26.7 C
Medan
Saturday, May 18, 2024

Banjir di Kabupaten Sergai Makin Meluas

 2.173 KK Terancam Kehilangan Tempat Tinggal

SERGAI- Sebanyak 2.173 kepala keluarga (KK) di 5 kecamatan Kabupaten Serdangbedagai, terancam kehilangan tempat tinggal tinggal mereka, akibat banjir yang merendam daerah tersebut sejak Minggu (4/11) kemarin.

Hujan deras yang terus mengguyur selama dua malam berturut-turut, membuat sebagian warga terpaksa mengungsi di 5 kecamatan seperti Kecamatan Sei Rampah, Kecamatan Sei Bamban, Kecamatan Perbaungan, Kecamatan Tanjung Beringin dan Kecamatan Teluk Mengkudu, dan ada sebagian warga yang tetap bertahan dirumah mereka masing-masing.

” 2.173 rumah yang ada di lima kecamatan Kabupaten Serdangbedagai terendam banjir hingga sore ini. Banjir selama dua hari ini semakin meluas,” ucap Kepala Badan Penganggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Serdangbedagai, Jhoni Walker Manik pada Sumut Pos, Senin (5/11).
Masih menurut Jhoni, untuk Kecamatan Sei Rampah terdata 1.913 KK, Kecamatan Perbaungan 80 KK, Kecamatan Sei Bamban 95 KK, Kecamatan Tanjungberingin 25 KK dan Kecamatan Teluk Mengkudu 60 KK.

“Data yang masuk sifatnya masih sementara, tetapi upaya BPBD Sergai tetap melakukan tanggap darurat kepada para korban banjir dengan memberikan bantuan sembako dan mendirikan tenda-tenda pengungsian sementara untuk warga korban banjir di lokasi-lokasi banjir terparah,” ungkap Jhoni.
Gubernur Sumatera Utara (Gubsu) H Gatot Pujo Nugroho meminta kepada masyarakat, yang tertimpa bencana banjir agar tetap bersabar dan menjaga kesehatan. Warga yang tertimpah musibah bencana banjir paling parah di wilayah Kecamatan Sei Rampah, terutama didaerah pinggiran Sungai Sei Rampah yang membela Kota Rampah, Kabupaten Serdangbedagai.

“Terutama warga harus menjaga kondisi kesehatan, proses tanggap darurat yang dilakukan oleh pihak BPBD Serdangbedagai dan BPBP Provinsi Sumut tetap dilaksanakan untuk memberikan pelayanan kepada warga yang tertimpa bencana banjir agar bisa terpenuhi kebutuhan hidup seperti makanan dan minuman, selimut, air bersih dan kebutuhan lainnya,”ucap Gatot.

Dalam peninjuan tersebut, Gubsu langsung melakukan pencerahan kepada masyarakat yang mengungsi di Dusun III Desa Sei Rampah Kecamatan Sei Rampah dengan memberikan bantuan berupa peralatan sekolah bagi anak-anak yang peralatan sekolah seperti baju, buku pelajaran, tas terendam banjir.
Rika (26) warga Dusun III Sei Rampah mengatakan rumahnya mulai terendam air semenjak Minggu dini hari, banyak perabotan rumah tangga terendam air dan tidak bisa diselamatakan. Dia banyak berharap kepada Pemkab Serdangbedagai agar bisa memberikan bantuan berupa susu, selimut, pakaian, makanan dan air bersih. “Banyak warga yang membutuhkan selimut, susu dan air bersih,” katanya.

Masih menurutnya, karena kondisi banjir yang merendam rumahnya hingga lutut orang dewasa, Rika terpaksa meninggalkan rumahnya mengungsi ke tempat yang lebih tinggi di kawasan Sei Bamban.

“Saya mengungsi bersama anak-anak pak ke lokasi rumah kerabat di Sei Bamban, susah pak kalau banjir begini, semuanya serba salah dan kemungkinan banyak penyakit yang ditimbulkan seperti gatal-gatal dan diare,”katanya.

