27.8 C
Medan
Thursday, May 2, 2024

Menderita Virus Rubella, Usia Queen Tak Cukup Jalani Operasi

Foto: Teddy Akbari/Sumut Pos
Queen yang sedang tertidur di pangkuan Asmarani saat dikunjungi oleh wartawan, belum lama ini.

SUMUTPOS.CO – Memprihatinkan. Qaesara Queen Ardianto, bayi yang masih berusia 4 bulan ini tak dapat hidup selazim anak-anak seusianya. Sebab, buah hati Asmarani ini terserang virus rubella.

Belum lama ini, wartawan menyambangi kediaman keluarga tersebut di Gang Mulia, Kelurahan Payaroba, Binjai Barat. Saat itu, Queen tengah tertidur lelap di pangkuan sang ibu di rumah semi permanen berukuran 4×7, yang berdinding tepas dan berlantai semen.

Sepintas dilihat secara fisik, Queen yang mengenakan celana merah jambu dan baju putih bergambar cinderella tak ada ditemukan hal aneh. Namun saat menangis, baru tampak keanehan bayi malang ini. Pada bagian retina kedua matanya, terdapat katarak berwarnah putih yang nyaris menutupi setengah retinanya.

Pendengarannya pun terganggu. Padahal, Queen yang lahir pada 23 Maret 2017 ini dengan keadaan normal berbobot sekitar 3 kilogram. Orangtua Queen juga hanya dapat berkomunikasi melalui sentuhan. Atau ketika Queen menangis.

Artinya, melalui jerit tangis sang buah hati, menunjukan kalau orangtua harus memberikannya perhatian. “Saya juga agak heran sebenarnya, dari kecil Queen tidak merasa terganggu saat petasan meledak,” ujar Asmarani.

Begitupun, Tuhan masih memberikan Queen sebuah keberuntungan. Sebab, bayi cantik itu lahir dengan keadaan jantung normal di Klinik Bersalin milik Darni Sembiring.

Asmarani menyatakan, tanda-tanda buah hatinya terserang virus Rubella itu ketika memasuki usia 2 bulan. Ciri-cirinya, badan Queen demam yang kemudian panas cukup tinggi. Lalu, matanya kerap mengeluarkan kotoran berwarna putih.

Sang orangtua pun kemudian mengambil langkah membawanya ke Rumah Sakit Universitas Sumatera Utara. Mereka sempat bolak-balik untuk memeriksa kondisi kesehatan Queen.

Akhirnya putri pertama Asmarani ini harus dirujuk ke Rumah Sakit Umum Pusat Adam Malik, Medan. Berdasar hasil tes virus, putrinya terkena virus rubella. Sayang, Queen tidak dapat langsung menjalani operasi. Sebab, Queen harus memenuhi syarat. Yakni, harus berusia di atas 6 bulan dengan kondisi fisik yang sehat.

Alhasil, Asmarani dan sang suami yang bekerja sebagai mekanik bengkel, terpaksa menunggu jadwal untuk operasi katarak dan jadwal pemeriksaan THT. “Kami butuh bantuan. Sebab, biaya tidak semua ditanggung BPJS,” ungkapnya.

Asmarani juga mengungkapkan membutuhkan bantuan untuk merawat sang buah hatinya. “Untuk biaya berobat saja, kami susah. Uang pas-pasan. Kendaraan untuk mengantar berobat juga tidak ada. Saya sering gunakan Grab, karena kendaraan dibawa suami kerja,” tambahnya.

Dia menduga, virus itu menyerang ketika tengah mengandung sang buah hati dalam kondisi hamil muda. Menurutnya, gejala-gejala awal pun persis seperti yang dialaminya.

“Saat hamil muda, saya juga merasakan demam. Mengigil dan kepanasan,” ujarnya.

Oleh karenanya, dia berharap agar bayinya dapat tumbuh dengan normal, seperti bayi lainnya. Meski, kata dia, tumbuh kembangnya tak menutup kemungkinan akan berbeda dengan bayi lain.

