28 C
Medan
Friday, September 27, 2024

Emak-emak Geruduk Kantor Camat Binjai Barat, Desak Warung Tuak Ditutup

BINJAI, SUMUTPOS.CO – Puluhan masyarakat yang didominasi emak-emak asal Kelurahan Limau Mungkur, menggeruduk Kantor Kecamatan Binjai Barat di Jalan Mancang, Jum’at (6/9/2024).

Massa menuntut agar perangkat kecamatan maupun kelurahan setempat dapat menutup secara permanen warung tuak di Jalan Alpukat, Gang Gotong Royong, Kelurahan Limau Mungkur, Binjai Barat.

Aksi mereka juga turut membentang spanduk meminta agar Camat Binjai Barat dicopot dari jabatannya. Salah seorang masyarakat yang ikut dalam aksi demo mengungkapkan keresahannya dengan keberadaan warung tuak tersebut.

Menurut dia, warung tuak tersebut berdiri sudah sejak tiga bulan belakangan. “Ramai terus yang datang ke sana,” kata masyarakat di depan Kantor Kecamatan Binjai Barat.

Mereka khawatir dengan keberadaan warung tuak tersebut.

“Ada perempuannya di sana (warung tuak), rawan menjadi lokalisasi,” sambungnya.

Dia menjelaskan, pemilik warung tuak tersebut modus membangun kandang ternak saat disoal masyarakat. Namun belakangan, bangunan tersebut berubah fungsi.

“Awalnya bilang mau buat kandang kambing, tapi sekarang berubah tiba-tiba. Sebelum ke kantor camat ini, kami udah datang ke kantor lurah, orang polsek juga sudah datang melihatnya,” kata dia.

Penolakan yang dilakukan masyarakat kompak dengan membubuhkan tanda tangannya. Aksi yang dilakukan masyarakat di bawah terik matahari berjalan kurang lebih 60 menit.

Tak lama berorasi, Camat Binjai Barat, Oscar Arifandi Ginting bersama unsur forkopimcam dan Kasatpol PP Binjai, Hardiansyah Putra Pohan datang menemui massa. Mereka menanggapi massa dengan menjelaskan bahwa penutupan warung tuak harus melalui prosedur.

Namun, penjelasan pejabat itu ditolak massa. Singkat cerita, perwakilan massa diajak untuk berdiskusi di dalam.

Hasilnya, masyarakat dan pejabat tingkat kecamatan sepakat menutup warung tuak tersebut usai Shalat Jum’at. “Setelah kami diskusi, akhirnya kami sepakat kalau objek itu akan kami tutup pada hari ini. Tapi tolong masyarakat jangan ikut agar tidak terjadi gesekan,” kata Kasatpol PP Binjai, Hardiansyah Putra Pohan.

Tidak hanya menutup, sambung dia, pihaknya juga akan terus melakukan patroli di wilayah tersebut guna memastikan tidak ada aktifitas kembali di lokasi yang dimaksud.

“Bila kami temukan adanya aktivitas, maka akan kami robohkan,” tukasnya. (ted/han)

BINJAI, SUMUTPOS.CO – Puluhan masyarakat yang didominasi emak-emak asal Kelurahan Limau Mungkur, menggeruduk Kantor Kecamatan Binjai Barat di Jalan Mancang, Jum’at (6/9/2024).

Massa menuntut agar perangkat kecamatan maupun kelurahan setempat dapat menutup secara permanen warung tuak di Jalan Alpukat, Gang Gotong Royong, Kelurahan Limau Mungkur, Binjai Barat.

Aksi mereka juga turut membentang spanduk meminta agar Camat Binjai Barat dicopot dari jabatannya. Salah seorang masyarakat yang ikut dalam aksi demo mengungkapkan keresahannya dengan keberadaan warung tuak tersebut.

Menurut dia, warung tuak tersebut berdiri sudah sejak tiga bulan belakangan. “Ramai terus yang datang ke sana,” kata masyarakat di depan Kantor Kecamatan Binjai Barat.

Mereka khawatir dengan keberadaan warung tuak tersebut.

“Ada perempuannya di sana (warung tuak), rawan menjadi lokalisasi,” sambungnya.

Dia menjelaskan, pemilik warung tuak tersebut modus membangun kandang ternak saat disoal masyarakat. Namun belakangan, bangunan tersebut berubah fungsi.

“Awalnya bilang mau buat kandang kambing, tapi sekarang berubah tiba-tiba. Sebelum ke kantor camat ini, kami udah datang ke kantor lurah, orang polsek juga sudah datang melihatnya,” kata dia.

Penolakan yang dilakukan masyarakat kompak dengan membubuhkan tanda tangannya. Aksi yang dilakukan masyarakat di bawah terik matahari berjalan kurang lebih 60 menit.

Tak lama berorasi, Camat Binjai Barat, Oscar Arifandi Ginting bersama unsur forkopimcam dan Kasatpol PP Binjai, Hardiansyah Putra Pohan datang menemui massa. Mereka menanggapi massa dengan menjelaskan bahwa penutupan warung tuak harus melalui prosedur.

Namun, penjelasan pejabat itu ditolak massa. Singkat cerita, perwakilan massa diajak untuk berdiskusi di dalam.

Hasilnya, masyarakat dan pejabat tingkat kecamatan sepakat menutup warung tuak tersebut usai Shalat Jum’at. “Setelah kami diskusi, akhirnya kami sepakat kalau objek itu akan kami tutup pada hari ini. Tapi tolong masyarakat jangan ikut agar tidak terjadi gesekan,” kata Kasatpol PP Binjai, Hardiansyah Putra Pohan.

Tidak hanya menutup, sambung dia, pihaknya juga akan terus melakukan patroli di wilayah tersebut guna memastikan tidak ada aktifitas kembali di lokasi yang dimaksud.

“Bila kami temukan adanya aktivitas, maka akan kami robohkan,” tukasnya. (ted/han)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/