25.6 C
Medan
Monday, June 3, 2024

Dirampok, Rp150 Juta Raib

BINJAI- Nasib sial menimpa Arman (27), warga Jalan Dr Masyur, Medan. Pasalnya, setelah rusuk kirinya ditikam, uang Rp150 juta hasil penjualan tandan buah segar (TBS) miliknya juga dibawa kawanan rampok, Jumat (5/8).

Keterangan diperoleh, kejadian itu terjadi di Jalan Baru Ring Road, Kecamatan Binjai Timur. Ketika itu, korban dan temannya Agus (28), hendak pergi ke Tamiang, NAD, dengan mengendarai mobil Avanza hitam BK 1736 JN. Di perjalanan, keduanya mengaku dihadang kawanan rampok bersenjata tajam.

Kendaraan yang mereka tumpangi, dihadang dua orang pemuda mengendarai sepeda motor Honda Supra X 125. Saat mobil berhenti, kedua pelaku meminta uang Rp150 juta yang dibawa Arman. Namun Arman melawan dan akhirnya dia menerima tikaman di rusuk kiri serta luka setrum di leher.

Akibat luka tikam dan terkena setrum oleh pelaku, Arman akhirnya pingsan dan kawanan rampok itu menodongkan pisau ke leher Agus sembari meminta uang. Lantas, Agus memberikan uang Rp150 juta yang mereka bawa.
“Saya saat itu gugup dan tidak bisa melawan. Bahkan, saya sudah tidak tahu arah untuk mengejar mereka,” kata Agus.
Sementara Arman, kepada wartawan koran ini mengaku, uang yang dibawa lari kawanan rampok itu, uang hasil penjualan Tandan Buah Segar (TBS), yang akan dibawa ke Tamiang. “Saya nggak sempat lihat BK sepeda motornya, kalau uang itu, mau saya bawa ke Tamiang,” kata Amran lemas.

Meski mengaku dirampok, namun petugas Polresta Binjai yang sudah mendapat laporan atas kejadian ini, mencurigai salah satu korban.

Pasalnya, dari dua korban yang dirampok, salah satu diantaranya tidak mengalami luka apapun. Bahkan, ketika dimintai keterangannya, Agus terlihat gemetaran dan berbelit-belit.

“Waktu itu pisau pelaku sudah di leher saya dan saya sangat takut. Sementara Arman sudah pingsan. Akhirnya uang itu saya serahkan kepada pelaku,” kata Agus gugup.

Karena memberikan keterangan berbelit-belit, akhirnya Agus dan Amran diboyong ke Polresta Binjai guna dimintai keterangan lebih lanjut. Kecurigaan petugas bukan tidak beralasan, mengingat lokasi kejadian yang sepi, tidak mungkin pelaku berhasil menghadang laju kendaraan korban.

“Kalau tidak kenal, untuk apa berhenti, apa mungkin di jalan sepi sepeda motor mampu melampaui kecepatan mobil. Berarti ada kesengajaan mobil diberhentikan. kemungkinan salah satu dari korban ada main dengan pelaku,” duga seorang oknum polisi saat olah TKP.

Kanit Pidum Polres Binjai Ipda H Tobing, saat dikonfirmasi belum bisa memberikan keterangan. “Sudah, nanti saja ya. Biar kita periksa dulu. Kalau cepat kali kita beritakan, pelakunya mudah melarikan diri,” tolak H Tobing saat di lokasi kejadian. (dan)

BINJAI- Nasib sial menimpa Arman (27), warga Jalan Dr Masyur, Medan. Pasalnya, setelah rusuk kirinya ditikam, uang Rp150 juta hasil penjualan tandan buah segar (TBS) miliknya juga dibawa kawanan rampok, Jumat (5/8).

Keterangan diperoleh, kejadian itu terjadi di Jalan Baru Ring Road, Kecamatan Binjai Timur. Ketika itu, korban dan temannya Agus (28), hendak pergi ke Tamiang, NAD, dengan mengendarai mobil Avanza hitam BK 1736 JN. Di perjalanan, keduanya mengaku dihadang kawanan rampok bersenjata tajam.

Kendaraan yang mereka tumpangi, dihadang dua orang pemuda mengendarai sepeda motor Honda Supra X 125. Saat mobil berhenti, kedua pelaku meminta uang Rp150 juta yang dibawa Arman. Namun Arman melawan dan akhirnya dia menerima tikaman di rusuk kiri serta luka setrum di leher.

Akibat luka tikam dan terkena setrum oleh pelaku, Arman akhirnya pingsan dan kawanan rampok itu menodongkan pisau ke leher Agus sembari meminta uang. Lantas, Agus memberikan uang Rp150 juta yang mereka bawa.
“Saya saat itu gugup dan tidak bisa melawan. Bahkan, saya sudah tidak tahu arah untuk mengejar mereka,” kata Agus.
Sementara Arman, kepada wartawan koran ini mengaku, uang yang dibawa lari kawanan rampok itu, uang hasil penjualan Tandan Buah Segar (TBS), yang akan dibawa ke Tamiang. “Saya nggak sempat lihat BK sepeda motornya, kalau uang itu, mau saya bawa ke Tamiang,” kata Amran lemas.

Meski mengaku dirampok, namun petugas Polresta Binjai yang sudah mendapat laporan atas kejadian ini, mencurigai salah satu korban.

Pasalnya, dari dua korban yang dirampok, salah satu diantaranya tidak mengalami luka apapun. Bahkan, ketika dimintai keterangannya, Agus terlihat gemetaran dan berbelit-belit.

“Waktu itu pisau pelaku sudah di leher saya dan saya sangat takut. Sementara Arman sudah pingsan. Akhirnya uang itu saya serahkan kepada pelaku,” kata Agus gugup.

Karena memberikan keterangan berbelit-belit, akhirnya Agus dan Amran diboyong ke Polresta Binjai guna dimintai keterangan lebih lanjut. Kecurigaan petugas bukan tidak beralasan, mengingat lokasi kejadian yang sepi, tidak mungkin pelaku berhasil menghadang laju kendaraan korban.

“Kalau tidak kenal, untuk apa berhenti, apa mungkin di jalan sepi sepeda motor mampu melampaui kecepatan mobil. Berarti ada kesengajaan mobil diberhentikan. kemungkinan salah satu dari korban ada main dengan pelaku,” duga seorang oknum polisi saat olah TKP.

Kanit Pidum Polres Binjai Ipda H Tobing, saat dikonfirmasi belum bisa memberikan keterangan. “Sudah, nanti saja ya. Biar kita periksa dulu. Kalau cepat kali kita beritakan, pelakunya mudah melarikan diri,” tolak H Tobing saat di lokasi kejadian. (dan)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/