26 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Minum Teh Juga Ada Aturannya

Minum teh ada aturannya.
Minum teh ada aturannya.

SUMUTPOS.CO – Teh adalah alah satu minuman favorit banyak orang. Maklum, minuman satu ini sangat mudah dijumpai. Hampir di setiap restoran atau rumah makan pasti menyediakan teh sebagai salah satu menu pilihan, baik disajikan dingin atau hangat.

Dari sisi kesehatan, teh bermanfaat untuk mencegah kanker, pembentukan radikal bebas, penyumbatan pembuluh darah, stroke, jantung, dan hipertensi. Manfaat ini berasal dari dua komponen bioaktif yang tekandung dalam teh: katekin dan epigalokatekin.

“Kedua senyawa tersebut merupakan senyawa yang dihasilkan secara alami dari tumbuhan dan berfungsi sebagai anti oksidan,” ujar ahli gizi dari Persatuan Ahli Gizi Indonesia (Persagi), Nanang Prayitno, MPS.

Namun, selain mengandung manfaat, ternyata di dalam teh juga mengandung zat-zat yang kurang baik bagi kesehatan. Zat yang kurang baik tersebut bernama asam fitat dan asam oksalat.

Salah satu sifat dari asam fitat adalah dapat mengikat mineral (zat besi), sehingga membuat zat besi tidak bisa diserap secara maksimal oleh tubuh. “Kalau zat besi tidak bisa diserap akan mengakibatkan rendahnya hemoglobin atau anemia,” paparnya.

Sedangkan asam oksalat yang terkandung dalam teh dapat mengikat kalsium dalam tubuh, sehingga mengakibatkan kerapuhan tulang (osteoporosis). “Walaupun, efeknya tidak seheboh yang dibayangkan,” ungkap Nanang.

Untuk meminimalisir dampak negatif dari mengonsumsi air teh, Nanang menyarankan, buatlah teh dalam kadar kepekatan yang tidak terlalu kental. Selain itu, hindari minum teh sesaat setelah makan. Sebab, minum teh setelah makan membuat protein yang belum sempat dicerna lambung menyatu dengan asam tanat yang terkandung dalam teh dan membentuk sedimen yang tidak mudah dicerna oleh tubuh.

Akibatnya, proses serapan protein menjadi terganggu dan berpotensi menambah kalori dalam tubuh, sehingga mengakibatkan kegemukan. “Kurang lebih satu jam setelah makan barulah Anda bisa minum teh,” terang Nanang.

Terakhir, kata Nanang, takaran gula pada teh harus diperhatikan. Sebaiknya, dalam satu gelas air teh cukup dengan satu sendok makan atau 10 gram. Sebab, jika teh yang dibuat terlalu manis dapat menimbulkan penyakit diabetes. (plasadana.com)

Minum teh ada aturannya.
Minum teh ada aturannya.

SUMUTPOS.CO – Teh adalah alah satu minuman favorit banyak orang. Maklum, minuman satu ini sangat mudah dijumpai. Hampir di setiap restoran atau rumah makan pasti menyediakan teh sebagai salah satu menu pilihan, baik disajikan dingin atau hangat.

Dari sisi kesehatan, teh bermanfaat untuk mencegah kanker, pembentukan radikal bebas, penyumbatan pembuluh darah, stroke, jantung, dan hipertensi. Manfaat ini berasal dari dua komponen bioaktif yang tekandung dalam teh: katekin dan epigalokatekin.

“Kedua senyawa tersebut merupakan senyawa yang dihasilkan secara alami dari tumbuhan dan berfungsi sebagai anti oksidan,” ujar ahli gizi dari Persatuan Ahli Gizi Indonesia (Persagi), Nanang Prayitno, MPS.

Namun, selain mengandung manfaat, ternyata di dalam teh juga mengandung zat-zat yang kurang baik bagi kesehatan. Zat yang kurang baik tersebut bernama asam fitat dan asam oksalat.

Salah satu sifat dari asam fitat adalah dapat mengikat mineral (zat besi), sehingga membuat zat besi tidak bisa diserap secara maksimal oleh tubuh. “Kalau zat besi tidak bisa diserap akan mengakibatkan rendahnya hemoglobin atau anemia,” paparnya.

Sedangkan asam oksalat yang terkandung dalam teh dapat mengikat kalsium dalam tubuh, sehingga mengakibatkan kerapuhan tulang (osteoporosis). “Walaupun, efeknya tidak seheboh yang dibayangkan,” ungkap Nanang.

Untuk meminimalisir dampak negatif dari mengonsumsi air teh, Nanang menyarankan, buatlah teh dalam kadar kepekatan yang tidak terlalu kental. Selain itu, hindari minum teh sesaat setelah makan. Sebab, minum teh setelah makan membuat protein yang belum sempat dicerna lambung menyatu dengan asam tanat yang terkandung dalam teh dan membentuk sedimen yang tidak mudah dicerna oleh tubuh.

Akibatnya, proses serapan protein menjadi terganggu dan berpotensi menambah kalori dalam tubuh, sehingga mengakibatkan kegemukan. “Kurang lebih satu jam setelah makan barulah Anda bisa minum teh,” terang Nanang.

Terakhir, kata Nanang, takaran gula pada teh harus diperhatikan. Sebaiknya, dalam satu gelas air teh cukup dengan satu sendok makan atau 10 gram. Sebab, jika teh yang dibuat terlalu manis dapat menimbulkan penyakit diabetes. (plasadana.com)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/