32 C
Medan
Wednesday, June 26, 2024

Makam Brigadir Fauzan Dibongkar

Foto: Darwis/Metro Langkat/SMG Pembongkaran makam Brigadir Iqbal Faujan guna kepentingan otopsi disaksiksan beberapa kerabat dekat dan masyarakat, Minggu (5/10).
Foto: Darwis/Metro Langkat/SMG
Pembongkaran makam Brigadir Iqbal Faujan guna kepentingan otopsi disaksiksan beberapa kerabat dekat dan masyarakat, Sabtu (4/10).

BESITANG, SUMUTPOS.CO – Penyelidikan kematian Brigadir Iqbal Fauzan (30) memasuki babak baru. Pada Sabtu (4/10), makamnya di Lingkungan IX Kel. Pekan Besitang, Kec. Besitang, dibongkar tim forensik. Pembongkaran makam personel Sat Sabhara Polres Langkat itu, guna memastikan dugaan kematiannya yang disebut akibat overdosis mengonsumsi ekstasi pasca dugem bareng Kasipidum Kejari Stabat, Akhmad Hasibuan.

Dalam pembongkaran itu, tim forensik yang dipimpin, dr. Surjit Singh SpF membawa 13 anggotanya dari tenaga medis. Sebelum bergerak ke pemakaman, tim lebih dulu singgah ke Polres Langkat untuk mematangkan rencana pembongkaran hari itu.

Mengendarai beberapa buah mobil, Kapolres Langkat dan tim dokter forensik Poldasu inipun bergerak. Rencana pembongkaran makam Fauzan rupanya telah menyebar di masyarakat. Hal itu diketahui setibanya tim forensik yang disambut ratusan masyarakat disekitar pemakaman.

Warga datang berduyun-duyun untuk sekedar mengetahui prosesi pembongkaran hari itu. Menurut rencana pembongkaran dilakukan pukul 10.00 WIB, namun tim forensik baru melakukan outopsi usai zuhur.

Sebelum melakukan pengangkatan jenazah dari liang kubur, KBO Reskrim Polres Langkat, Ipda Marganti Pangabean bersama tim dolkter forensik memberikan penjalasan kepada keluarga Fauzan atau yang mewakilinya. Bahwa kepentingan outopsi dilakukan untuk kepentingan penyelidikan demi penegakan hukum seperti yang diharapkan.

Foto: Darwis/Metro Langkat/SMG Foto kenangan alm Brigadir Iqbal Faujan.
Foto: Darwis/Metro Langkat/SMG
Foto kenangan alm Brigadir Iqbal Faujan.

“Otopsi ini memang harus dilakukan untuk kepentingan penyelidikan atas kasus yang tengah diselidiki polisi. Oleh karena itu kami meminta dukungan dari pihak keluarga agar proses yang akan kita lakukan berjalan lancar tanpa kendala apapun,” kata Ipda Pangabean dalam sambutanya. Atas penjelasan tersebut, keluarga Fauzan yang diwakili Rahmad, mengaku pihaknya mengizinkan otopsi dilakukan.

Pembongkaran makam Fauzan dilakukan tanpa dihadiri istri dan orangtuanya. Informasi yang diterima, istri Fauzan tak sanggup menghadirinya, sementara orangtuanya sedang sakit. Wina, adik Fauzan yang sempat terlihat di sekitar TPU hanya beberapa menit di sana. Begitu melihat tenda plastik warna hitam tempat dimana nantinya jasad akan diletakkan, dia langsung bergegas pergi. “Untuk sekarang ini kami nggak tahu mau bilang apalah Bang. Ya harapan kami kasus ini diusut tuntas, sebab banyak kejangalan dan keganjilan yang kami dapat,” ujar salah seorang kerabat, enggan menyebutkan nama.

Sebelumnya, kasus kematian Fauzan menggemparkan 2 institusi yakni Polri dan kejaksaan. Sebab, kabarnya, Fauzan tewas usai mengonsumsi ekstasi di salah satu hiburan malam di Medan. Ironisnya, Fauzan dikabarkan tak sendirian. Dia di sana bersama rekannya, Brigadir Mamek serta Kasipidum Kejari Stabat, Akhmad AP Hasibuan. Akhmad sendiri akhirnya dicopot dari jabatanya karena terseret dalam kasus ini.

