25 C
Medan
Thursday, May 30, 2024

Warga Sempat Lihat Korban di Perumahan Permata Hijau

KABANJAHE, SUMUTPOS.CO – Identitas sosok mayat setengah bugil di jalan perbatasan Tanah Karo-Dairi, Sabtu (3/5) sore lalu mulai terkuak. Wanita itu diketahui bernama Wida Hariati.

Identitas warga Jalan Medan–Binjai Km 12,5, Perumahan Permata Hijau, Blok B, No 24 itu terungkap setelah dua anaknya Santi (27) dan Dewi (24) serta kakak kandung korban, Nurmiati (52) mendatangi RSUD Kabanjahe, Senin (5/5) sore.

Saat ditemui di rumah sakit, Dewi menyebutkan, keluarga telah mencari Wida sejak Jumat (2/5) lalu. Pencarian dilakukan karena sang ibu pergi tanpa pamit dan tidak ketahui keberadaannya.

Selain itu, ponsel korban juga mendadak tidak bisa dihubungi. Padahal, sehari sebelumnya keluarga sempat mendapat SMS menyebutkan kalau Wida berada di Aceh.

Masih, kata Dewi, ibunya memang kerap pergi ke Aceh. Selain keluarga mereka banyak di sana, makam ayah mereka juga berada di Aceh. “Sewaktu menerima SMS yang menyebutkan kalau ibu berada di Aceh, kami tidak begitu khawatir, karena ibu memang rajin pergi ke sana,” ujarnya.

Hanya saja, lanjut Dewi, biasanya Wida selalu pulang pada hari keberangkatannya. Karenanya, mereka coba menghubungi ponselnya begitu sadar korban belum pulang, namun tidak aktif.

Belakangan, mereka mengetahui kematian sang ibu dari media. Atas dasar itulah mereka akhirnya mendatangi RSUD Kabanjahe. Selain ingin membawa pulang jenazah, pihak keluarga yakin kalau Wida tewas karena dibunuh. Untuk itu, sebelum dibawa pulang, mereka meminta pihak kepolisian melakukan otopsi.

“Saat pergi meninggalkan rumah kondisi ibu kami sehat. Kondisi ibu yang setengah bugil saat ditemukan, menambah indikasi pembunuhan. Hanya saja, kami tidak tahu pakaian yang digunakan ibu saat pergi,” tandasnya.

Untuk itu, pihak keluarga berharap kepolisian mengungkap kasus ini sampai tuntas. “Kami sangat yakin ibu kami dibunuh. Polisi harus bisa menemukan pembunuhnya,” harapnya.

Kemarin, wartawan POSMETRO MEDAN yang menyambangi rumah duka di perumahan yang tepat terletak di Dusun 13, Desa Mulirejo, Kec. Sunggal. Menurut keterangan warga, melihat korban terakhir kali Jumat (2/5) pagi. Saat itu korban tengah berjalan di seputaran lokasi perumahan. Dan selanjutnya pada siang sekitar pukul 13.00 Wib bergegas meninggalkan perumahan dengan berjalan kaki.

Saat itu ada warga yang menegurnya, tapi korban tidak memberitahu mau kemana. Selain itu, sekitar pukul 15.00 Wib, ada juga warga yang melihat korban masuk ke Pengadaian yang berada di Jalan Medan-Binjai KM 13.

“Menantu saya melihat korban terakhir kali masuk kantor Pegadaian hari Jumat kemarin. Kebetulan menantu saya kerja di BRI yang dekat Pegadaian, tapi cuma dilihat saja. Sejak itulah dia tak pernah nampak lagi,” ujar Pak Bejo, Kadus Dusun 3 Desa Muli Rejo.

Sementara saat ditanya bagaimana keseharian korban, dia menjawab biasa saja dan ramah. Cuma warga sekitar tidak terlalu tahu apa kegiatan korban. “Udah ada puluhan tahun tinggal di sini. Setahu saya kerjanya ibu rumah tangga, kalau suaminya tidak terlalu tahu,” tambahnya lagi seraya mengatakan bahwa korban memiliki satu orang anak.

Namun saat di rumah duka, tak seorang pun keluarga yang berada dalam rumah dan hanya dihuni oleh tetangga yang menunggu kedatangan jenazah. Menurut warga, semua keluarga bergegas ke rumah Sakit Adam Malik untuk melihat jenazah yang baru saja tiba dari Tahan Karo.

Kasat Reskrim Polres Tanah Karo, AKP Telly Alvin menegaskan pihaknya akan berusaha maksimal untuk mengungkap kematian Wida. Polisi bersama keluar korban membawa jenazah ke RSUP Adam Malik untuk diotopsi. Untuk selanjutnya, beberapa saksi akan dimintai keterangan.

Menurut Telly, identitas korban sebenarnya sudah berhasil mereka ungkap melalui sidik jari. Ketika itu, berdasarkan sidik jari diketahui bernama Wida Hariati kelahiran tanggal 22 Nopember 1967 beralamat Dusun 12 Komplek Permata Hijau B No 24.

