27 C
Medan
Friday, July 5, 2024

Mimpi Dikunjungi Raja Simalungun

Foto: Gibson Simanjuntak/PM Pasangan suami istri John Saragih dan Mariani menunjukkan potongan batu berwarna putih susu berlafaz Allah, yang ditemukan dari kepala seekor lembu kurban, di Dusun III Patumbak II, Deli Serdang, Jl. Pertahanan Pasar V Gang Adhi Karya, Minggu (5/10).
Foto: Gibson Simanjuntak/PM
Pasangan suami istri John Saragih dan Mariani menunjukkan potongan batu berwarna putih susu berlafaz Allah, yang ditemukan dari kepala seekor lembu kurban, di Dusun III Patumbak II, Deli Serdang, Jl. Pertahanan Pasar V Gang Adhi Karya, Minggu (5/10).

SUMUTPOS.CO – Penuturan Mariani alias Bu Nining (49), sebelum menemukan batu berwarna putih susu dengan lafaz Allah dalam otak hewan kurban lembu itu, dirinya bermimpi bertemu raja Simalungun dan permaisurinya.

“Kami ini masih ada keturunan raja. Kalau saya keturunan raja Melayu dan suami keturunan raja Simalungun. Jadi, seminggu sebelum menyembelih lembu itu, saya bermimpi kedatangan raja Simalungun dan permaisurinya berpakaian adat ke rumah. Lalu mereka menyuruh kami sekeluarga untuk memakai pakaian serba kuning kepada lembu itu beserta juga sorbannya,” aku Mariani.

Mendapat mimpi itu, Mariani menceritakannya kepada suami, anak dan keluarganya. Selanjutnya, dia dan suaminya pun berkonsultasi dengan ‘orang pintar’ guna menghilangkan rasa penasaran dan menafsirkan mimpi tersebut.

“Atas rujukan orang pintar tersebut maka kami membeli kain serba kuning untuk dipakaikan kepada lembu itu dan juga sorbannya,” ungkap Mariani.

Selain dia, kemenakannya bernama Dian Perangin-Angin juga bermimpi. Namun, mimpinya itu berbeda.

“Setelah saya bermimpi, kemenakannya saya, Dian, mimpi juga. Si Dian mimpi pamannya (suami Mariani, John Saragih-red) dikasih batu cincin sama nenek-nenek. Terus diceritakanlah mimpi itu kepada suami saya dan juga orang pintar itu, makanya semakin kuat pertandanya,” ucap Mariani.

Adapun hewan kurban tersebut dibelinya sejak dua minggu sebelum Hari Raya Idul Adha 1435 Hijiriah di kawasan Jl. Pertahanan Pasar VII Patumbak seharga Rp14,5 juta. “Lembu itu sudah dibeli sejak dua minggu sebelum lebaran haji dan kami titipkan di sana. Lalu, Sabtu (4/10) sorenya lembu itu diantar ke rumah dan pas diantar banyak orang lihat pada pangling,” katanya.

Mariani menyebut, sewaktu membeli hewan kurban di Pasar VII Patumbak, pandangannya selalu ke arah lembu berwarna hitam tersebut. “Entah kenapa pandangan saya ke lembu itu aja. Lalu saya tanya-tanya ke penjualnya, ternyata lembu itu enggak laku-laku rupanya. Tetapi, saya sangat tertarik dan saya tanya harganya berapa kemudian dibeli tanpa tawar-tawar,” jelasnya.

Atas fenomena langka ini, Mariani pun berharap keberkahannya dan semoga bisa bermanfaat terhadap orang banyak. “Kami berharap semoga ini membawa berkah, karena terjadi di tanggal dan bulan baik,” imbuhnya.

LEMBUNYA SEMPAT SEDIH
Dwi Angga Hardi (25) si penjual lembu yang ditemui mengatakan, bahwa lembu tersebut hampir sama dengan lembu lainnya, makan dan minum juga sama.

“Makanya, saya juga heran dengan penemuan batu cincin itu. Padahal, selama saya pelihara, biasa saja lembu itu. Saya juga heran waktu diberitahukan oleh keluarga pak Junaedi Saragih tentang batu cincin itu. Saya mau lihat juga ke rumahnya,”ucapnya .

Memang, lanjut Dwi, saat akan mengantar lembu itu, ia melihat lembunya sedih tak bergairah. “Mungkin itu rejeki bapak itu yang telah berkurban. Banyak yang beli lembu dariku tapi baru lembu itu ada batu cincinnya. Padahal lembu itu tidak diminati pembeli. Bapak itulah yang beruntung,”tandasnya.

