BINJAI, SUMUTPOS.CO – Warga di Desa Tanjung Gunung, Kecamatan Sei Bingai, Langkat, sempat heboh pada Selasa (4/10) kemarin. Hal ini dikarenakan seorang bocah laki-laki berusia 5 tahun selamat usai disambar petir.
Awalnya, masyarakat sempat ketakutan, karena bocah tersebut sempat tidak sadarkan diri usai disambar petir, saat disambar petir saat mandi hujan.
Kepala Desa Tanjung Gunung, Mejuah-juah mengakui adanya kejadian tersebut saat dikonfirmasi, Rabu (5/10).
“Ya benar, anak dari keluarga Ibu Nani br Sembiring, yang bertempat tinggal di Dusun Percihen, Desa Tanjung Gunung, Kecamatan Sei Bingai,” ujar dia.
Menurut dia, kesehatan korban berangsur membaik pasca disambar petir.
“Tapi belum pulih kali. Masih silau matanya lihat matahari dan masih lemas,” kata dia.
Kades menambahkan, sudah mengutus perangkat desa untuk memberi bantuan kepada keluarga korban yang terkena musibah. Salah seorang warga bernama Surbakti menceritakan peristiwa tersebut.
“Dia (korban) lagi mandi hujan di depan rumah. Tak beberapa lama, petir menyambar dan dia jatuh tergeletak,” kata dia.
Surbakti bilang, bocah tersebut tergeletak usai disambar petir. Seorang warga yang melihat, langsung mengangkat korban dan ditanam ke tanah usai disambar petir.
“Ada yang lihat, dan langsung diangkat dia (korban). Kemudian langsung ditanam di tanah, biar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan. Sekarang sudah siuman,” ujar Surbakti.
Korban ditanam, menurut Surbakti, adalah cara masyarakat suku Karo untuk mengobati seseorang yang tersambar petir.
“Saat ditanam, juga diletakkan daun pisang di atas kepalanya. Itulah yang kami lakukan dan sekarang sudah siuman dan pulih kembali,” pungkasnya. (ted/ram)