TEBINGTINGGI,SUMUTPOS.CO – Pranata Humas termasuk kehumasan pemerintah daerah di seluruh Indonesia dituntut untuk mengedepankan komunikasi dua arah.
“Tidak hanya dengan manajemen puncak dalam hal ini unsur pimpinan daerah, melainkan juga dengan insan pers, tokoh masyarakat dan pemangku kepentingan lainnya demi terbentuknya citra kota yang kuat sekaligus positif,”ujar Kabag Humas PP Kota Tebingtinggi Abdul Halim Purba, menyimpulkan pidato Sekretaris Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi, Dwi Wahyu Atmaji saat membuka acara Indonesian City Government PR Summit di Ballroom Trans Luxury Hotel, Jalan Gatot Soebroto, Kota Bandung, Kamis (4/10) malam.
Dikatakan Abdul Halim saat dihubungi Sumut Pos pada Jumat (5/10), seorang pejabat humas harus mampu memainkan berbagai peran dalam pelaksanaan tugasnya mulai dari komunikator, fasilitator, diseminator, katalisator, konselor, advisor, interpretator, dan penulis konsep dalam pembentukan citra kota.
Sedangkan menyinggung pentingnya City Branding, menurutnya, pengelolaan citra kota merupakan fenomena global di era persaingan saat ini. Mereka mencitrakan diri seperti komoditas dan bersaing untuk menjadi yang terbaik. Karena citra kota yang kuat akan mempermudah penempatan suatu kota dalam persaingan di pasar global.
“City Branding seharusnya tidak hanya dilihat sebagai branding atau marketing semata. Ia adalah seni menciptakan citra suatu kota di benak masyarakat sehingga tertarik kepada kota tersebut. Citra yang unik, yang membedakan dari kota yang lain,”imbuhnya.
Dijelaskan Abdul Halim yang turut menghadiri Indonesian City Government PR Summit di Bandung, dihadiri sekitar 1.000 peserta yang berasal dari Pranata Humas Kota Kabupaten, Kementerian dan Lembaga, BUMN dan BUMD, praktisi kehumasan, praktisi komunikasi, dan mahasiswa. Tema utama yang diangkat dalam event pertama kali ini adalah City Branding. (ian/han)