Kata Dwi, usaha jual beli hewan kurban itu baru sekitar dua tahun mereka geluti. “Lembu yang dibeli pak Junaedi saya pelihara sewaktu umur 2 bulan. Dan, tidak ada hal-hal aneh selama saya pelihara. Makanya, sunguh beruntung pak Junaedi membeli lembu itu, dan mendapatkan batu cincin itu. Semoga usaha saya semakin maju dan keluarga pak Junaedi tetap mendapat berkah,” harapnya. (gib/smg/deo)

Foto: Gibson Simanjuntak/PM Pasangan suami istri John Saragih dan Mariani menunjukkan potongan batu berwarna putih susu berlafaz Allah, yang ditemukan dari kepala seekor lembu kurban, di Dusun III Patumbak II, Deli Serdang, Jl. Pertahanan Pasar V Gang Adhi Karya, Minggu (5/10).
Foto: Gibson Simanjuntak/PM
Pasangan suami istri John Saragih dan Mariani menunjukkan potongan batu berwarna putih susu berlafaz Allah, yang ditemukan dari kepala seekor lembu kurban, di Dusun III Patumbak II, Deli Serdang, Jl. Pertahanan Pasar V Gang Adhi Karya, Minggu (5/10).

SUMUTPOS.CO – Penuturan Mariani alias Bu Nining (49), sebelum menemukan batu berwarna putih susu dengan lafaz Allah dalam otak hewan kurban lembu itu, dirinya bermimpi bertemu raja Simalungun dan permaisurinya.

“Kami ini masih ada keturunan raja. Kalau saya keturunan raja Melayu dan suami keturunan raja Simalungun. Jadi, seminggu sebelum menyembelih lembu itu, saya bermimpi kedatangan raja Simalungun dan permaisurinya berpakaian adat ke rumah. Lalu mereka menyuruh kami sekeluarga untuk memakai pakaian serba kuning kepada lembu itu beserta juga sorbannya,” aku Mariani.

Mendapat mimpi itu, Mariani menceritakannya kepada suami, anak dan keluarganya. Selanjutnya, dia dan suaminya pun berkonsultasi dengan ‘orang pintar’ guna menghilangkan rasa penasaran dan menafsirkan mimpi tersebut.

“Atas rujukan orang pintar tersebut maka kami membeli kain serba kuning untuk dipakaikan kepada lembu itu dan juga sorbannya,” ungkap Mariani.

Selain dia, kemenakannya bernama Dian Perangin-Angin juga bermimpi. Namun, mimpinya itu berbeda.

“Setelah saya bermimpi, kemenakannya saya, Dian, mimpi juga. Si Dian mimpi pamannya (suami Mariani, John Saragih-red) dikasih batu cincin sama nenek-nenek. Terus diceritakanlah mimpi itu kepada suami saya dan juga orang pintar itu, makanya semakin kuat pertandanya,” ucap Mariani.

Adapun hewan kurban tersebut dibelinya sejak dua minggu sebelum Hari Raya Idul Adha 1435 Hijiriah di kawasan Jl. Pertahanan Pasar VII Patumbak seharga Rp14,5 juta. “Lembu itu sudah dibeli sejak dua minggu sebelum lebaran haji dan kami titipkan di sana. Lalu, Sabtu (4/10) sorenya lembu itu diantar ke rumah dan pas diantar banyak orang lihat pada pangling,” katanya.

Mariani menyebut, sewaktu membeli hewan kurban di Pasar VII Patumbak, pandangannya selalu ke arah lembu berwarna hitam tersebut. “Entah kenapa pandangan saya ke lembu itu aja. Lalu saya tanya-tanya ke penjualnya, ternyata lembu itu enggak laku-laku rupanya. Tetapi, saya sangat tertarik dan saya tanya harganya berapa kemudian dibeli tanpa tawar-tawar,” jelasnya.

Atas fenomena langka ini, Mariani pun berharap keberkahannya dan semoga bisa bermanfaat terhadap orang banyak. “Kami berharap semoga ini membawa berkah, karena terjadi di tanggal dan bulan baik,” imbuhnya.

LEMBUNYA SEMPAT SEDIH
Dwi Angga Hardi (25) si penjual lembu yang ditemui mengatakan, bahwa lembu tersebut hampir sama dengan lembu lainnya, makan dan minum juga sama.

“Makanya, saya juga heran dengan penemuan batu cincin itu. Padahal, selama saya pelihara, biasa saja lembu itu. Saya juga heran waktu diberitahukan oleh keluarga pak Junaedi Saragih tentang batu cincin itu. Saya mau lihat juga ke rumahnya,”ucapnya .

Memang, lanjut Dwi, saat akan mengantar lembu itu, ia melihat lembunya sedih tak bergairah. “Mungkin itu rejeki bapak itu yang telah berkurban. Banyak yang beli lembu dariku tapi baru lembu itu ada batu cincinnya. Padahal lembu itu tidak diminati pembeli. Bapak itulah yang beruntung,”tandasnya.

Kata Dwi, usaha jual beli hewan kurban itu baru sekitar dua tahun mereka geluti. “Lembu yang dibeli pak Junaedi saya pelihara sewaktu umur 2 bulan. Dan, tidak ada hal-hal aneh selama saya pelihara. Makanya, sunguh beruntung pak Junaedi membeli lembu itu, dan mendapatkan batu cincin itu. Semoga usaha saya semakin maju dan keluarga pak Junaedi tetap mendapat berkah,” harapnya. (gib/smg/deo)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/