JAKARTA, SUMUTPOS.CO – Aktivitas Gunung Sinabung belum menunjukkan tanda-tanda mereda.Sejak Sabtu (4/1) hingga Senin (6/1), gunung di Tanah Karo, Sumut, itu terus menerus meletus.
Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho menjelaskan, sejak Sabtu hingga Senin siang Sinabung sudah erupsi 115 kali. Ini data PVMBG yang dilaporkan ke BNPB.
Dalam dua hari terakhir yaitu 4 hingga 5 Januari, sudah terjadi gempa hybrid 1.545 kali, dan guguran awan panas sebanyak 426 kali.
“Gempa hybrid yang mencapai ribuan kali tersebut menandakan bahwa suplai magma ke permukaan masih berlangsung secara intensif. Bahkan kondisi kubah lava terlihat sudah mulai ada yang meluber ke arah timur. Guguran baru sejauh 500 meter,” urai Sutopo kepada wartawan, Senin (6/1).
Dijelaskan, apabila suplai magma dari bawah masih berlangsung maka guguran awan panas juga masih akan berlangsung terus dan dapat meluber ke arah timur.
Akibat lain, letusan yang terjadi akan disertai dengan lontaran material ukuran 2 hingga 6 cm, dalam radius 5 km. “Hingga saat ini luncuran awan panas ke arah tenggara-selatan dengan jarak hingga mencapai 4,5 km,” imbuhnya.
Letusan Sinabung yang terus-menerus tersebut, lanjutnya, menyebabkan pengungsi terus bertambah. Saat ini pengungsi berjumlah 21.893 jiwa (6.815 KK) tersebar di 33 titik pengungsian. Sebanyak 1.204 jiwa, 179 ibu hamil, dan 606 bayi ikut mengungsi. Pengungsi berasal dari 25 desa dari 4 kecamatan di Kabupaten Karo.
Masyarakat diimbau untuk selalu waspada. Status Sinabung tetap Awas (level IV) dengan radius 5 km dan 7 km di sisi tenggara jalur awan panas, harus dikosongkan dari penduduk. “Adanya material abu dan pasir vulkanis di sisi tenggara dan selatan dapat berpotensi menjadi lahar dingin jika hujan berintensitas tinggi,” pungkas Sutopo. (sam/jpnn)