29 C
Medan
Friday, May 17, 2024

1.000-an Biji Mata Disembuhkan di Psp dan Medan

Operasi katarak berlangsung di Padangsidimpuan. Dalam pelaksanaan operasi katarak di RS Dam 1 Padangsidimpuan dari tanggal 2 hingga 5 Juni 2014, berhasil dioperasi sebanyak 603 mata.

BATANGTORU, SUMUTPOS.CO – Tambang Emas Martabe bekerja sama dengan lembaga kemanusiaan A New Vision (ANV) dan didukung Kodam I Bukit Barisan menyelenggarakan Bakti Sosial Pemeriksaan Mata dan Operasi Katarak Gratis “Buka Mata Lihat Indahnya Dunia” di dua lokasi yaitu RS Dam I-TNI Padangsidimpuan (2-6 Juni) dan RS Tentara Putri Hijau Medan (8-10 Juni).

Sekitar 100 relawan yang terdiri dari dokter mata, perawat mahir mata, karyawan Tambang Emas Martabe, anggota Kodim, serta beberapa komunitas turut mendukung terlaksananya kegiatan ini.

Lebih dari 1.000 orang terdiagnosis katarak yang berasal dari berbagai daerah di Sumatera Utara akan menjalani operasi. Jumlah ini didapat dari serangkaian tes visus mata yang dilaksanakan antara lain di lokasi pengungsian Gunung Sinabung (5/4), Denkesyah Sibolga (18/5), Puskesmas Hutabaginda Tarutung (19/5), RS DAM I-TNI Padangsidimpuan (20/5) serta beberapa lokasi lain seperti Siantar, Kisaran, Labuhan Batu, Sergai, dan Sidikalang.

Masyarakat yang belum terdaftar sebagai pasien dan ingin mengikuti operasi katarak gratis tetap dapat melakukan pendaftaran dan tes visus mata katarak selama kegiatan berlangsung di kedua lokasi tersebut.

Purnama Pohan (18) asal Sibuhuan Padang Lawas, didiagnosis katarak pada mata sebelah kirinya dan akan menjalani operasi di Padangsidimpuan. Mata kirinya hanya bisa melihat cahaya dan warna samar-samar. Purnama, anak ke-4 dari 8 bersaudara, lulusan SMK Negri 1 Barumun, berharap dapat segera memiliki penglihatan yang normal. “Saya berharap operasi ini akan berhasil, semoga mata kiri saya bisa melihat lagi. Saya ingin bekerja atau kuliah seperti abang dan kakak kalau sudah sembuh.” ujarnya.

Ahmad Anhar, 10 tahun, siswa SDN 037 Tanggabosi 2, asal Kecamatan Siabu, Kabupaten Mandailing Natal, mata sebelah kirinya menderita katarak dan menjadi salah satu pasien operasi katarak gratis di RS Dam 1 Padangsidimpuan. Ahmad, anak kedua dari tiga bersaudara, sebagaimana dituturkan orang tuanya, selama ini mengalami gangguan utk melihat karena katarak di mata kirinya.

“Kami sudah putus asa, bagaimana kami bisa mengobati Ahmad mengingat biaya operasi katarak sangat mahal. Saya hanya petani penggarap. Kami merasa senang ketika mendapat informasi akan ada operasi katarak gratis di Padangsidimpuan yang difasilitasi Tambang Martabe. Harapan untuk kesembuhan anak kami kembali muncul. Kami juga berterima kasih kepada pihak sekolah yang mengijinkan anak kami tidak masuk sekolah untuk dioperasi matanya” ujar Padlan Batubara, ayahanda Ahmad Anhar.

Padlan berharap penglihatan mata sebelah kiri anaknya dapat kembali normal.

