan itu juga menilai Irjen Syarief gagal membina anggotanya. ”Dia gagal membina anggotanya. Hingga perampokan menggunakan senjata api dan senjata tajam kian marak,” tutur aktivis hukum itu. Karena itu, ia berharap Kapoldasu yang baru (Irjen Eko) dapat membuat terobosan untuk memberikan rasa aman dan nyaman pada masyarakat Sumut. “Semoga saja Kapoldasu yang baru ini tidak melempem. Harus bisa memberikan rasa aman kepada warga Sumut, apalagi Medan yang jumlah penduduknya banyak,” tandasnya.

Hal senada juga dikatakan Direktur Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Kota Medan, Surya Adinata SH. Ia juga berharap pergantian Kapoldasu itu mampu memberi asa baru dan rasa aman dan nyaman pada masyarakat Sumut, khususnya Medan. Karena selama menjabat sebagai Kapoldasu, Irjen Syarief dinilai minus prestasi karena tingkat kriminalitas sangat tinggi.

Masih kata Surya, selain tingginya angka kriminalitas seperti geng motor dan perampokan. Selama ini Irjen Syarief juga dinilai kurang humanis dan kurang menjalin komunikasi dengan lembaga atau pihak lain. Sehingga keakraban di tengah masyarakat tidak terjalin. “Semoga Kapoldasu baru mampu memberikan rasa nyaman dan aman bagi masyarakat. Selama ini, masyarakat ditakutkan oleh aksi-aksi kriminal di kota Medan,” harapnya.

Meski diwariskan pekerjaan rumah (PR) berat, tapi Surya berharap Kapoldasu yang baru dapat menyesaikannya. “Kapoldasu yang baru harus dapat menciptakan kondisi aman terhadap masyarakat. Jangan ada lagi perampokan sadis dan aksi-aksi geng motor. Kita lihat saja kinerja Kapoldasu yang baru. Apakah dia mampu memberikan rasa aman kepada masyarakat Sumut. Kita lihat saja nanti,” pungkasnya.

Selain Irjen Syarief, dalam telegram Kapolri tersebut juga mencantumkan nama- nama Perwira Tinggi (Pati) yang dimutasi. Diantaranya adalah, Gubernur Akpol yang baru adalah Irjen Pol Pudji Hartanto yang sebelumnya menjabat Kepala Korlantas Polri, sedangkan posisi Kepala Korlantas Polri diisi oleh Brigjen Pol Condro Kirono yang sebelumnya menjabat sebagai Kapolda Riau. Sedangkan Kapolda Riau akan dijabat oleh Brigjen Pol Dolly Bambang Hermawan.

Perwira tinggi lainya yang dimutasi adalah Kapolda Kalimantan Timur, Irjen Dicky D Atotoy. Posisinya digantikan oleh Irjen Pol Andayono. Sedangkan Dicky dimutasi sebagai Wakil Irwasum Mabes Polri. Kapolda Jambi yang selama ini dijabat Brigjen Pol Satriya Hari Prasetya, digantikan oleh Brigjen Pol Bambang Sudarisman. Satriya Hari dimutasi sebagai Karokerma Sops Polri. Selain itu,Kapolda Kepulauan Riau digantikan oleh Brigjen Pol Arman Depari yang sebelumnya menjabat sebagai Direktur IV Tindak Pidana Narkoba Bareskrim.

Kapolda Nusa Tenggara Timur (NTT), Brigjen Pol Ketut Untung Yoga, dipindah menjadi Kasespimti. Sementara Sespim Lemdikpol digantikan oleh Wakapolda Aceh Brigjen Pol Endang Sundjaya. Kabid Humas Poldasu, Kombes Heru Prakoso mengatakan bahwa pergantian di tubuh Polri adalah hal biasa untuk penyegaran. “Mutasi adalah hal biasa di tubuh Polri, pejabatnya juga akan mendapatkan pengalaman yang baru di tempat baru, jadi tidak ada karena sesuatu hal,”terangnya kepada POSMETRO MEDAN, Kamis (28/8) siang.

Heru menambahkan, sampai hari ini pihaknya terus bekerja mengungkap kasus-kasus perampokan yang terjadi selama ini.”Tidak ada hubungannya dengan pergantian. Ini hal biasa di tubuh Polri. Kita harapkan dengan pergantian ini memberikan warna baru dan penyegaran di Poldasu. Saya juga berterima kasih kepada masyarakat Sumut dan rekan-rekan media yang selama ini bekerja sama dengan Humas Poldasu,”ungkapnya.

