30 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Gempa Bumi di Padangsidempuan Terasa Sampai Nias dan Aceh

Gempa bumi tektonik yang terjadi di Padangsidempuan pada Senin (3/4) Pukul 21. 59 WIB, tidak menunjukkan adanya potensi Tsunami. Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memaparkan, bahwa lokasi episenter dan ke dalaman hiposenternya, gempa bumi yang terjadi jenis gempa bumi menengah yang diakibatkan adanya aktivitas subduksi lempeng Indo-Australia yang menunjam ke bawah Lempeng Eurasia pada zona intraslab.

“Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi memiliki mekanisme pergerakan mendatar turun (oblique-normal fault),” ujar Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Dr Daryono, Selasa (4/4).

Dijelaskannya, hasil analisis BMKG menunjukkan gempabumi ini memiliki parameter update dengan magnitudo M6,2. Episenter gempabumi terletak pada koordinat 0,79° LU ; 98,67° BT, atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 93Km arah Barat Daya Padang Sidempuan, Sumatera Utara (Sumut) pada kedalaman 95Km.

“Gempa bumi ini berdampak dan dirasakan di daerah Padangsidempuan, Aek Godang dan Pinangsori dengan skala intensitas IV-V MMI. Sedangkan, di daerah Pasamanbarat, Pasaman, Agam dengan skala intensitas IV MMI. Getaran yang dirasakan oleh hampir semua penduduk, orang banyak terbangun, gerabah pecah, barang-barang terpelanting. Sedangkan, bila pada siang hari dirasakan oleh orang banyak dalam rumah,” ujarnya.

Adapun, selain Padangsidempuan dan Pasamanbarat, daerah yang terdampak lainnya, yakni Gunungsitoli, Niasbarat, Nias Selatan, Nias Utara, Aceh Singkil, Pulau Banyak dengan skala intensitas III-IV MMI, yakni dengan getaran pada siang hari dirasakan oleh orang banyak dalam rumah.

Kemudian, daerah Telo, Tapanuli Tengah (Tapteng), Subulus Salam, Dairi, Aceh Selatan, Padang, Painan, Pariaman, Padang Panjang, Bukittinggi, Payakumbuh, Solok, Limapuluhkota, Tuapejat dengan skala intensitas III MMI. “Getaran dirasakan nyata dalam rumah. Terasa getaran seakan akan truk berlalu,” sebutnya.

Lalu, sambung Daryono, daerah Banda Aceh, Solok Selatan, Pekanbaru dengan skala intensitas II MMI. “Getaran dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung bergoyang. Hingga Pukul 22.30 WIB belum ada gempabumi susulan,” katanya.

Dia mengimbau kepada masyarakat agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. Ia juga meminta masyarakat agar menghindari dari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa.

“Periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal anda cukup tahan gempa, ataupun tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yang membahayakan kestabilan bangunan sebelum anda kembali ke dalam rumah.

Pastikan informasi resmi hanya bersumber dari BMKG yang disebarkan melalui kanal komunikasi resmi yang telah terverifikasi (Instagram/Twitter @infoBMKG), website (http://www.bmkg.go.id atau inatews.bmkg.go.id), telegram channel (https://t.me/InaTEWS_BMKG) atau melalui Mobile Apps (IOS dan Android): wrs-bmkg atau infobmkg,” tandasnya. (dwi/han)

Gempa bumi tektonik yang terjadi di Padangsidempuan pada Senin (3/4) Pukul 21. 59 WIB, tidak menunjukkan adanya potensi Tsunami. Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memaparkan, bahwa lokasi episenter dan ke dalaman hiposenternya, gempa bumi yang terjadi jenis gempa bumi menengah yang diakibatkan adanya aktivitas subduksi lempeng Indo-Australia yang menunjam ke bawah Lempeng Eurasia pada zona intraslab.

“Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi memiliki mekanisme pergerakan mendatar turun (oblique-normal fault),” ujar Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Dr Daryono, Selasa (4/4).

Dijelaskannya, hasil analisis BMKG menunjukkan gempabumi ini memiliki parameter update dengan magnitudo M6,2. Episenter gempabumi terletak pada koordinat 0,79° LU ; 98,67° BT, atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 93Km arah Barat Daya Padang Sidempuan, Sumatera Utara (Sumut) pada kedalaman 95Km.

“Gempa bumi ini berdampak dan dirasakan di daerah Padangsidempuan, Aek Godang dan Pinangsori dengan skala intensitas IV-V MMI. Sedangkan, di daerah Pasamanbarat, Pasaman, Agam dengan skala intensitas IV MMI. Getaran yang dirasakan oleh hampir semua penduduk, orang banyak terbangun, gerabah pecah, barang-barang terpelanting. Sedangkan, bila pada siang hari dirasakan oleh orang banyak dalam rumah,” ujarnya.

Adapun, selain Padangsidempuan dan Pasamanbarat, daerah yang terdampak lainnya, yakni Gunungsitoli, Niasbarat, Nias Selatan, Nias Utara, Aceh Singkil, Pulau Banyak dengan skala intensitas III-IV MMI, yakni dengan getaran pada siang hari dirasakan oleh orang banyak dalam rumah.

Kemudian, daerah Telo, Tapanuli Tengah (Tapteng), Subulus Salam, Dairi, Aceh Selatan, Padang, Painan, Pariaman, Padang Panjang, Bukittinggi, Payakumbuh, Solok, Limapuluhkota, Tuapejat dengan skala intensitas III MMI. “Getaran dirasakan nyata dalam rumah. Terasa getaran seakan akan truk berlalu,” sebutnya.

Lalu, sambung Daryono, daerah Banda Aceh, Solok Selatan, Pekanbaru dengan skala intensitas II MMI. “Getaran dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung bergoyang. Hingga Pukul 22.30 WIB belum ada gempabumi susulan,” katanya.

Dia mengimbau kepada masyarakat agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. Ia juga meminta masyarakat agar menghindari dari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa.

“Periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal anda cukup tahan gempa, ataupun tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yang membahayakan kestabilan bangunan sebelum anda kembali ke dalam rumah.

Pastikan informasi resmi hanya bersumber dari BMKG yang disebarkan melalui kanal komunikasi resmi yang telah terverifikasi (Instagram/Twitter @infoBMKG), website (http://www.bmkg.go.id atau inatews.bmkg.go.id), telegram channel (https://t.me/InaTEWS_BMKG) atau melalui Mobile Apps (IOS dan Android): wrs-bmkg atau infobmkg,” tandasnya. (dwi/han)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/