Rangkaian operasi katarak ini dilakukan oleh lima dokter spesialis mata handal Indonesia. Beberapa di antaranya berasal dari Sumatra Utara dan telah difasilitasi untuk berangkat ke Tilganga Institute of Ophthalmology di Nepal dan belajar dibawah supervisi langsung dr Sanduk Ruit, penemu teknik operasi katarak berdurasi cepat dengan sayatan kecil dan lensa intraokular buatan dengan biaya relatif murah.

Dalam pelaksanaan operasi katarak di RS Dam 1 Padangsidimpuan dari tanggal 2 hingga 5 Juni 2014, berhasil dioperasi sebanyak 603 mata.

Membangun dan mengembangkan kapasitas dokter spesialis mata lokal merupakan salah satu fokus perhatian pelaksanaan bakti sosial ini untuk memastikan semua lapisan masyarakat siap dan mampu bergerak bersama mengatasi kebutaan akibat katarak. Sejak tahun 2011, sudah lima orang dokter spesialis mata di Sumatra Utara mendapat kesempatan mengembangkan kapasitas mereka dengan belajar intensif di Nepal.

Salah satunya dr Yoice Claudina yang berkesempatan belajar dan menimba ilmu secara langsung dengan dr Sandhuk Ruit di Tilganga Eye Institute dari 29 April hingga 19 Mei 2014. “Untuk mengurangi penderita katarak di kalangan masyarakat kurang mampu yang tumbuh sangat cepat, saya kira metoda yang saya pelajari di Nepal sangat cocok bagi Indonesia karena dengan waktu operasi yang singkat dapat menangani pasien penderita katarak hingga maksimal 200 orang per hari”, ujarnya.

Operasi Katarak 3
Operasi katarak di RS Dam 1 Padangsidimpuan dari tanggal 2 hingga 5 Juni 2014, berhasil dioperasi sebanyak 603 mata. Direktur Operasional Tambang Martabe, Tim Duffy foto bersama para pasien usai dioperasi.

Direktur Operasional Tambang Martabe, Tim Duffy menyampaikan, “Melalui serangkaian bakti sosial operasi katarak ini kami berusaha mewujudkan kontribusi bagi peningkatan produktivitas masyarakat yang berkelanjutan di Sumatera Utara. Di samping, untuk masyarakat desa lingkar tambang, kami secara terus menerus menjalankan berbagai program tanggung jawab sosial kami dalam bidang pendidikan, kesehatan, pertanian, perikanan, dan budaya. Kami mengucapkan terima kasih atas dukungan dan kerjasama berbagai pihak termasuk Kodam I/Bukit Barisan, Pemerintah Kabupaten dan Provinsi yang mendukung terlaksananya kegiatan ini. Semoga lebih banyak lagi masyarakat yang akan menerima manfaat kegiatan ini.”

Sementara itu Senior Manager Corporate Communication Tambang Emas Martabe, Katarina Siburian menyampaikan bahwa bakti sosial “Buka Mata Lihat Indahnya Dunia” yang dilakukan oleh Tambang Martabe sejak 2011 telah memberikan manfaat begitu besar bagi masyarakat Sumatera Utara. “Kami berharap operasi katarak tahun ini dapat berjalan lancar, mampu memberikan kesembuhan sekaligus memberikan harapan bagi mereka yang baru saja terbebas dari katarak untuk dapat bangkit dan berusaha meningkatkan kualitas hidup mereka,” ujar Katarina.

Lebih dari 60 persen kebutaan di Indonesia disebabkan katarak. Hingga saat ini jumlah penderita katarak di Indonesia mencapai lebih dari 2 juta orang atau 1,5 persen dari jumlah penduduk dan setiap tahun terjadi penambahan 240 ribu kasus katarak baru. Jumlah ini menempatkan Indonesia pada posisi tertinggi kedua jumlah penderita katarak terbanyak di Asia Tenggara. Padahal katarak dapat disembuhkan dengan operasi.