Sementara itu, pasca keluarnya Telegram Rahasia (TR) pergantian Kapoldasu, banyak para polisi dan PNS memperbincangkannya. Beberapa dari mereka mengatakan bahwa meskipun Kapoldasu yang lama terlihat tegas, namun dia tidak pala mencampuri urusan anggota di bawah. “Dia lebih mengutamakan bagaimanan memecahkan masalah, hal itu yang ditanam kepada kami. Biasanya itu pergantian, dan pasti ada suka dukanya. Kalau sama pak Kapoldasu yang lama, kami biasa saja, meskipun beliau terlihat tegas. Semogala Kapoldasu yang baru lebih mantap,” beber seorang perwira di gedung Poldasu.

Hal senada dikatakan PNS Poldasu lainnya. “Semua pasti punya kekurangan dan kelebihan, apalagi di kepolisian, kita harapkan Kapoldasu yang baru memberikan rasa aman dan menekan aksi perampokan karena saya juga takut kalau keluar malam sekarang. Siapapun Kapoldanya, kita siap. Namun, kita harapkan yang mempunyai dedikasi dan tujuan yang terarah,” tutup para PNS itu. (gib/deo)

Irjend Pol Syarief Gunawan dan Irjend Eko Hadi Sutedjo
Irjend Pol Syarief Gunawan dan Irjend Eko Hadi Sutedjo

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Kasus perampokan makin marak, Kapolda Sumut Irjen Pol Syarief Gunawan diganti dari jabatannya. Irjen Syarief yang digeser jadi Staf Ahli Kapolri Bidang Sosial Budaya itu digantikan Irjen Pol Eko Hadi Sutedjo yang sebelumnya menjabat Gubernur Akpol Lemdikpol.

Selain itu, Kabid Humas Poldasu, Kombes Heru Prakoso juga dipromosikan menjadi Kapolres Pontianak. Kombes Heru digantikan oleh AKBP Helfi Aseegaf yang sebelumnya menjabat sebagai Kasubbagsedanfodok Ro PID Div Humas Polri. Pergantian tersebut sesuai dengan surat telegram Kapolri No.668/ VIII/ 2014 tanggal 27/8/2014.

Selain itu, Kombes Budi Siswanto yang selama ini menjabat sebagai Karo SDM Poldasu juga dimutasi sebagai Karo SDM Polda Jawa Barat. Penggantinya adalah Kombes Pol Tabana Bangun yang selama ini menjabat sebagai Karo SDM Polda NTT. Pergantian Irjen Syarief dianggap wajar oleh Sekretaris Pusat Studi Hukum dan Peradilan (Pushpa) Sumut, Nuryono SH. Mantan Direktur LBH Medan itu menilai Irjen Syarief telah gagal memimpin.

Pasalnya, selama kepemimpinannya, aksi kriminal terutama perampokan di Sumut, khususnya di Medan makin marak. Sementara pengungkapan sangat minim. “Kalau saya lihat, Kapoldasu diganti bukan karena perampokannya, tapi karena kurangnya pengungkapan kasus olehnya. Banyaknya aksi kriminal seperti perampokan belakangan ini yang belum terungkap adalah tanggungjawab Kapoldasu,” ucapnya.

Selain minim prestasi, Mantan Direktur LBH Medan itu juga menilai Irjen Syarief gagal membina anggotanya. ”Dia gagal membina anggotanya. Hingga perampokan menggunakan senjata api dan senjata tajam kian marak,” tutur aktivis hukum itu. Karena itu, ia berharap Kapoldasu yang baru (Irjen Eko) dapat membuat terobosan untuk memberikan rasa aman dan nyaman pada masyarakat Sumut. “Semoga saja Kapoldasu yang baru ini tidak melempem. Harus bisa memberikan rasa aman kepada warga Sumut, apalagi Medan yang jumlah penduduknya banyak,” tandasnya.

Hal senada juga dikatakan Direktur Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Kota Medan, Surya Adinata SH. Ia juga berharap pergantian Kapoldasu itu mampu memberi asa baru dan rasa aman dan nyaman pada masyarakat Sumut, khususnya Medan. Karena selama menjabat sebagai Kapoldasu, Irjen Syarief dinilai minus prestasi karena tingkat kriminalitas sangat tinggi.

