31 C
Medan
Saturday, May 25, 2024

Buaya Jadi Tontonan Anak-anak, Ditangkap Warga di Daerah Saombo

GUNUNGSITOLI, SUMUTPOS.CO – Seekor Buaya yang ditangkap warga di pinggir laut antara Museum Pusaka Nias dan Pelabuhan Angin, tepatnya di belakang rumah makan Dimas, Kelurahan Saombo Gunungsitoli, pada Sabtu (1/5) yang lalu, kini jadi tontonan anak-anak.

TONTON: Buaya berukuran berkisar 160 centi meter, ditangkap warga di pinggir laut antara Museum Pusaka Nias dan Pelabuhan Angin, tepatnya di belakang rumah makan Dimas, Kelurahan Saombo Gunungsitoli, pada Sabtu (1/5) yang lalu, kini jadi tontonan anak-anak.

 Buaya yang panjangnya diperkirakan 160 centi meter itu, pertama kali ditemukan M Ritonga bersama temannya warga sekitar yang hendak memancing di pinggir laut di belakang rumah makan Dimas. Melihat ada Buaya keduanya langsung mengurungkan niatnya untuk memancing, lalu memberi tahu warga setempat.

 “Sabtu kemarin sekira pukul 17.00 Wib saya dan teman pergi memancing di pinggir laut di belakang rumah makan Dimas. Saat itu kami masih duduk-duduk diatas karang, tiba-tiba teman saya ngomong itu ada Buaya,” Tutur M Ritonga saat diwawancarai Sumut Pos (Selasa, 4/5), di rumahnya tak jauh dari lokasi penemuan Buaya.

 “ Posisinya saat itu berada dibawah pelepah kelapa berkisar 4 meter dari pinggir laut. Mungkin karena ombak saat itu agak besar sehingga Buayanya berenang menuju karang tempat kami duduk,” sambung Ritonga yang mengaku sudah sering memancing di lokasi tersebut. 

Kemudian Ritonga bersama temannya memberitahu warga setempat, lalu beramai-ramai menangkap Buaya yang asalnya sampai saat ini belum diketahui. “ Buayanya ditangkap warga, diikat menggunakan tali nilon. Lalu dibawa ke pinggir jalan samping bengkel tak jauh dari lokasi ditangkap, setelah itu saya tidak tahu lagi Buayanya diapakan mereka,” Beber Ritonga.

 Terkait informasi yang beredar bahwa ada dua ekor lagi Buaya masih berkeliaran, Ritonga membantah isu itu, menurutnya saat itu hanya ada satu ekor yang dia lihat. “Saya juga tidak tahu informasi itu dari mana, selama saya memancing di lokasi tersebut belum pernah melihat ada Buaya,” Tegasnya.

 Terpisah, Putra Zega anak pemilik bengkel tempat Buaya diamankan warga mengaku ayahnya turut menangkap. Putra mengatakan hewan reptil itu akan dijual jika ada peminat. “Panjangnya ada 160 centi meter, kalau ada peminat kami jual. Memang ada juga orang Museum datang ke sini, tapi mereka hanya melihat saja,” katanya kepada Sumut Pos (Selasa, 4/5).

 Saat Sumut Pos mengambil dokumen foto, beberapa orang tua membawa anaknya melihat buaya yang ditangkap warga itu kini diamankan di samping bengkel milik orang tua Putra. Anak-anak ini sepertinya antusias menonton buaya yang sudah diikat itu seolah tidak ada rasa takut. “Tidak takutlah om, buayanya kan masih kecil, belum ada giginya,” kata Andi bocah berumur 5 tahun itu.