Petinggi Kejari Stabat ini disebut-sebut sebagai orang yang paling bertanggung jawab. Pasalnya Akhmad, seperti pengakuan Brigadir Mamek kepada istri Fauzan, memberikan pil exstasi kepada Fauzan. Namun kematian Fauzan baru dikabarkan pada istrinya sekitar pukul 22.00, sementara dari rekam medis, Fauzan tiba di RSU Materna sekitar pukul 18.10, sudah dalam keadaan tak bernyawa. (dw/trg/deo)

Foto: Darwis/Metro Langkat/SMG Pembongkaran makam Brigadir Iqbal Faujan guna kepentingan otopsi disaksiksan beberapa kerabat dekat dan masyarakat, Minggu (5/10).
Foto: Darwis/Metro Langkat/SMG
Pembongkaran makam Brigadir Iqbal Faujan guna kepentingan otopsi disaksiksan beberapa kerabat dekat dan masyarakat, Sabtu (4/10).

BESITANG, SUMUTPOS.CO – Penyelidikan kematian Brigadir Iqbal Fauzan (30) memasuki babak baru. Pada Sabtu (4/10), makamnya di Lingkungan IX Kel. Pekan Besitang, Kec. Besitang, dibongkar tim forensik. Pembongkaran makam personel Sat Sabhara Polres Langkat itu, guna memastikan dugaan kematiannya yang disebut akibat overdosis mengonsumsi ekstasi pasca dugem bareng Kasipidum Kejari Stabat, Akhmad Hasibuan.

Dalam pembongkaran itu, tim forensik yang dipimpin, dr. Surjit Singh SpF membawa 13 anggotanya dari tenaga medis. Sebelum bergerak ke pemakaman, tim lebih dulu singgah ke Polres Langkat untuk mematangkan rencana pembongkaran hari itu.

Mengendarai beberapa buah mobil, Kapolres Langkat dan tim dokter forensik Poldasu inipun bergerak. Rencana pembongkaran makam Fauzan rupanya telah menyebar di masyarakat. Hal itu diketahui setibanya tim forensik yang disambut ratusan masyarakat disekitar pemakaman.

Warga datang berduyun-duyun untuk sekedar mengetahui prosesi pembongkaran hari itu. Menurut rencana pembongkaran dilakukan pukul 10.00 WIB, namun tim forensik baru melakukan outopsi usai zuhur.

Sebelum melakukan pengangkatan jenazah dari liang kubur, KBO Reskrim Polres Langkat, Ipda Marganti Pangabean bersama tim dolkter forensik memberikan penjalasan kepada keluarga Fauzan atau yang mewakilinya. Bahwa kepentingan outopsi dilakukan untuk kepentingan penyelidikan demi penegakan hukum seperti yang diharapkan.

Foto: Darwis/Metro Langkat/SMG Foto kenangan alm Brigadir Iqbal Faujan.
Foto: Darwis/Metro Langkat/SMG
Foto kenangan alm Brigadir Iqbal Faujan.

“Otopsi ini memang harus dilakukan untuk kepentingan penyelidikan atas kasus yang tengah diselidiki polisi. Oleh karena itu kami meminta dukungan dari pihak keluarga agar proses yang akan kita lakukan berjalan lancar tanpa kendala apapun,” kata Ipda Pangabean dalam sambutanya. Atas penjelasan tersebut, keluarga Fauzan yang diwakili Rahmad, mengaku pihaknya mengizinkan otopsi dilakukan.

Pembongkaran makam Fauzan dilakukan tanpa dihadiri istri dan orangtuanya. Informasi yang diterima, istri Fauzan tak sanggup menghadirinya, sementara orangtuanya sedang sakit. Wina, adik Fauzan yang sempat terlihat di sekitar TPU hanya beberapa menit di sana. Begitu melihat tenda plastik warna hitam tempat dimana nantinya jasad akan diletakkan, dia langsung bergegas pergi. “Untuk sekarang ini kami nggak tahu mau bilang apalah Bang. Ya harapan kami kasus ini diusut tuntas, sebab banyak kejangalan dan keganjilan yang kami dapat,” ujar salah seorang kerabat, enggan menyebutkan nama.

Sebelumnya, kasus kematian Fauzan menggemparkan 2 institusi yakni Polri dan kejaksaan. Sebab, kabarnya, Fauzan tewas usai mengonsumsi ekstasi di salah satu hiburan malam di Medan. Ironisnya, Fauzan dikabarkan tak sendirian. Dia di sana bersama rekannya, Brigadir Mamek serta Kasipidum Kejari Stabat, Akhmad AP Hasibuan. Akhmad sendiri akhirnya dicopot dari jabatanya karena terseret dalam kasus ini.

Petinggi Kejari Stabat ini disebut-sebut sebagai orang yang paling bertanggung jawab. Pasalnya Akhmad, seperti pengakuan Brigadir Mamek kepada istri Fauzan, memberikan pil exstasi kepada Fauzan. Namun kematian Fauzan baru dikabarkan pada istrinya sekitar pukul 22.00, sementara dari rekam medis, Fauzan tiba di RSU Materna sekitar pukul 18.10, sudah dalam keadaan tak bernyawa. (dw/trg/deo)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/