Atas keputusan tersebut, Irham mengingatkan agar seluruh kader dan sayap partai taat dan patuh terhadap keputusan tersebut, dan yang lebih penting ikut memenangkannya.
Kata dia, DPP Partai Golkar telah secara resmi menyerahkan formulir B1KWK, selanjutnya DPD Golkar Sumut akan membuat surat agar pasangan Edy-Ijeck bisa mendaftar ke KPU bersama parpol pengusung lainnya.
Sedangkan Ketua Badan Pemenangan Pemilu dan Pilkada (BP3) DPW PKS Sumut Satrya Yudha Wibowo menyebut, Pilgubsu 2018 kurang menarik. Sebab, mayoritas parpol yang memiliki kursi di DPRD Sumut mendukung pasangan Edy-Ijeck yang sudah lebih dulu diusung PKS. “Pilkada yang tidak seru,” katanya ketika dikonfirmasi.
Satrya menyebut, yang paling berperan untuk membuat koalisi gemuk saat ini adalah Edy-Ijeck. Sebab, Pilkada merupakan koalisi antara parpol dengan pasangan calon.
“Yang paling berperan dalam menentukan parpai koalisi adalah pasangan calon. Sebab, pasangan calon yg berkomunikasi dengan parpol,” ujar Satrya.
Sementara itu, meski Tengku Erry batal dicalonkan NasDem, namun dirinya siap mendukung Edy. “Dari hasil suatu keputusan yang dilakukan oleh DPP Partai Nasdem, maka pada hari ini (kemarin,Red) DPP Partai Nasdem telah memberikan kepercayaan kepada kakak Edy Rahmayadi dan Musa Rajeckshah, untuk dapat dipergunakan dalam pemilihan Gubernur Sumatera Utara,” kata Tengku Erry dalam jumpa pers di kantor DPP NasDem, Jalan Gondangdia, Jakarta Pusat, Jumat (5/1).
Tengku Erry berharap agar amanah yang diberikan NasDem dapat dijalankan bersama bakal cawagub Musa Rajeckshah. Keduanya diharapkan bisa membangun Sumatera Utara dengan keberagaman masyarakat”Kami juga mohon agar kakak Edy bisa merangkul seluruh komponen masyarakat Sumatera Utara baik yang mendukung maupun juga yang menjadi rivalnya nanti setelah selesai pemilihan bentuknya untuk bersama-sama dirangkul menjadi kekuatan besar Sumatera Utara,” harapnya.