 Sementara itu, dikutip dari laman facebook Museum Pusaka Nias membuat klarifikasi terkait penangkapan Buaya itu, sebagai berikut: Kami dari Museum Pusaka Nias meluruskan berita yang beredar di berbagai media sosial bahwa buaya yang ditangkap oleh warga di laut antara Pelabuhan Angin Gunungsitoli dengan Museum Pusaka Nias pada tanggal 1 Mei 2021 seolah berasal dari Museum Pusaka Nias.(adl)

GUNUNGSITOLI, SUMUTPOS.CO – Seekor Buaya yang ditangkap warga di pinggir laut antara Museum Pusaka Nias dan Pelabuhan Angin, tepatnya di belakang rumah makan Dimas, Kelurahan Saombo Gunungsitoli, pada Sabtu (1/5) yang lalu, kini jadi tontonan anak-anak.

TONTON: Buaya berukuran berkisar 160 centi meter, ditangkap warga di pinggir laut antara Museum Pusaka Nias dan Pelabuhan Angin, tepatnya di belakang rumah makan Dimas, Kelurahan Saombo Gunungsitoli, pada Sabtu (1/5) yang lalu, kini jadi tontonan anak-anak.

 Buaya yang panjangnya diperkirakan 160 centi meter itu, pertama kali ditemukan M Ritonga bersama temannya warga sekitar yang hendak memancing di pinggir laut di belakang rumah makan Dimas. Melihat ada Buaya keduanya langsung mengurungkan niatnya untuk memancing, lalu memberi tahu warga setempat.

 “Sabtu kemarin sekira pukul 17.00 Wib saya dan teman pergi memancing di pinggir laut di belakang rumah makan Dimas. Saat itu kami masih duduk-duduk diatas karang, tiba-tiba teman saya ngomong itu ada Buaya,” Tutur M Ritonga saat diwawancarai Sumut Pos (Selasa, 4/5), di rumahnya tak jauh dari lokasi penemuan Buaya.

 “ Posisinya saat itu berada dibawah pelepah kelapa berkisar 4 meter dari pinggir laut. Mungkin karena ombak saat itu agak besar sehingga Buayanya berenang menuju karang tempat kami duduk,” sambung Ritonga yang mengaku sudah sering memancing di lokasi tersebut. 

Kemudian Ritonga bersama temannya memberitahu warga setempat, lalu beramai-ramai menangkap Buaya yang asalnya sampai saat ini belum diketahui. “ Buayanya ditangkap warga, diikat menggunakan tali nilon. Lalu dibawa ke pinggir jalan samping bengkel tak jauh dari lokasi ditangkap, setelah itu saya tidak tahu lagi Buayanya diapakan mereka,” Beber Ritonga.

 Terkait informasi yang beredar bahwa ada dua ekor lagi Buaya masih berkeliaran, Ritonga membantah isu itu, menurutnya saat itu hanya ada satu ekor yang dia lihat. “Saya juga tidak tahu informasi itu dari mana, selama saya memancing di lokasi tersebut belum pernah melihat ada Buaya,” Tegasnya.

 Terpisah, Putra Zega anak pemilik bengkel tempat Buaya diamankan warga mengaku ayahnya turut menangkap. Putra mengatakan hewan reptil itu akan dijual jika ada peminat. “Panjangnya ada 160 centi meter, kalau ada peminat kami jual. Memang ada juga orang Museum datang ke sini, tapi mereka hanya melihat saja,” katanya kepada Sumut Pos (Selasa, 4/5).

 Saat Sumut Pos mengambil dokumen foto, beberapa orang tua membawa anaknya melihat buaya yang ditangkap warga itu kini diamankan di samping bengkel milik orang tua Putra. Anak-anak ini sepertinya antusias menonton buaya yang sudah diikat itu seolah tidak ada rasa takut. “Tidak takutlah om, buayanya kan masih kecil, belum ada giginya,” kata Andi bocah berumur 5 tahun itu.

 Sementara itu, dikutip dari laman facebook Museum Pusaka Nias membuat klarifikasi terkait penangkapan Buaya itu, sebagai berikut: Kami dari Museum Pusaka Nias meluruskan berita yang beredar di berbagai media sosial bahwa buaya yang ditangkap oleh warga di laut antara Pelabuhan Angin Gunungsitoli dengan Museum Pusaka Nias pada tanggal 1 Mei 2021 seolah berasal dari Museum Pusaka Nias.(adl)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/