30 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Elpiji 12 Kg Diduga Oplosan Beredar di Dairi

DAIRI, SUMUTPOS.CO – Tabung gas elpiji nonsubsidi ukuran 12 kilogram (kg), diduga oplosan saat ini banyak beredar di wilayah Kabupaten Dairi. Akibatnya, agen resmi tabung nonsubsidi tersebut mengalami kerugian besar karena omzet menurun.

Direktur PT Indah Sentosa distributor elpiji nonPSO wilayah Kabupaten Dairi, Nesar Situmeang, Selasa (5/4/) membenarkan, adanya penurunan penjualan elpiji non-PSO pascakenaikan harga.

Selain harga naik, diduga banyak beredar elpiji 12 Kg oplosan, yang harga jualnya di masyarakat jauh lebih murah dari pada harga tebus dari Pertamina. Katanya, harga tebus agen dari Pertamina untuk elpiji 12 Kilogram (kg) seharga Rp189 ribu per tabung.

Ia mengaku, baru- baru ini, mendapati pangkalan menjual elpiji 12 Kg di seputaran Sidikalang seharga sekitar Rp180 per tabung, menggunakan perusahaan dari luar Dairi.

Tetapi setelah dikonfirmasi pemilik perusahaan membantah, bahwa elpiji dari perusahaan itu, tidak ada didistribusikan ke Dairi. Pembelian elpiji tersebut patut diduga ditebus dari luar Pertamina atau barang tidak dikenakan pajak.

Padahal, pajak salah satu sumber pendapatan negara. Agen resmi berkontribusi ke negara melalui pajak, tetapi agen tidak resmi merajalela menguasai pasar, karena menjual elpiji jauh lebih murah dari harga resmi Pertamina.

Hal ini tentu merugikan negara, kata Nesar. Dengan beredarnya elpiji harga jual lebih murah dari harga tebus dari Pertamina, agen resmi akan sulit bersaing.

Nesar berharap, pihak terkait segera melakukan penertiban tabung elpiji ukuran 12 kg diduga oplosan itu.(rud/azw)

DAIRI, SUMUTPOS.CO – Tabung gas elpiji nonsubsidi ukuran 12 kilogram (kg), diduga oplosan saat ini banyak beredar di wilayah Kabupaten Dairi. Akibatnya, agen resmi tabung nonsubsidi tersebut mengalami kerugian besar karena omzet menurun.

Direktur PT Indah Sentosa distributor elpiji nonPSO wilayah Kabupaten Dairi, Nesar Situmeang, Selasa (5/4/) membenarkan, adanya penurunan penjualan elpiji non-PSO pascakenaikan harga.

Selain harga naik, diduga banyak beredar elpiji 12 Kg oplosan, yang harga jualnya di masyarakat jauh lebih murah dari pada harga tebus dari Pertamina. Katanya, harga tebus agen dari Pertamina untuk elpiji 12 Kilogram (kg) seharga Rp189 ribu per tabung.

Ia mengaku, baru- baru ini, mendapati pangkalan menjual elpiji 12 Kg di seputaran Sidikalang seharga sekitar Rp180 per tabung, menggunakan perusahaan dari luar Dairi.

Tetapi setelah dikonfirmasi pemilik perusahaan membantah, bahwa elpiji dari perusahaan itu, tidak ada didistribusikan ke Dairi. Pembelian elpiji tersebut patut diduga ditebus dari luar Pertamina atau barang tidak dikenakan pajak.

Padahal, pajak salah satu sumber pendapatan negara. Agen resmi berkontribusi ke negara melalui pajak, tetapi agen tidak resmi merajalela menguasai pasar, karena menjual elpiji jauh lebih murah dari harga resmi Pertamina.

Hal ini tentu merugikan negara, kata Nesar. Dengan beredarnya elpiji harga jual lebih murah dari harga tebus dari Pertamina, agen resmi akan sulit bersaing.

Nesar berharap, pihak terkait segera melakukan penertiban tabung elpiji ukuran 12 kg diduga oplosan itu.(rud/azw)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/