27.8 C
Medan
Thursday, May 2, 2024

Dinas Pertanian Dairi Imbau Peternak Gunakan Biosecurity

DAIRI, SUMUTPOS.Co – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Dairi melalui Dinas Pertanian, belum bias memberikan bantuan bibit kepada peternak babi dikarenakan hingga saat ini belum ada obat/vaksin untuk mengatasi penyakit virus African Swine Fever (ASF) menyerang ternak babi.

Kabid Perikanan dan Peternakan pada Dinas Pertanian Dairi, drh Ermawati Berutu.RUDY SITANGGANG/SUMUT POS. .

Kepala Bidang (Kabid) Perikanan dan Peternakan pada Dinas Pertanian Dairi, drh Ermawati Berutu menyampaikan, hingga saat ini virus ASF belum bisa dimusnahkan dari Dairi. “Dimana, masih kita temukan ternak babi masyarakat mati karena terserang virus dimaksud,”ujar Ernawati, Selasa (5/10)

Ermawati menyebutkan, walaupun saat ini ada masyarakat mengembangkan ternak babi, itu masih coba-coba. Kita belum berani menyuruh peternak untuk memulai pengembangannya kembali pasca wabah beberapa waktu lalu, ucapnya.

Dan bagi masyarakat yang sudah memulai beternak babi, disarankan supaya melakukan biosecurity ketat, misalnya disinfeksi kandang minimal 1 kali eminggu, lalulintas orang jangan sembaragan kekandang, sanitasi kandang dan lingkungan bersih serta pemilihan bibit yang bagus.

Ermawati menyebut, pendataan di lapangan populasi ternak babi di kabupaten Dairi saat ini antara 1700-2000 ekor. Jumlah peternak kita lihat akhir-akhir ini terus bertambah. Selain menyarankan melakukan biosecudify ketat, kalau ada peternak datang kemari kami bantu disinfektan dan tambahan makanan premix. (rud)xz

DAIRI, SUMUTPOS.Co – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Dairi melalui Dinas Pertanian, belum bias memberikan bantuan bibit kepada peternak babi dikarenakan hingga saat ini belum ada obat/vaksin untuk mengatasi penyakit virus African Swine Fever (ASF) menyerang ternak babi.

Kabid Perikanan dan Peternakan pada Dinas Pertanian Dairi, drh Ermawati Berutu.RUDY SITANGGANG/SUMUT POS. .

Kepala Bidang (Kabid) Perikanan dan Peternakan pada Dinas Pertanian Dairi, drh Ermawati Berutu menyampaikan, hingga saat ini virus ASF belum bisa dimusnahkan dari Dairi. “Dimana, masih kita temukan ternak babi masyarakat mati karena terserang virus dimaksud,”ujar Ernawati, Selasa (5/10)

Ermawati menyebutkan, walaupun saat ini ada masyarakat mengembangkan ternak babi, itu masih coba-coba. Kita belum berani menyuruh peternak untuk memulai pengembangannya kembali pasca wabah beberapa waktu lalu, ucapnya.

Dan bagi masyarakat yang sudah memulai beternak babi, disarankan supaya melakukan biosecurity ketat, misalnya disinfeksi kandang minimal 1 kali eminggu, lalulintas orang jangan sembaragan kekandang, sanitasi kandang dan lingkungan bersih serta pemilihan bibit yang bagus.

Ermawati menyebut, pendataan di lapangan populasi ternak babi di kabupaten Dairi saat ini antara 1700-2000 ekor. Jumlah peternak kita lihat akhir-akhir ini terus bertambah. Selain menyarankan melakukan biosecudify ketat, kalau ada peternak datang kemari kami bantu disinfektan dan tambahan makanan premix. (rud)xz

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/