26 C
Medan
Wednesday, June 26, 2024

Gadis Tua Penjual Misop Dirampok dan Dibunuh

Foto: New Tapanuli/SMG Kedai misop tempat Aswati dibunuh.
Foto: New Tapanuli/SMG
Kedai misop tempat Aswati boru Panggabean dirampok dan dibunuh, Minggu (5/10).

SIBOLGA, SUMUTPOS.CO – Gadis tua berusia 51 tahun, Aswati boru Panggabean, warga Jalan Kapten Tandean, Kel. Sibuluan Nauli, Kec. Pandan, Tapteng tewas bersimbah darah di pondok jualannya di Jalan Perumahan Matahari, Minggu (5/10) pukul 01.00 WIB. Kalung dan gelang emas yang biasa dipakai korban raib. Diduga penjual misop yang tinggal sendirian itu dirampok dan dihabisi lebih dari satu orang pelaku.

Informasi dihimpun dari tetangga korban bermarga Gulo, kejadian diketahui saat ia dan istrinya mendengar teriakan minta tolong. Mendengar itu, pasutri keluar dari rumah dan melihat korban berdiri di pintu pondoknya sambil memegang dadanya.

“Tolong…tolong…sudah ditikam aku,’ katanya saat itu. Saya mau membantu saat itu tapi takut. Saat warga berdatangan, korban sudah tidak bersuara lagi dan terbaring di atas meja jualannya. Kemudian, kami membawanya naik betor ke Rumah Sakit Pandan,” ungkap Gulo.

Di perjalanan, tepat di depan SPBU Pandan, korban menghembuskan nafas terakhirnya. “ Sebelum meninggal, korban sempat mengucapkan Allahuakbar beberapa kali,” bebernya.

Menurut Gulo, selama ini korban belum menikah dan tinggal sendirian di pondoknya sambil berjualan misop. Malam kejadian, korban menutup jualannya lebih cepat dari sebelumnya. “Mungkin karena penjaga karantina ayam yang ada di sebelah kedainya itu sedang tidak bermalam karena ayamnya lagi kosong, makanya korban tutup lebih cepat,” ungkapnya.

Saat kejadian, korban diduga melawan sehingga pelaku menikamnya. “Menurut dugaan kami, pelaku lebih dari satu orang. Karena kalau hanya satu orang, pelaku tak mungkin sanggup melawan korban karena tubuh korban besar,” jelasnya.

Sebelumnya, kata Gulo, korban sempat menunjuk ke arah sebelah kiri pondoknya, arah pelaku melarikan diri. Sebuah sepatu dan topi pelaku juga tertinggal. “Bertopeng katanya. Kami pun menemukan sepatu dan topi pelaku di dalam pondok,” ungkap Gulo.

 

SEORANG PRIA DITANGKAP

Seorang pria bermarga Simamora, juga warga sekitar mengaku sekira pukul 7.00 WIB salah seorang pelaku ditangkap warga sekitar. Bermula saat seorang pria melintas dari hadapan para warga yang berada di Simpang Tugu Ikan Sibuluan. Warga curiga kondisinya yang dipenuhi lumpur dan tidak mengenakan alas kaki. Saat dihampiri, sebilah pisau jatuh dari balik pakaian pelaku.

Foto: New Tapanuli/SMG Seorang pria diduga pelaku pembunuhan Aswati diamankan.
Foto: New Tapanuli/SMG
Seorang pria diduga pelaku pembunuhan Aswati diamankan.

Spontan, warga memukuli pelaku dan menyerahkannya kepada petugas yang saat itu berencana menuju TKP. “Kami curiga melihat pria ini. Pakaiannya kotor dan tidak memakai alas kaki. Saat kami hampiri dan kami tanya, dia tidak mengaku. Namun saat sebilah pisau jatuh dari balik pakaiannya, dengan spontan warga yang sudah lelah mencari keberadaan pelaku langsung memukuli dia. Untung, mobil patroli lewat dan langsung membawanya ke Mapolsek Pandan,” kata Simamora.

Informasi diperolehnya, pelaku merupakan warga Gunung Beo, Kel. Aek Parombunan, Kec. Sibolga Selatan. Namun, identitas lainnya belum diketahui pasti.

“Salah satunya warga Aek Parombunan. Tapi yang satu lagi gak tahu warga mana,” bebernya.

Kapolsek Pandan AKP Ahmad Yani, ketika dikonfirmasi di kantornya membenarkan penangkapan 2 orang pria yang diduga sebagai pelaku. Namun, Kapolsek belum dapat memberikan keterangan lebih rinci, karena masih dalam tahap pemeriksaan.

