Menurut Gunawan, dengan penerapan sistem itu daya saing sudah pastinya akan mengalami peningkatan. Akan tetapi, lagi-lagi sosialisasi penggunaan sistem ini juga harus massif. “Bukan hanya di kalangan pegawai Kemenhub saja, masyarakat juga perlu tahu seperti E-Ticket dan E-tilang. Untuk E tilang, masyarakat pengguna transportasi harus tahu benar bagaimana menyelesaikan masalah saat kena tilang,” cetusnya.
Ia mengharapkan, jangan ada lagi transaksi dilakukan di lapangan. Tetapi semuanya transparan dengan lebih mengedepankan penggunaan layanan aplikasi tersebut. “E-Ticket juga penting, jadi tidak ada agi antrian panjang yang tak penting serta menghindarkan masyarakat dari calo yang kerap memasarkan tiket. Dengan sistem ini, diharapkan ada pertumbuhan kualitas pelayanan,” ucapnya.
Gunawan menambahkan, diharapkan kehadiran layanan berbasis aplikasi ini juga mampu memangkas biaya logsitik dan membuat industri di perhubungan bisa ditingkatkan. “Kita mengharapkan ada multiplier efek yang optimal setelah aplikasi ini dijalankan. Sepenuhnya benar-benar dimanfaatkan oleh semua lapisan masyarakat, terlebih perusahaan jasa transportasi,” imbuhnya.
Sebelumnya, Menhub Budi Karya Sumadi usai membuka sekaligus meluncurkan ketiga sistem tersebut menyampaikan bahwa Indonesia harus meningkatkan daya saing secara internasional dengan membina sendi-sendi pelayanan. “Seperti yang dikatakan Pak Menpan bahwasanya Indonesia harus meningkatkan daya saing secara internasional. Nah oleh karenanya kita ingin sekali membina sendi-sendi pelayanan. Sendi-sendi bisnis yang ada di Indonesia agar kita bisa melaksanakan dengan baik dan daya siang Indonesia akan meningkat. Dan dengan kenaikan daya saing itu InsyaAllah kita akan berikan pertumbuhan ekonomi yang lebih baik dan memberikan kesejahteraan bagi rakyat banyak,” ujarnya di arena Car Free Day, Bundaran Hotel Indonesia, Jakarta Pusat.
Budi menambahkan, peluncuran Spionam, e-ticketing, dan e-tilang supaya masyarakat tidak kesulitan mengurus administrasi dari satu tempat ke tempat lainnya. “Hari ini launching di akukan di beberapa kegiatan yang menarik. Di mana e-ticketing yang selama ini sulit dilaksanakan oleh satu orang ke satu tempat ke tempat yang lain Insya Allah ini dengan mudah memberikan kemudahan itu,” terangnya.
Masih kata Budi, penerbitan Spionam dalam rangka mewujudkan sembilan program Nawa Cita pemerintah yaitu membangun tata kelola pemerintan yang bersih, efektif, demokratis dan terpercaya. (prn/ris/adz)