Riski (9) pelajar kelas 3 Sekolah Dasar (SD) warga Desa Sei Rampah mengaku semua peralatan sekolah seperti baju sekolah, buku pelajaran dan sepatu sekolah semuanya terendam banjir pada malam Minggu dini hari. Karena air datangnya tiba-tiba, orang tua saya sibuk menyelamatkan diri ketempat yang lebih tinggi. (mag-3)

 2.173 KK Terancam Kehilangan Tempat Tinggal

SERGAI- Sebanyak 2.173 kepala keluarga (KK) di 5 kecamatan Kabupaten Serdangbedagai, terancam kehilangan tempat tinggal tinggal mereka, akibat banjir yang merendam daerah tersebut sejak Minggu (4/11) kemarin.

Hujan deras yang terus mengguyur selama dua malam berturut-turut, membuat sebagian warga terpaksa mengungsi di 5 kecamatan seperti Kecamatan Sei Rampah, Kecamatan Sei Bamban, Kecamatan Perbaungan, Kecamatan Tanjung Beringin dan Kecamatan Teluk Mengkudu, dan ada sebagian warga yang tetap bertahan dirumah mereka masing-masing.

” 2.173 rumah yang ada di lima kecamatan Kabupaten Serdangbedagai terendam banjir hingga sore ini. Banjir selama dua hari ini semakin meluas,” ucap Kepala Badan Penganggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Serdangbedagai, Jhoni Walker Manik pada Sumut Pos, Senin (5/11).
Masih menurut Jhoni, untuk Kecamatan Sei Rampah terdata 1.913 KK, Kecamatan Perbaungan 80 KK, Kecamatan Sei Bamban 95 KK, Kecamatan Tanjungberingin 25 KK dan Kecamatan Teluk Mengkudu 60 KK.

“Data yang masuk sifatnya masih sementara, tetapi upaya BPBD Sergai tetap melakukan tanggap darurat kepada para korban banjir dengan memberikan bantuan sembako dan mendirikan tenda-tenda pengungsian sementara untuk warga korban banjir di lokasi-lokasi banjir terparah,” ungkap Jhoni.
Gubernur Sumatera Utara (Gubsu) H Gatot Pujo Nugroho meminta kepada masyarakat, yang tertimpa bencana banjir agar tetap bersabar dan menjaga kesehatan. Warga yang tertimpah musibah bencana banjir paling parah di wilayah Kecamatan Sei Rampah, terutama didaerah pinggiran Sungai Sei Rampah yang membela Kota Rampah, Kabupaten Serdangbedagai.

“Terutama warga harus menjaga kondisi kesehatan, proses tanggap darurat yang dilakukan oleh pihak BPBD Serdangbedagai dan BPBP Provinsi Sumut tetap dilaksanakan untuk memberikan pelayanan kepada warga yang tertimpa bencana banjir agar bisa terpenuhi kebutuhan hidup seperti makanan dan minuman, selimut, air bersih dan kebutuhan lainnya,”ucap Gatot.

Dalam peninjuan tersebut, Gubsu langsung melakukan pencerahan kepada masyarakat yang mengungsi di Dusun III Desa Sei Rampah Kecamatan Sei Rampah dengan memberikan bantuan berupa peralatan sekolah bagi anak-anak yang peralatan sekolah seperti baju, buku pelajaran, tas terendam banjir.
Rika (26) warga Dusun III Sei Rampah mengatakan rumahnya mulai terendam air semenjak Minggu dini hari, banyak perabotan rumah tangga terendam air dan tidak bisa diselamatakan. Dia banyak berharap kepada Pemkab Serdangbedagai agar bisa memberikan bantuan berupa susu, selimut, pakaian, makanan dan air bersih. “Banyak warga yang membutuhkan selimut, susu dan air bersih,” katanya.

Masih menurutnya, karena kondisi banjir yang merendam rumahnya hingga lutut orang dewasa, Rika terpaksa meninggalkan rumahnya mengungsi ke tempat yang lebih tinggi di kawasan Sei Bamban.

“Saya mengungsi bersama anak-anak pak ke lokasi rumah kerabat di Sei Bamban, susah pak kalau banjir begini, semuanya serba salah dan kemungkinan banyak penyakit yang ditimbulkan seperti gatal-gatal dan diare,”katanya.

Riski (9) pelajar kelas 3 Sekolah Dasar (SD) warga Desa Sei Rampah mengaku semua peralatan sekolah seperti baju sekolah, buku pelajaran dan sepatu sekolah semuanya terendam banjir pada malam Minggu dini hari. Karena air datangnya tiba-tiba, orang tua saya sibuk menyelamatkan diri ketempat yang lebih tinggi. (mag-3)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/