Masih kata Surya, selain tingginya angka kriminalitas seperti geng motor dan perampokan. Selama ini Irjen Syarief juga dinilai kurang humanis dan kurang menjalin komunikasi dengan lembaga atau pihak lain. Sehingga keakraban di tengah masyarakat tidak terjalin. “Semoga Kapoldasu baru mampu memberikan rasa nyaman dan aman bagi masyarakat. Selama ini, masyarakat ditakutkan oleh aksi-aksi kriminal di kota Medan,” harapnya.

Meski diwariskan pekerjaan rumah (PR) berat, tapi Surya berharap Kapoldasu yang baru dapat menyesaikannya. “Kapoldasu yang baru harus dapat menciptakan kondisi aman terhadap masyarakat. Jangan ada lagi perampokan sadis dan aksi-aksi geng motor. Kita lihat saja kinerja Kapoldasu yang baru. Apakah dia mampu memberikan rasa aman kepada masyarakat Sumut. Kita lihat saja nanti,” pungkasnya.

Selain Irjen Syarief, dalam telegram Kapolri tersebut juga mencantumkan nama- nama Perwira Tinggi (Pati) yang dimutasi. Diantaranya adalah, Gubernur Akpol yang baru adalah Irjen Pol Pudji Hartanto yang sebelumnya menjabat Kepala Korlantas Polri, sedangkan posisi Kepala Korlantas Polri diisi oleh Brigjen Pol Condro Kirono yang sebelumnya menjabat sebagai Kapolda Riau. Sedangkan Kapolda Riau akan dijabat oleh Brigjen Pol Dolly Bambang Hermawan.

Perwira tinggi lainya yang dimutasi adalah Kapolda Kalimantan Timur, Irjen Dicky D Atotoy. Posisinya digantikan oleh Irjen Pol Andayono. Sedangkan Dicky dimutasi sebagai Wakil Irwasum Mabes Polri. Kapolda Jambi yang selama ini dijabat Brigjen Pol Satriya Hari Prasetya, digantikan oleh Brigjen Pol Bambang Sudarisman. Satriya Hari dimutasi sebagai Karokerma Sops Polri. Selain itu,Kapolda Kepulauan Riau digantikan oleh Brigjen Pol Arman Depari yang sebelumnya menjabat sebagai Direktur IV Tindak Pidana Narkoba Bareskrim.

Kapolda Nusa Tenggara Timur (NTT), Brigjen Pol Ketut Untung Yoga, dipindah menjadi Kasespimti. Sementara Sespim Lemdikpol digantikan oleh Wakapolda Aceh Brigjen Pol Endang Sundjaya. Kabid Humas Poldasu, Kombes Heru Prakoso mengatakan bahwa pergantian di tubuh Polri adalah hal biasa untuk penyegaran. “Mutasi adalah hal biasa di tubuh Polri, pejabatnya juga akan mendapatkan pengalaman yang baru di tempat baru, jadi tidak ada karena sesuatu hal,”terangnya kepada POSMETRO MEDAN, Kamis (28/8) siang.

Heru menambahkan, sampai hari ini pihaknya terus bekerja mengungkap kasus-kasus perampokan yang terjadi selama ini.”Tidak ada hubungannya dengan pergantian. Ini hal biasa di tubuh Polri. Kita harapkan dengan pergantian ini memberikan warna baru dan penyegaran di Poldasu. Saya juga berterima kasih kepada masyarakat Sumut dan rekan-rekan media yang selama ini bekerja sama dengan Humas Poldasu,”ungkapnya.

Sementara itu, pasca keluarnya Telegram Rahasia (TR) pergantian Kapoldasu, banyak para polisi dan PNS memperbincangkannya. Beberapa dari mereka mengatakan bahwa meskipun Kapoldasu yang lama terlihat tegas, namun dia tidak pala mencampuri urusan anggota di bawah. “Dia lebih mengutamakan bagaimanan memecahkan masalah, hal itu yang ditanam kepada kami. Biasanya itu pergantian, dan pasti ada suka dukanya. Kalau sama pak Kapoldasu yang lama, kami biasa saja, meskipun beliau terlihat tegas. Semogala Kapoldasu yang baru lebih mantap,” beber seorang perwira di gedung Poldasu.

Hal senada dikatakan PNS Poldasu lainnya. “Semua pasti punya kekurangan dan kelebihan, apalagi di kepolisian, kita harapkan Kapoldasu yang baru memberikan rasa aman dan menekan aksi perampokan karena saya juga takut kalau keluar malam sekarang. Siapapun Kapoldanya, kita siap. Namun, kita harapkan yang mempunyai dedikasi dan tujuan yang terarah,” tutup para PNS itu. (gib/deo)

Previous article
Next article

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/