TEBINGTINGGI, SUMUTPOS.CO – Kakek kurus kering yang ditemukan warga tergeletak di antara tumpukan sampah di Jalan Sutoyo Lingkungan I Kelurahan Satria Kecamatan Padang Hilir Kamis lalu (30/7) lalu, akhirnya meninggal dunia.
“Benar telah meninggal kakek tanpa identitas (MR X) tersebut karena komplikasi penyakitnya, Kamis (6/8) sekira pukul12.00 WIB di RSUD Dr Kumpulan Pane Tebingtinggi,“ jelas Kabid Pelayanan rumah sakit dr Jhonly.
Kata Jhonly, sebelumya kakek tersebut ditemukan warga kondisi tergeletak di tumpukan sampah. Si kakek diketahui tinggal di sebuah gubuk tanpa dinding di dekat sampah itu.
Tidak ada warga yang mengenal korban, dan korban sendiri tidak punya identitas seperti kartu pengenal. Demi rasa kemanusian, petugas kepolisian langsung membawa korban ke rumah sakit. “Kami sudah menangani korban sesuai standar pelayanan rumah sakit. Kakek itu menjalani perawatan intensif secara gratis di ruang Icu,“ paparnya.
Memang ketika ditangani, si kakek menderiiya gula tinggi hingga mencapai 485 dan kondisi ginjal juga memburuk. Ditambah dengan kondisi gizi buruk yang dialami. “Tiga dokter spesialis diturunkan untuk menangani pasien saat dirawat seperti dr Dalton dan dr Sitompul Bagian penyakit Dalam dan dr Saparudin,“ jelasnya.
Penanganan jenazah masih menunggu keterangan dari pihak kepolisian. Kasubbag Humas Polres Tebingtinggi AKP Syahril Daulay berharap kepada warga yang kehilangan anggota keluarga agar segera malapor. (ian)
TEBINGTINGGI, SUMUTPOS.CO – Kakek kurus kering yang ditemukan warga tergeletak di antara tumpukan sampah di Jalan Sutoyo Lingkungan I Kelurahan Satria Kecamatan Padang Hilir Kamis lalu (30/7) lalu, akhirnya meninggal dunia.
“Benar telah meninggal kakek tanpa identitas (MR X) tersebut karena komplikasi penyakitnya, Kamis (6/8) sekira pukul12.00 WIB di RSUD Dr Kumpulan Pane Tebingtinggi,“ jelas Kabid Pelayanan rumah sakit dr Jhonly.
Kata Jhonly, sebelumya kakek tersebut ditemukan warga kondisi tergeletak di tumpukan sampah. Si kakek diketahui tinggal di sebuah gubuk tanpa dinding di dekat sampah itu.
Tidak ada warga yang mengenal korban, dan korban sendiri tidak punya identitas seperti kartu pengenal. Demi rasa kemanusian, petugas kepolisian langsung membawa korban ke rumah sakit. “Kami sudah menangani korban sesuai standar pelayanan rumah sakit. Kakek itu menjalani perawatan intensif secara gratis di ruang Icu,“ paparnya.
Memang ketika ditangani, si kakek menderiiya gula tinggi hingga mencapai 485 dan kondisi ginjal juga memburuk. Ditambah dengan kondisi gizi buruk yang dialami. “Tiga dokter spesialis diturunkan untuk menangani pasien saat dirawat seperti dr Dalton dan dr Sitompul Bagian penyakit Dalam dan dr Saparudin,“ jelasnya.
Penanganan jenazah masih menunggu keterangan dari pihak kepolisian. Kasubbag Humas Polres Tebingtinggi AKP Syahril Daulay berharap kepada warga yang kehilangan anggota keluarga agar segera malapor. (ian)