26.7 C
Medan
Saturday, May 18, 2024

Gubsu Minta Bupati Karo Siapkan Masterplan, Tahun 2022, Sport Center Dibangun di Siosar

KARO, SUMUTPOS.CO – Puncak 2000 Siosar di Desa Kacinambun, Kecamatan Kabanjahe, Kabupaten Karo, mampu menyedot perhatian para wisatawan. Meski begitu, Gubernur Sumatera Utara (Gubsu), Edy Rahmayadi ingin, kawasan Puncak Siosar lebih ditata rapi sehingga menjadi lebih memiliki daya tarik lagi.

MENINJAU: Gubernur Sumatera Utara, Edy Rahmayadi didampingi Bupati Karo Cory Sebayang meninjau lokasi rencana pembangunan sarana olahraga, pembangunan kawasan wisata dan perumahan warga di Puncak Siosar, Kabupaten Karo, Jumat (3/9).DISKOMINFO SUMUT FOR SUMUT POS.

Karenanya, di tahun anggaran 2022, Edy meminta Pemerintah Kabupaten Karo mengalokasikan dana guna menjadikan kawasan tersebut bersegmen pariwisata dan juga pertanian. “Semuanya harus bergerak bersama, mulai dari masterplan hingga izin pelepasan lahannya harus segera diselesaikan, jadi 2022 sudah bisa dilaksanakan pembangunan,” katanya saat mengunjungi perbukitan Puncak Siosar, Jumat (3/9), didampingi Bupati dan Wakil Bupati Karo, Cory Sriwaty Sebayang dan Theopilus Ginting, Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga Sumut, Ardan Noor dan Kepala Dinas Kehutanan Sumut, Herianto.

“Kita tata dengan baik di sini, di antaranya memindahkan kuburan yang ada, di mana sebelumnya peruntukan tanah tersebut bukan untuk kuburan melainkan rumah warga,” imbuh Edy.

Kepada Bupati Karo, Edy minta untuk menyusun masterplan pembangunan di area 20 hektare lahan yang akan diperuntukan untuk sarana dan prasarana olahraga di antaranya wisma atlet, lapangan sepak bola dan lainnya, sehingga target pelaksanaan pembangunan di 2022 akan segera terlaksana.

Edy pun bilang, Pemkab Karo harus mengedepankan estetika dalam penataan antara pemukiman, pariwisata dan juga pertanian. Bupati diminta untuk mencontoh pembangunan kawasan terpadu yang dilakukan di Jerman. “Boleh nanti liat di sana, itu lahan pertanian yang rapi, untuk kebun apel saja ada berbagai macam. Untuk itu bangunan yang tidak memiliki IMB dan sebagainya harus dihentikan,” ucapnya.

Cory Sebayang mengucapkan terimakasih atas kunjungan Gubsu Edy ke Karo, yang begitu perhatian atas pembangunan Karo, tepatnya di Siosar yang akan dibangun kawasan terpadu seperti sarana olahraga, pemukiman, pertanian dan destinasi wisata. “Ini sangat positif untuk Kabupaten Karo, dan target 2022 perintah pak gubernur, Kabupaten Karo akan segera menyelesaikan masterplannya,” kata dia.

Diketahui, Siosar berada di ketinggian 1.491 meter di atas permukaan laut, sehingga disebut Negeri di Atas Awan versi Kabuopaten Karo. Di depannya, berdiri megah barisan pegunungan bukit barisan. Bukit-bukit kecil juga tampil menawan dengan menyuguhkan panorama hijau membentang sejauh mata memandang.

Belakangan, Siosar bisa diakses dari berbagai titik, setidaknya ada dua rute jalan utama yang dapat digunakan untuk sampai ke sana. Yakni melalui Kabanjahe via desa Kadinambun dan kedua via Merek yang nantinya melewati Pertibitembe. Apabila ingin ditempuh dari Kabanjahe, jaraknya hanya terpaut 20,3 Km (40 menit perjalanan). Sedangkan dari Medan sekitar 3 jam perjalanan.

