26.7 C
Medan
Tuesday, May 7, 2024

LPG 3 Kg Kembali Kosong, Warga Tebing Terpaksa Antri

Foto: Sopian/Sumut Pos Pemandangan antrian tabung gas LPG ukuran 3 kg di Pangkalan PT Deli Alam Jaya Lestari di Jalan Sudirman Tebingtinggi, Selasa (24/2).
Foto: Sopian/Sumut Pos
Pemandangan antrian tabung gas LPG ukuran 3 kg di Pangkalan PT Deli Alam Jaya Lestari di Jalan Sudirman Tebingtinggi, Selasa (24/2).

TEBINGTINGGI, SUMUTPOS.CO – Gas LPG ukuran 3 kilogram (kg) kembali langka di Kota Tebingtinggi. Untuk mendapatkan satu tabung, harus rela antri sampai dua jam.

Kerumunan warga yang antri menunggu pasokan LPG 3 kg terlihat di pemilik pangkalan, PT Deli Jaya Alam Lestri di Jalan Sudirman Kota Tebingtinggi. Warga harus antri sebelum pangkalan tersebut buka pagi hari, Selasa (24/2) sekira pukul 07.00 WIB.

Penyebab kelangkaan LPG 3 kg dikarenakan pasokan dari pihak Pertamina Medan mengalami keterlambatan. Ditambah, banyaknya warga sekitar Tebingtinggi yaitu Serdang Bedagai yang membeli ke wilayah Tebingtinggi.

Terkait masalah harga, untuk tingkat pengecer ukuran LPG 3 kg mencapai Rp22.000, sedangkan di pangkalan Rp18.000. Pihak pangkalan memilih tidak melayani para pengecer sehingga pangkalan yang ada dipadati warga.

Salah seorang warga, Rosni (45) warga Jalan Ir H Juanda Ko ta Tebingtinggi mengaku antri dari pagi, karena di warung-warung yang biasa dijual gas LPG ukuran 3 kg tidak ada dan tersisa hanya tabung kosong.

“Antri sampai tiga jam untuk mendapatkan gas ukuran 3 kg. Kalau tidak antri, kami tidak bisa mendapatkan gas. Repot, kalau tidak ada gas mau masak pakai apa,”keluh Rosni.

Kelangkaan ini terjadi sudah selama empat hari. Rosni berharap kepada pemerintah untuk menambah pasokan sehingga warga tidak direpotkan untuk mendapat gas dengan cara harus antri.

Pemilik pangkalan di Jalan Sudirman Tebingtinggi, Minchu menjelaskan bahwa kebutuhan di Tebingtinggi mencapai 3.000 tabung dalam satu harinya. Tetapi, pasokan yang ada setiap hari hanya 2.240 tabung.

“Karena faktor keterlambatan ditambah dengan pasokan yang meningkat pengguna LPG ukuran 3 kg. Banyak penyebabnya, kebanyakan pedagang makanan dan rumah makan beralih ke gas LPG ukuran 3 kg dari ukuran 12 kg,”jelasnya.

Menurutnya, untuk para pembeli, Minchu mengaku membatasi pembelian yaitu paling banyak 2 tabung saja. Sedangkan untuk pengecer, dia tidak melayani karena ditakutkan barang akan keluar ke Kota Tebingtinggi yaitu ke wilayah Sergai. (ian)

Foto: Sopian/Sumut Pos Pemandangan antrian tabung gas LPG ukuran 3 kg di Pangkalan PT Deli Alam Jaya Lestari di Jalan Sudirman Tebingtinggi, Selasa (24/2).
Foto: Sopian/Sumut Pos
Pemandangan antrian tabung gas LPG ukuran 3 kg di Pangkalan PT Deli Alam Jaya Lestari di Jalan Sudirman Tebingtinggi, Selasa (24/2).

TEBINGTINGGI, SUMUTPOS.CO – Gas LPG ukuran 3 kilogram (kg) kembali langka di Kota Tebingtinggi. Untuk mendapatkan satu tabung, harus rela antri sampai dua jam.

Kerumunan warga yang antri menunggu pasokan LPG 3 kg terlihat di pemilik pangkalan, PT Deli Jaya Alam Lestri di Jalan Sudirman Kota Tebingtinggi. Warga harus antri sebelum pangkalan tersebut buka pagi hari, Selasa (24/2) sekira pukul 07.00 WIB.

Penyebab kelangkaan LPG 3 kg dikarenakan pasokan dari pihak Pertamina Medan mengalami keterlambatan. Ditambah, banyaknya warga sekitar Tebingtinggi yaitu Serdang Bedagai yang membeli ke wilayah Tebingtinggi.

Terkait masalah harga, untuk tingkat pengecer ukuran LPG 3 kg mencapai Rp22.000, sedangkan di pangkalan Rp18.000. Pihak pangkalan memilih tidak melayani para pengecer sehingga pangkalan yang ada dipadati warga.

Salah seorang warga, Rosni (45) warga Jalan Ir H Juanda Ko ta Tebingtinggi mengaku antri dari pagi, karena di warung-warung yang biasa dijual gas LPG ukuran 3 kg tidak ada dan tersisa hanya tabung kosong.

“Antri sampai tiga jam untuk mendapatkan gas ukuran 3 kg. Kalau tidak antri, kami tidak bisa mendapatkan gas. Repot, kalau tidak ada gas mau masak pakai apa,”keluh Rosni.

Kelangkaan ini terjadi sudah selama empat hari. Rosni berharap kepada pemerintah untuk menambah pasokan sehingga warga tidak direpotkan untuk mendapat gas dengan cara harus antri.

Pemilik pangkalan di Jalan Sudirman Tebingtinggi, Minchu menjelaskan bahwa kebutuhan di Tebingtinggi mencapai 3.000 tabung dalam satu harinya. Tetapi, pasokan yang ada setiap hari hanya 2.240 tabung.

“Karena faktor keterlambatan ditambah dengan pasokan yang meningkat pengguna LPG ukuran 3 kg. Banyak penyebabnya, kebanyakan pedagang makanan dan rumah makan beralih ke gas LPG ukuran 3 kg dari ukuran 12 kg,”jelasnya.

Menurutnya, untuk para pembeli, Minchu mengaku membatasi pembelian yaitu paling banyak 2 tabung saja. Sedangkan untuk pengecer, dia tidak melayani karena ditakutkan barang akan keluar ke Kota Tebingtinggi yaitu ke wilayah Sergai. (ian)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/