“Belum bisa kita kasih keterangannya. Masih akan kita lakukan pemeriksaan terkait keterlibatan keduanya,” terangnya. (ts/deo)

Foto: New Tapanuli/SMG Kedai misop tempat Aswati dibunuh.
Foto: New Tapanuli/SMG
Kedai misop tempat Aswati boru Panggabean dirampok dan dibunuh, Minggu (5/10).

SIBOLGA, SUMUTPOS.CO – Gadis tua berusia 51 tahun, Aswati boru Panggabean, warga Jalan Kapten Tandean, Kel. Sibuluan Nauli, Kec. Pandan, Tapteng tewas bersimbah darah di pondok jualannya di Jalan Perumahan Matahari, Minggu (5/10) pukul 01.00 WIB. Kalung dan gelang emas yang biasa dipakai korban raib. Diduga penjual misop yang tinggal sendirian itu dirampok dan dihabisi lebih dari satu orang pelaku.

Informasi dihimpun dari tetangga korban bermarga Gulo, kejadian diketahui saat ia dan istrinya mendengar teriakan minta tolong. Mendengar itu, pasutri keluar dari rumah dan melihat korban berdiri di pintu pondoknya sambil memegang dadanya.

“Tolong…tolong…sudah ditikam aku,’ katanya saat itu. Saya mau membantu saat itu tapi takut. Saat warga berdatangan, korban sudah tidak bersuara lagi dan terbaring di atas meja jualannya. Kemudian, kami membawanya naik betor ke Rumah Sakit Pandan,” ungkap Gulo.

Di perjalanan, tepat di depan SPBU Pandan, korban menghembuskan nafas terakhirnya. “ Sebelum meninggal, korban sempat mengucapkan Allahuakbar beberapa kali,” bebernya.

Menurut Gulo, selama ini korban belum menikah dan tinggal sendirian di pondoknya sambil berjualan misop. Malam kejadian, korban menutup jualannya lebih cepat dari sebelumnya. “Mungkin karena penjaga karantina ayam yang ada di sebelah kedainya itu sedang tidak bermalam karena ayamnya lagi kosong, makanya korban tutup lebih cepat,” ungkapnya.

Saat kejadian, korban diduga melawan sehingga pelaku menikamnya. “Menurut dugaan kami, pelaku lebih dari satu orang. Karena kalau hanya satu orang, pelaku tak mungkin sanggup melawan korban karena tubuh korban besar,” jelasnya.

Sebelumnya, kata Gulo, korban sempat menunjuk ke arah sebelah kiri pondoknya, arah pelaku melarikan diri. Sebuah sepatu dan topi pelaku juga tertinggal. “Bertopeng katanya. Kami pun menemukan sepatu dan topi pelaku di dalam pondok,” ungkap Gulo.

 

SEORANG PRIA DITANGKAP

Seorang pria bermarga Simamora, juga warga sekitar mengaku sekira pukul 7.00 WIB salah seorang pelaku ditangkap warga sekitar. Bermula saat seorang pria melintas dari hadapan para warga yang berada di Simpang Tugu Ikan Sibuluan. Warga curiga kondisinya yang dipenuhi lumpur dan tidak mengenakan alas kaki. Saat dihampiri, sebilah pisau jatuh dari balik pakaian pelaku.

Foto: New Tapanuli/SMG Seorang pria diduga pelaku pembunuhan Aswati diamankan.
Foto: New Tapanuli/SMG
Seorang pria diduga pelaku pembunuhan Aswati diamankan.

Spontan, warga memukuli pelaku dan menyerahkannya kepada petugas yang saat itu berencana menuju TKP. “Kami curiga melihat pria ini. Pakaiannya kotor dan tidak memakai alas kaki. Saat kami hampiri dan kami tanya, dia tidak mengaku. Namun saat sebilah pisau jatuh dari balik pakaiannya, dengan spontan warga yang sudah lelah mencari keberadaan pelaku langsung memukuli dia. Untung, mobil patroli lewat dan langsung membawanya ke Mapolsek Pandan,” kata Simamora.

Informasi diperolehnya, pelaku merupakan warga Gunung Beo, Kel. Aek Parombunan, Kec. Sibolga Selatan. Namun, identitas lainnya belum diketahui pasti.

“Salah satunya warga Aek Parombunan. Tapi yang satu lagi gak tahu warga mana,” bebernya.

Kapolsek Pandan AKP Ahmad Yani, ketika dikonfirmasi di kantornya membenarkan penangkapan 2 orang pria yang diduga sebagai pelaku. Namun, Kapolsek belum dapat memberikan keterangan lebih rinci, karena masih dalam tahap pemeriksaan.

“Belum bisa kita kasih keterangannya. Masih akan kita lakukan pemeriksaan terkait keterlibatan keduanya,” terangnya. (ts/deo)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/