25.6 C
Medan
Tuesday, May 21, 2024

Kemenag Tunda Keberangkatan Haji, Tolak Refund, Eni Menunggu Tahun Depan

Eni  Puspita
Eni Puspita

BINJAI, SUMUTPOS.CO – Kebijakan Menteri Agama Republik Indonesia soal penundaan keberangkatan haji pada tahun depan menyisakan penantian bagi calon jemaah asal Kota Binjai. Eni Puspita (56), salah satu contohnya.

Warga Jalan Wahidin, Kelurahan Sumbermulyo Rejo, Binjai Timur inipun sudah menunggu 8 tahun untuk berangkat ke tanah suci Mekkah. Karenanya, Eni menolak mengembalikan uang yang sudah dikumpulkannya untuk menunaikan rukun Islam kelima tersebut.

“Mungkin ini demi kebaikan kami (calon jemaah haji) juga kan. Masa hanya menunggu setahun saja tidak sanggup. Kan sebelumnya juga sudah menunggu selama 8 tahun,” kata dia, Jumat (5/6).

Kemenag menunda keberangkatan haji karena dampak Pandemi Covid-19. Eni mengaku, sudah bertahun mengimpikan untuk menunaikan ibadah haji.

Dia pun menabung sedikit demi sedikit untuk berangkat haji melihat Ka’bah. “Dan akhirnya biro perjalanan menjelaskan kalau saya akan berangkat tahun 2020,” ujar Eni menceritakan keinginannya berangkat haji.

Dia sujud syukur atas keputusan dari biro perjalanan tersebut. Wanita berhijab yang kesehariannya sebagai pedagang jamu keliling ini senang seraya memanjatkan doa untuk keselamatan dalam setiap langkahnya hingga menunaikan ibadah haji.

Bahkan, sejumlah persiapan juga dilakukannya. Mulai dari jahit baju hingga persiapan diri untuk berangkat haji.

Eni pun sudah mengikuti manasik haji dan menjalani pemeriksaan kesehatan. “Setelah sekian tahun menahan rasa rindu untuk ibadah haji, akhirnya dapat kabar akan berangkat,” urai dia.

Namun, penantian 8 tahun Eni berakhir kembali menunggu hingga 2021. Alhasil, rindu Eni dan tiga ratusan calon jemaah haji untuk berangkat ke tanah suci kembali terpendam. Ya, rasa kecewa Eni karena penundaan keberangkatan ini ada. “Namanya juga saya dan teman-teman calon jemaah lain hanyalah manusia biasa. Namun, semua itu kami pendam dalam-dalam,” ujar dia.

Sementara, Pengelola Biro Perjalanan Haji dan Umrah Ar-Rasyid Kota Binjai, Alpan Daulay menjelaskan, pembatalan pemberangkatan jemaah calon haji Indonesia tidak terlalu mempengaruhi operasional perusahaan. Dia mengakui, sebagian besar jemaah calon haji mengaku kecewa.

“Kalau kecewa, ya pastilah mereka kecewa. Tapi karena ini sudah keputusan pemerintah. Ya kita pun minta mereka samina wa atona. Harus bisalah diambil hikmahnya. Sebab keputusan ini dibuat untuk kebaikan bersama,” kata dia.

Atas pembatalan ini, Alpan menambahkan, sebanyak 92 jemaah calon haji yang terhimpun melalui Biro Perjalanan Haji dan Umrah Ar-Rasyid Kota Binjai terpaksa dialihkan pemberangkatannya pada 2021 mendatang. Kondisi ini turut mempengaruhi daftar tunggu pemberangkatan jemaah calon haji.

Sehingga mereka yang akan berangkat menunaikan rukun Islam kelima pada 2021 mendatang terpaksa diundur ke tahun berikutnya, dan begitu juga seterusnya. Hanya saja, menurut Alpan, pembatalan keberangkatan jemaah calon haji tanah air di musim 2020 ini, pada dasarnya tidak menganggu aktivitas perjalanan ibadah umrah.

Sebab setelah Idul Adha 1441 Hijriah, masyarakat yang ingin umrah, tetap diberangkatkan menuju tanah suci. “Kalau memang ada rezeki, ya kita sarankan untuk umrah. Sebab meskipun pemberangkatan haji ditiadakan Pemerintah Indonesia untuk tahun ini, namun untuk ibadah umrah tetap bisa dilakukan,” pungkasnya.