Ini merupakan kali ketiga Tambang Emas Martabe mendukung program pengembangan kapasitas peduli katarak, pemeriksaan mata dan operasi katarak “Buka Mata Lihat Indahnya Dunia”. Pertama di 2011 dan 2012. Sejumlah 2.304 orang dari berbagai wilayah di Sumatra Utara telah menjalani operasi dengan tingkat kesuksesan mencapai 100 persen. Di tahun 2011, sebanyak 1.011 orang berhasil dioperasi dan di tahun berikutnya 2012, jumlah orang yang berhasil dioperasi naik menjadi 1.293 orang.

Dukungan dana yang disalurkan Tambang Emas Martabe untuk penyelenggaraan bakti sosial ini terus meningkat setiap tahunnya. Di 2011, Tambang Martabe memberikan dukungan dana sebesar USD 40.000. Tahun berikutnya, 2012, naik menjadi USD 75.000 dan di tahun ini, 2014, naik lagi menjadi USD 100.000.

Tahun 2014 operasi katarak dengan target 1.500 mata dilaksanakan di dua lokasi, yakni di RS Dam I-TNI Padangsidimpuan 2-6 Juni 2014, dan di RS Tentara Putri Hijau 8-10 Juni 2014.

Metode operasi katarak yang digunakan adalah dengan teknik sayatan kecil dan menggunakan lensa intraokular buatan yang memungkinkan proses operasi berjalan cepat dengan biaya relatif murah. Dengan teknik ini, proses operasi hanya memakan waktu sekitar 5 menit dan biaya dapat ditekan hingga 80% persen dari biaya operasi katarak pada umumnya. Metode ini dikembangkan oleh dr Sanduk Ruit, Ahli Oftalmologi dari Tilganga Eye Institute di Nepal, dan telah terbukti berhasil menjangkau ribuan masyarakat kurang mampu yang membutuhkan penyembuhan katarak. Pelaksanaan operasi dilakukan oleh dr. Sanduk Ruit, dibantu oleh dokter mata handal Indonesia yang sebelumnya telah mendapatkan pelatihan intensif di Nepal. (rel/mea)

Operasi katarak berlangsung di Padangsidimpuan. Dalam pelaksanaan operasi katarak di RS Dam 1 Padangsidimpuan dari tanggal 2 hingga 5 Juni 2014, berhasil dioperasi sebanyak 603 mata.

BATANGTORU, SUMUTPOS.CO – Tambang Emas Martabe bekerja sama dengan lembaga kemanusiaan A New Vision (ANV) dan didukung Kodam I Bukit Barisan menyelenggarakan Bakti Sosial Pemeriksaan Mata dan Operasi Katarak Gratis “Buka Mata Lihat Indahnya Dunia” di dua lokasi yaitu RS Dam I-TNI Padangsidimpuan (2-6 Juni) dan RS Tentara Putri Hijau Medan (8-10 Juni).

Sekitar 100 relawan yang terdiri dari dokter mata, perawat mahir mata, karyawan Tambang Emas Martabe, anggota Kodim, serta beberapa komunitas turut mendukung terlaksananya kegiatan ini.

Lebih dari 1.000 orang terdiagnosis katarak yang berasal dari berbagai daerah di Sumatera Utara akan menjalani operasi. Jumlah ini didapat dari serangkaian tes visus mata yang dilaksanakan antara lain di lokasi pengungsian Gunung Sinabung (5/4), Denkesyah Sibolga (18/5), Puskesmas Hutabaginda Tarutung (19/5), RS DAM I-TNI Padangsidimpuan (20/5) serta beberapa lokasi lain seperti Siantar, Kisaran, Labuhan Batu, Sergai, dan Sidikalang.

Masyarakat yang belum terdaftar sebagai pasien dan ingin mengikuti operasi katarak gratis tetap dapat melakukan pendaftaran dan tes visus mata katarak selama kegiatan berlangsung di kedua lokasi tersebut.