“Sayangnya, alat identifikasi milik Polri yang digunakan tidak dapat menunjukkan kota asalnya,” ujarnya. (tun/riz/ras/smg)

KABANJAHE, SUMUTPOS.CO – Identitas sosok mayat setengah bugil di jalan perbatasan Tanah Karo-Dairi, Sabtu (3/5) sore lalu mulai terkuak. Wanita itu diketahui bernama Wida Hariati.

Identitas warga Jalan Medan–Binjai Km 12,5, Perumahan Permata Hijau, Blok B, No 24 itu terungkap setelah dua anaknya Santi (27) dan Dewi (24) serta kakak kandung korban, Nurmiati (52) mendatangi RSUD Kabanjahe, Senin (5/5) sore.

Saat ditemui di rumah sakit, Dewi menyebutkan, keluarga telah mencari Wida sejak Jumat (2/5) lalu. Pencarian dilakukan karena sang ibu pergi tanpa pamit dan tidak ketahui keberadaannya.

Selain itu, ponsel korban juga mendadak tidak bisa dihubungi. Padahal, sehari sebelumnya keluarga sempat mendapat SMS menyebutkan kalau Wida berada di Aceh.

Masih, kata Dewi, ibunya memang kerap pergi ke Aceh. Selain keluarga mereka banyak di sana, makam ayah mereka juga berada di Aceh. “Sewaktu menerima SMS yang menyebutkan kalau ibu berada di Aceh, kami tidak begitu khawatir, karena ibu memang rajin pergi ke sana,” ujarnya.

Hanya saja, lanjut Dewi, biasanya Wida selalu pulang pada hari keberangkatannya. Karenanya, mereka coba menghubungi ponselnya begitu sadar korban belum pulang, namun tidak aktif.

Belakangan, mereka mengetahui kematian sang ibu dari media. Atas dasar itulah mereka akhirnya mendatangi RSUD Kabanjahe. Selain ingin membawa pulang jenazah, pihak keluarga yakin kalau Wida tewas karena dibunuh. Untuk itu, sebelum dibawa pulang, mereka meminta pihak kepolisian melakukan otopsi.

“Saat pergi meninggalkan rumah kondisi ibu kami sehat. Kondisi ibu yang setengah bugil saat ditemukan, menambah indikasi pembunuhan. Hanya saja, kami tidak tahu pakaian yang digunakan ibu saat pergi,” tandasnya.

Untuk itu, pihak keluarga berharap kepolisian mengungkap kasus ini sampai tuntas. “Kami sangat yakin ibu kami dibunuh. Polisi harus bisa menemukan pembunuhnya,” harapnya.

Kemarin, wartawan POSMETRO MEDAN yang menyambangi rumah duka di perumahan yang tepat terletak di Dusun 13, Desa Mulirejo, Kec. Sunggal. Menurut keterangan warga, melihat korban terakhir kali Jumat (2/5) pagi. Saat itu korban tengah berjalan di seputaran lokasi perumahan. Dan selanjutnya pada siang sekitar pukul 13.00 Wib bergegas meninggalkan perumahan dengan berjalan kaki.

Saat itu ada warga yang menegurnya, tapi korban tidak memberitahu mau kemana. Selain itu, sekitar pukul 15.00 Wib, ada juga warga yang melihat korban masuk ke Pengadaian yang berada di Jalan Medan-Binjai KM 13.

“Menantu saya melihat korban terakhir kali masuk kantor Pegadaian hari Jumat kemarin. Kebetulan menantu saya kerja di BRI yang dekat Pegadaian, tapi cuma dilihat saja. Sejak itulah dia tak pernah nampak lagi,” ujar Pak Bejo, Kadus Dusun 3 Desa Muli Rejo.

Sementara saat ditanya bagaimana keseharian korban, dia menjawab biasa saja dan ramah. Cuma warga sekitar tidak terlalu tahu apa kegiatan korban. “Udah ada puluhan tahun tinggal di sini. Setahu saya kerjanya ibu rumah tangga, kalau suaminya tidak terlalu tahu,” tambahnya lagi seraya mengatakan bahwa korban memiliki satu orang anak.

Namun saat di rumah duka, tak seorang pun keluarga yang berada dalam rumah dan hanya dihuni oleh tetangga yang menunggu kedatangan jenazah. Menurut warga, semua keluarga bergegas ke rumah Sakit Adam Malik untuk melihat jenazah yang baru saja tiba dari Tahan Karo.

Kasat Reskrim Polres Tanah Karo, AKP Telly Alvin menegaskan pihaknya akan berusaha maksimal untuk mengungkap kematian Wida. Polisi bersama keluar korban membawa jenazah ke RSUP Adam Malik untuk diotopsi. Untuk selanjutnya, beberapa saksi akan dimintai keterangan.

Menurut Telly, identitas korban sebenarnya sudah berhasil mereka ungkap melalui sidik jari. Ketika itu, berdasarkan sidik jari diketahui bernama Wida Hariati kelahiran tanggal 22 Nopember 1967 beralamat Dusun 12 Komplek Permata Hijau B No 24.

“Sayangnya, alat identifikasi milik Polri yang digunakan tidak dapat menunjukkan kota asalnya,” ujarnya. (tun/riz/ras/smg)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/