KISARAN, SUMUTPOS.CO – Andai Juliana (35) tidak curiga, barangkali kedok Edison P Siagian (52) yang mengaku-ngaku sebagai perwira tinggi TNI – AU berpangkat Marsekal Madya (Marsdya) ini tidak akan pernah terungkap.
Bak kata pepatah, sepandai-pandai tupai melompat, sesekali akan terjatuh jua. Demikian pula dengan Edison. Jika selama ini kebohongan terkait statusnya belum pernah terungkap, kali ini dia terpaksa harus menerima kenyataan bahwa dirinya hanyalah seorang warga biasa. Bukan TNI, apalagi berpangkat jenderal seperti pengakuannya selama ini.
Cerita berawal dari kecurigaan Juliana, seorang wanita yang mengaku istri ke-11 sang ‘jenderal’. Entah bagaimana awalnya, wanita yang tinggal di Jalan Ahmad Yani By Pass Rantauprapat ini curiga dengan keseharian Edison yang menurut dia jauh dari sikap seorang perwira tinggi TNI.
Sekedar menjawab rasa curiga yang terpendam di hati, Juliana, wanita yang jadi salah satu dari 12 wanita yang diperistri Edison lantas bercerita kepada Serda Samsul, prajurit TNI yang dinas di Kodim 0208/ASH. Kepada Samsul yang kebetulan anggota Intel Kodim tersebut, Juliana mengaku curiga dengan status sang suami.
Mendengar curhatan Juliana, naluri intelijen Seda Samsul pun merespon. Informasi dari Juliana lantas dia laporkan, lalu bergerak ke lapangan mencari keberadaan Edison. Hasilnya, sang ‘jenderal’ ditemukan tengah berada di sebuah rumah kontrakan di Dusun V Desa Rahuning, Kecamatan Rahuning. Tak berlama-lama, tim yang dikomandoi Pasi Intel Lettu (Inf) Nurliyanto menemui Edison yang ketika itu tengah mengenakan celana loreng khas tentara.
Laiknya memperlakukan seorang perwira TNI, tim memberi hormat lalu menyampaikan tujuan mereka bertemu. Oleh sang ‘jenderal’ pertanyaan tim dijawab dengan pengakuan, bahwa dirinya seorang perwira tinggi TNI – AU berpangkat Marsekal Madya, lulusan Akademi Angkatan Udara tahun 1983. “Beliau mengaku perwira tinggi. Namun saat diminta memperlihatkan identitas, beliau ngeles dan berdalih semua identitasnya tinggal di Jakarta. Karena curiga, kita izin melakukan pemeriksaan di rumah itu,” jelas Nurliyanto.
Kecurigaan pihak Kodim akhirnya terbukti. Dari pemeriksaan di rumah kontrakan itu, tim menemukan sepucuk senjata genggam softgun lengkap dengan magazine-nya. Selain itu, tim juga menemukan seperangkat pakaian dinas TNI AD dan TNI AU, dari dalam mobil Toyota Agya BK 1592 VO warna Silver yang ketepatan di parkir di depan rumah.
“Jadi barang bukti yang kita temukan antara lain; sepasang sepatu bot Polantas Polri, sepasang sepatu PDL TNI, sepasang sepatu PDH TNI, sepucuk Air Soft Gun plus magazine, sebilah sangkur, 3 stel pakaian loreng TNI-AD dengan tanda pangkat Letkol, satu stel pakaian olah raga Mabes TNI AU. Satu buah baret TNI AU, 2 tas ransel TNI, 3 unit Hp, 2 dompet TNI, 4 buku rekening, sepucuk ID Card surat kabar Warta Tobasa, berikut foto bersama 2 orang Pati TNI,” urai Nurliyanto.