Purnama Pohan (18) asal Sibuhuan Padang Lawas, didiagnosis katarak pada mata sebelah kirinya dan akan menjalani operasi di Padangsidimpuan. Mata kirinya hanya bisa melihat cahaya dan warna samar-samar. Purnama, anak ke-4 dari 8 bersaudara, lulusan SMK Negri 1 Barumun, berharap dapat segera memiliki penglihatan yang normal. “Saya berharap operasi ini akan berhasil, semoga mata kiri saya bisa melihat lagi. Saya ingin bekerja atau kuliah seperti abang dan kakak kalau sudah sembuh.” ujarnya.

Ahmad Anhar, 10 tahun, siswa SDN 037 Tanggabosi 2, asal Kecamatan Siabu, Kabupaten Mandailing Natal, mata sebelah kirinya menderita katarak dan menjadi salah satu pasien operasi katarak gratis di RS Dam 1 Padangsidimpuan. Ahmad, anak kedua dari tiga bersaudara, sebagaimana dituturkan orang tuanya, selama ini mengalami gangguan utk melihat karena katarak di mata kirinya.

“Kami sudah putus asa, bagaimana kami bisa mengobati Ahmad mengingat biaya operasi katarak sangat mahal. Saya hanya petani penggarap. Kami merasa senang ketika mendapat informasi akan ada operasi katarak gratis di Padangsidimpuan yang difasilitasi Tambang Martabe. Harapan untuk kesembuhan anak kami kembali muncul. Kami juga berterima kasih kepada pihak sekolah yang mengijinkan anak kami tidak masuk sekolah untuk dioperasi matanya” ujar Padlan Batubara, ayahanda Ahmad Anhar.

Padlan berharap penglihatan mata sebelah kiri anaknya dapat kembali normal.

Rangkaian operasi katarak ini dilakukan oleh lima dokter spesialis mata handal Indonesia. Beberapa di antaranya berasal dari Sumatra Utara dan telah difasilitasi untuk berangkat ke Tilganga Institute of Ophthalmology di Nepal dan belajar dibawah supervisi langsung dr Sanduk Ruit, penemu teknik operasi katarak berdurasi cepat dengan sayatan kecil dan lensa intraokular buatan dengan biaya relatif murah.

Dalam pelaksanaan operasi katarak di RS Dam 1 Padangsidimpuan dari tanggal 2 hingga 5 Juni 2014, berhasil dioperasi sebanyak 603 mata.

Membangun dan mengembangkan kapasitas dokter spesialis mata lokal merupakan salah satu fokus perhatian pelaksanaan bakti sosial ini untuk memastikan semua lapisan masyarakat siap dan mampu bergerak bersama mengatasi kebutaan akibat katarak. Sejak tahun 2011, sudah lima orang dokter spesialis mata di Sumatra Utara mendapat kesempatan mengembangkan kapasitas mereka dengan belajar intensif di Nepal.

Salah satunya dr Yoice Claudina yang berkesempatan belajar dan menimba ilmu secara langsung dengan dr Sandhuk Ruit di Tilganga Eye Institute dari 29 April hingga 19 Mei 2014. “Untuk mengurangi penderita katarak di kalangan masyarakat kurang mampu yang tumbuh sangat cepat, saya kira metoda yang saya pelajari di Nepal sangat cocok bagi Indonesia karena dengan waktu operasi yang singkat dapat menangani pasien penderita katarak hingga maksimal 200 orang per hari”, ujarnya.

Operasi Katarak 3
Operasi katarak di RS Dam 1 Padangsidimpuan dari tanggal 2 hingga 5 Juni 2014, berhasil dioperasi sebanyak 603 mata. Direktur Operasional Tambang Martabe, Tim Duffy foto bersama para pasien usai dioperasi.