Satu hal yang membuat orang selalu menjadikan Siosar sebagai tempat rekreasi yakni kondisi jalannya yang memang sangat optimal. Kecuali 200 meter ke Puncak 2000 yang sedikit berkelok-kelok dan menanjak. Meski tidak terlalu berbahaya, setidaknya pengunjung wajib berhati-hati tatkala melewati rute tersebuit. (prn/deo)

KARO, SUMUTPOS.CO – Puncak 2000 Siosar di Desa Kacinambun, Kecamatan Kabanjahe, Kabupaten Karo, mampu menyedot perhatian para wisatawan. Meski begitu, Gubernur Sumatera Utara (Gubsu), Edy Rahmayadi ingin, kawasan Puncak Siosar lebih ditata rapi sehingga menjadi lebih memiliki daya tarik lagi.

MENINJAU: Gubernur Sumatera Utara, Edy Rahmayadi didampingi Bupati Karo Cory Sebayang meninjau lokasi rencana pembangunan sarana olahraga, pembangunan kawasan wisata dan perumahan warga di Puncak Siosar, Kabupaten Karo, Jumat (3/9).DISKOMINFO SUMUT FOR SUMUT POS.

Karenanya, di tahun anggaran 2022, Edy meminta Pemerintah Kabupaten Karo mengalokasikan dana guna menjadikan kawasan tersebut bersegmen pariwisata dan juga pertanian. “Semuanya harus bergerak bersama, mulai dari masterplan hingga izin pelepasan lahannya harus segera diselesaikan, jadi 2022 sudah bisa dilaksanakan pembangunan,” katanya saat mengunjungi perbukitan Puncak Siosar, Jumat (3/9), didampingi Bupati dan Wakil Bupati Karo, Cory Sriwaty Sebayang dan Theopilus Ginting, Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga Sumut, Ardan Noor dan Kepala Dinas Kehutanan Sumut, Herianto.

“Kita tata dengan baik di sini, di antaranya memindahkan kuburan yang ada, di mana sebelumnya peruntukan tanah tersebut bukan untuk kuburan melainkan rumah warga,” imbuh Edy.

Kepada Bupati Karo, Edy minta untuk menyusun masterplan pembangunan di area 20 hektare lahan yang akan diperuntukan untuk sarana dan prasarana olahraga di antaranya wisma atlet, lapangan sepak bola dan lainnya, sehingga target pelaksanaan pembangunan di 2022 akan segera terlaksana.

Edy pun bilang, Pemkab Karo harus mengedepankan estetika dalam penataan antara pemukiman, pariwisata dan juga pertanian. Bupati diminta untuk mencontoh pembangunan kawasan terpadu yang dilakukan di Jerman. “Boleh nanti liat di sana, itu lahan pertanian yang rapi, untuk kebun apel saja ada berbagai macam. Untuk itu bangunan yang tidak memiliki IMB dan sebagainya harus dihentikan,” ucapnya.

Cory Sebayang mengucapkan terimakasih atas kunjungan Gubsu Edy ke Karo, yang begitu perhatian atas pembangunan Karo, tepatnya di Siosar yang akan dibangun kawasan terpadu seperti sarana olahraga, pemukiman, pertanian dan destinasi wisata. “Ini sangat positif untuk Kabupaten Karo, dan target 2022 perintah pak gubernur, Kabupaten Karo akan segera menyelesaikan masterplannya,” kata dia.

Diketahui, Siosar berada di ketinggian 1.491 meter di atas permukaan laut, sehingga disebut Negeri di Atas Awan versi Kabuopaten Karo. Di depannya, berdiri megah barisan pegunungan bukit barisan. Bukit-bukit kecil juga tampil menawan dengan menyuguhkan panorama hijau membentang sejauh mata memandang.

Belakangan, Siosar bisa diakses dari berbagai titik, setidaknya ada dua rute jalan utama yang dapat digunakan untuk sampai ke sana. Yakni melalui Kabanjahe via desa Kadinambun dan kedua via Merek yang nantinya melewati Pertibitembe. Apabila ingin ditempuh dari Kabanjahe, jaraknya hanya terpaut 20,3 Km (40 menit perjalanan). Sedangkan dari Medan sekitar 3 jam perjalanan.

Satu hal yang membuat orang selalu menjadikan Siosar sebagai tempat rekreasi yakni kondisi jalannya yang memang sangat optimal. Kecuali 200 meter ke Puncak 2000 yang sedikit berkelok-kelok dan menanjak. Meski tidak terlalu berbahaya, setidaknya pengunjung wajib berhati-hati tatkala melewati rute tersebuit. (prn/deo)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/