Dari data yang diperoleh, Calhaj asal Kota Binjai tahun 2020 sebanyak 330 orang. Mereka sudah mengikuti manasik di Kantor KBIH Binjai. Juga sudah ditetapkan kepala rombongan dan ketua regu. (ted)

Eni  Puspita
Eni Puspita

BINJAI, SUMUTPOS.CO – Kebijakan Menteri Agama Republik Indonesia soal penundaan keberangkatan haji pada tahun depan menyisakan penantian bagi calon jemaah asal Kota Binjai. Eni Puspita (56), salah satu contohnya.

Warga Jalan Wahidin, Kelurahan Sumbermulyo Rejo, Binjai Timur inipun sudah menunggu 8 tahun untuk berangkat ke tanah suci Mekkah. Karenanya, Eni menolak mengembalikan uang yang sudah dikumpulkannya untuk menunaikan rukun Islam kelima tersebut.

“Mungkin ini demi kebaikan kami (calon jemaah haji) juga kan. Masa hanya menunggu setahun saja tidak sanggup. Kan sebelumnya juga sudah menunggu selama 8 tahun,” kata dia, Jumat (5/6).

Kemenag menunda keberangkatan haji karena dampak Pandemi Covid-19. Eni mengaku, sudah bertahun mengimpikan untuk menunaikan ibadah haji.

Dia pun menabung sedikit demi sedikit untuk berangkat haji melihat Ka’bah. “Dan akhirnya biro perjalanan menjelaskan kalau saya akan berangkat tahun 2020,” ujar Eni menceritakan keinginannya berangkat haji.

Dia sujud syukur atas keputusan dari biro perjalanan tersebut. Wanita berhijab yang kesehariannya sebagai pedagang jamu keliling ini senang seraya memanjatkan doa untuk keselamatan dalam setiap langkahnya hingga menunaikan ibadah haji.

Bahkan, sejumlah persiapan juga dilakukannya. Mulai dari jahit baju hingga persiapan diri untuk berangkat haji.

Eni pun sudah mengikuti manasik haji dan menjalani pemeriksaan kesehatan. “Setelah sekian tahun menahan rasa rindu untuk ibadah haji, akhirnya dapat kabar akan berangkat,” urai dia.

Namun, penantian 8 tahun Eni berakhir kembali menunggu hingga 2021. Alhasil, rindu Eni dan tiga ratusan calon jemaah haji untuk berangkat ke tanah suci kembali terpendam. Ya, rasa kecewa Eni karena penundaan keberangkatan ini ada. “Namanya juga saya dan teman-teman calon jemaah lain hanyalah manusia biasa. Namun, semua itu kami pendam dalam-dalam,” ujar dia.

Sementara, Pengelola Biro Perjalanan Haji dan Umrah Ar-Rasyid Kota Binjai, Alpan Daulay menjelaskan, pembatalan pemberangkatan jemaah calon haji Indonesia tidak terlalu mempengaruhi operasional perusahaan. Dia mengakui, sebagian besar jemaah calon haji mengaku kecewa.

“Kalau kecewa, ya pastilah mereka kecewa. Tapi karena ini sudah keputusan pemerintah. Ya kita pun minta mereka samina wa atona. Harus bisalah diambil hikmahnya. Sebab keputusan ini dibuat untuk kebaikan bersama,” kata dia.

Atas pembatalan ini, Alpan menambahkan, sebanyak 92 jemaah calon haji yang terhimpun melalui Biro Perjalanan Haji dan Umrah Ar-Rasyid Kota Binjai terpaksa dialihkan pemberangkatannya pada 2021 mendatang. Kondisi ini turut mempengaruhi daftar tunggu pemberangkatan jemaah calon haji.

Sehingga mereka yang akan berangkat menunaikan rukun Islam kelima pada 2021 mendatang terpaksa diundur ke tahun berikutnya, dan begitu juga seterusnya. Hanya saja, menurut Alpan, pembatalan keberangkatan jemaah calon haji tanah air di musim 2020 ini, pada dasarnya tidak menganggu aktivitas perjalanan ibadah umrah.

Sebab setelah Idul Adha 1441 Hijriah, masyarakat yang ingin umrah, tetap diberangkatkan menuju tanah suci. “Kalau memang ada rezeki, ya kita sarankan untuk umrah. Sebab meskipun pemberangkatan haji ditiadakan Pemerintah Indonesia untuk tahun ini, namun untuk ibadah umrah tetap bisa dilakukan,” pungkasnya.

Dari data yang diperoleh, Calhaj asal Kota Binjai tahun 2020 sebanyak 330 orang. Mereka sudah mengikuti manasik di Kantor KBIH Binjai. Juga sudah ditetapkan kepala rombongan dan ketua regu. (ted)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/