Direktur Operasional Tambang Martabe, Tim Duffy menyampaikan, “Melalui serangkaian bakti sosial operasi katarak ini kami berusaha mewujudkan kontribusi bagi peningkatan produktivitas masyarakat yang berkelanjutan di Sumatera Utara. Di samping, untuk masyarakat desa lingkar tambang, kami secara terus menerus menjalankan berbagai program tanggung jawab sosial kami dalam bidang pendidikan, kesehatan, pertanian, perikanan, dan budaya. Kami mengucapkan terima kasih atas dukungan dan kerjasama berbagai pihak termasuk Kodam I/Bukit Barisan, Pemerintah Kabupaten dan Provinsi yang mendukung terlaksananya kegiatan ini. Semoga lebih banyak lagi masyarakat yang akan menerima manfaat kegiatan ini.”

Sementara itu Senior Manager Corporate Communication Tambang Emas Martabe, Katarina Siburian menyampaikan bahwa bakti sosial “Buka Mata Lihat Indahnya Dunia” yang dilakukan oleh Tambang Martabe sejak 2011 telah memberikan manfaat begitu besar bagi masyarakat Sumatera Utara. “Kami berharap operasi katarak tahun ini dapat berjalan lancar, mampu memberikan kesembuhan sekaligus memberikan harapan bagi mereka yang baru saja terbebas dari katarak untuk dapat bangkit dan berusaha meningkatkan kualitas hidup mereka,” ujar Katarina.

Lebih dari 60 persen kebutaan di Indonesia disebabkan katarak. Hingga saat ini jumlah penderita katarak di Indonesia mencapai lebih dari 2 juta orang atau 1,5 persen dari jumlah penduduk dan setiap tahun terjadi penambahan 240 ribu kasus katarak baru. Jumlah ini menempatkan Indonesia pada posisi tertinggi kedua jumlah penderita katarak terbanyak di Asia Tenggara. Padahal katarak dapat disembuhkan dengan operasi.

Ini merupakan kali ketiga Tambang Emas Martabe mendukung program pengembangan kapasitas peduli katarak, pemeriksaan mata dan operasi katarak “Buka Mata Lihat Indahnya Dunia”. Pertama di 2011 dan 2012. Sejumlah 2.304 orang dari berbagai wilayah di Sumatra Utara telah menjalani operasi dengan tingkat kesuksesan mencapai 100 persen. Di tahun 2011, sebanyak 1.011 orang berhasil dioperasi dan di tahun berikutnya 2012, jumlah orang yang berhasil dioperasi naik menjadi 1.293 orang.

Dukungan dana yang disalurkan Tambang Emas Martabe untuk penyelenggaraan bakti sosial ini terus meningkat setiap tahunnya. Di 2011, Tambang Martabe memberikan dukungan dana sebesar USD 40.000. Tahun berikutnya, 2012, naik menjadi USD 75.000 dan di tahun ini, 2014, naik lagi menjadi USD 100.000.

Tahun 2014 operasi katarak dengan target 1.500 mata dilaksanakan di dua lokasi, yakni di RS Dam I-TNI Padangsidimpuan 2-6 Juni 2014, dan di RS Tentara Putri Hijau 8-10 Juni 2014.

Metode operasi katarak yang digunakan adalah dengan teknik sayatan kecil dan menggunakan lensa intraokular buatan yang memungkinkan proses operasi berjalan cepat dengan biaya relatif murah. Dengan teknik ini, proses operasi hanya memakan waktu sekitar 5 menit dan biaya dapat ditekan hingga 80% persen dari biaya operasi katarak pada umumnya. Metode ini dikembangkan oleh dr Sanduk Ruit, Ahli Oftalmologi dari Tilganga Eye Institute di Nepal, dan telah terbukti berhasil menjangkau ribuan masyarakat kurang mampu yang membutuhkan penyembuhan katarak. Pelaksanaan operasi dilakukan oleh dr. Sanduk Ruit, dibantu oleh dokter mata handal Indonesia yang sebelumnya telah mendapatkan pelatihan intensif di Nepal. (rel/mea)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/