Foto: Teddy Akbari/Sumut Pos
Queen yang sedang tertidur di pangkuan Asmarani saat dikunjungi oleh wartawan, belum lama ini.

SUMUTPOS.CO – Memprihatinkan. Qaesara Queen Ardianto, bayi yang masih berusia 4 bulan ini tak dapat hidup selazim anak-anak seusianya. Sebab, buah hati Asmarani ini terserang virus rubella.

Belum lama ini, wartawan menyambangi kediaman keluarga tersebut di Gang Mulia, Kelurahan Payaroba, Binjai Barat. Saat itu, Queen tengah tertidur lelap di pangkuan sang ibu di rumah semi permanen berukuran 4×7, yang berdinding tepas dan berlantai semen.

Sepintas dilihat secara fisik, Queen yang mengenakan celana merah jambu dan baju putih bergambar cinderella tak ada ditemukan hal aneh. Namun saat menangis, baru tampak keanehan bayi malang ini. Pada bagian retina kedua matanya, terdapat katarak berwarnah putih yang nyaris menutupi setengah retinanya.

Pendengarannya pun terganggu. Padahal, Queen yang lahir pada 23 Maret 2017 ini dengan keadaan normal berbobot sekitar 3 kilogram. Orangtua Queen juga hanya dapat berkomunikasi melalui sentuhan. Atau ketika Queen menangis.

Artinya, melalui jerit tangis sang buah hati, menunjukan kalau orangtua harus memberikannya perhatian. “Saya juga agak heran sebenarnya, dari kecil Queen tidak merasa terganggu saat petasan meledak,” ujar Asmarani.

Begitupun, Tuhan masih memberikan Queen sebuah keberuntungan. Sebab, bayi cantik itu lahir dengan keadaan jantung normal di Klinik Bersalin milik Darni Sembiring.

Asmarani menyatakan, tanda-tanda buah hatinya terserang virus Rubella itu ketika memasuki usia 2 bulan. Ciri-cirinya, badan Queen demam yang kemudian panas cukup tinggi. Lalu, matanya kerap mengeluarkan kotoran berwarna putih.

Sang orangtua pun kemudian mengambil langkah membawanya ke Rumah Sakit Universitas Sumatera Utara. Mereka sempat bolak-balik untuk memeriksa kondisi kesehatan Queen.

Akhirnya putri pertama Asmarani ini harus dirujuk ke Rumah Sakit Umum Pusat Adam Malik, Medan. Berdasar hasil tes virus, putrinya terkena virus rubella. Sayang, Queen tidak dapat langsung menjalani operasi. Sebab, Queen harus memenuhi syarat. Yakni, harus berusia di atas 6 bulan dengan kondisi fisik yang sehat.

Alhasil, Asmarani dan sang suami yang bekerja sebagai mekanik bengkel, terpaksa menunggu jadwal untuk operasi katarak dan jadwal pemeriksaan THT. “Kami butuh bantuan. Sebab, biaya tidak semua ditanggung BPJS,” ungkapnya.

Asmarani juga mengungkapkan membutuhkan bantuan untuk merawat sang buah hatinya. “Untuk biaya berobat saja, kami susah. Uang pas-pasan. Kendaraan untuk mengantar berobat juga tidak ada. Saya sering gunakan Grab, karena kendaraan dibawa suami kerja,” tambahnya.

Dia menduga, virus itu menyerang ketika tengah mengandung sang buah hati dalam kondisi hamil muda. Menurutnya, gejala-gejala awal pun persis seperti yang dialaminya.

“Saat hamil muda, saya juga merasakan demam. Mengigil dan kepanasan,” ujarnya.

Oleh karenanya, dia berharap agar bayinya dapat tumbuh dengan normal, seperti bayi lainnya. Meski, kata dia, tumbuh kembangnya tak menutup kemungkinan akan berbeda dengan bayi lain.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/