32 C
Medan
Monday, November 25, 2024
spot_img

KSAD: Pembukaan & Pengerasan Jalan Selesai Tiga Minggu

Foto: Nanang/PM Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD), Jenderal TNI Gatot Nurmantyo bersama rombongan saat meninjau ke lokasi relokasi pembukaan jalan pengungsi erupsi Gunung Sinabung di Desa Siosar, Kecamatan Merek, Kab Karo, Rabu (5/11).
Foto: Nanang/PM
Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD), Jenderal TNI Gatot Nurmantyo bersama rombongan saat meninjau ke lokasi relokasi pembukaan jalan pengungsi erupsi Gunung Sinabung di Desa Siosar, Kecamatan Merek, Kab Karo, Rabu (5/11).

KARO, SUMUTPOS.CO – Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD), Jenderal TNI Gatot Nurmantyo, Rabu (5/11) canangkan Karya Bhakti TNI skala besar program TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) yang dipusatkan di kampus Universitas Karo (UKA) Kabanjahe guna relokasi pembukaan jalan pengungsi erupsi Gunung Sinabung di Desa Siosar, Kec. Merek, Kab Karo.

“Presiden Joko Widodo memerintahkan kepada Pangdam I/BB pada 29 Oktober lalu, pengerjaan pengerasan akses jalan menuju areal relokasi di kawasan agropolitan sepanjang 3,4 Km dan lebar 6 meter. Dan pembukaan jalan baru sepanjang 5,8 Km dan lebar 12 meter harus selesai satu bulan. Tetapi saya menargetkan pengerasan jalan dan pembukaan jalan itu selesai tiga minggu ke depan dengan alokasi anggaran sebesar Rp1 miliar,” papar mantan Pangkostrad ini kepada sejumlah wartawan usai pencanangan karya bhakti TNI.

Setelah selesai pengerAsan dan pembukaan jalan, tahap pertama akan dibangun 50 unit rumah hunian pada bulan November ini. ”Seluruh pasukan TNI yang dilibatkan dalam penanganan relokasi ini sebanyak 539 personil dibantu masyarakat sebanyak 300 orang sehingga personil yang dilibatkan 893 orang untuk menyelesaikan areal relokasi,” katanya.

Turut hadir, Pangdam I/BB Mayjen TNI Winston P Simanjuntak, Kasdam I/BB Brigjen TNI Cucu Sumantri, Plt Sekda Pemprovsu Hasiholan Silaen, Danrem 023/KS Kolonel Kav Abdul Raman Made SIP MS, Plt Bupati Karo Terkelin Brahmana, Bupati Simalungun JR Saragih, Dandim 0205/TK Letkol Inf Asep Sukarna yang juga Dansatgas Erupsi Sinabung, Kapolres Tanah Karo AKBP Victor Togi Tambun, para SKPD lingkungan Pemkab Karo, serta para Dandim dan para Komandan Bataliyon di jajaran Kodam I/BB. Menurut jenderal berbintang empat ini, karya bakti TNI tersebut sebagai tindak lanjut kunjungan Presiden ke Tanah Karo pada 29 Oktober lalu untuk menuntaskan penanganan relokasi erupsi Sinabung.

“Keputusan Presiden Joko Widodo ini solusi yang terbaik sehingga prajurit TNI yang melaksanakan penanganan relokasi sebagai bentuk kehormatan dan diberikan kepercayaaan untuk membantu masyarakat dalam penanganan relokasi erupsi Sinabung,” jelasnya.

Ditambahkan, karya bakti TNI melibatkan sinergisitas TNI, Pemkab Karo, Menhut, Pemprovsu, BNPB. “Warga yang kena musibah erupsi Sinabung agar bersemangat dan bekerja sama berbagai pihak agar lebih cepat penanganan relokasi untuk mengembalikan kepercayaan moril dari warga pengungsi,” ucapnya.

Ia menghimbau dalam pembukaan akses jalan itu, agar tidak menebang kayu sembarangan. “Biarkanlah lokasi pemukiman itu ditumbuhi oleh kayu agar kelihatan asri dan indah serta nyaman ditempati. Kalau pohon pinus yang ditebang tidak apa-apa sepanjang tidak merusak lingkungan. Tetapi kalau kayu hendaknya jangan. Yang penting ciptakan suasana nyaman dengan tidak merusak lingkungan,” ujarnya lagi. (ist/deo)

Foto: Nanang/PM Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD), Jenderal TNI Gatot Nurmantyo bersama rombongan saat meninjau ke lokasi relokasi pembukaan jalan pengungsi erupsi Gunung Sinabung di Desa Siosar, Kecamatan Merek, Kab Karo, Rabu (5/11).
Foto: Nanang/PM
Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD), Jenderal TNI Gatot Nurmantyo bersama rombongan saat meninjau ke lokasi relokasi pembukaan jalan pengungsi erupsi Gunung Sinabung di Desa Siosar, Kecamatan Merek, Kab Karo, Rabu (5/11).

KARO, SUMUTPOS.CO – Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD), Jenderal TNI Gatot Nurmantyo, Rabu (5/11) canangkan Karya Bhakti TNI skala besar program TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) yang dipusatkan di kampus Universitas Karo (UKA) Kabanjahe guna relokasi pembukaan jalan pengungsi erupsi Gunung Sinabung di Desa Siosar, Kec. Merek, Kab Karo.

“Presiden Joko Widodo memerintahkan kepada Pangdam I/BB pada 29 Oktober lalu, pengerjaan pengerasan akses jalan menuju areal relokasi di kawasan agropolitan sepanjang 3,4 Km dan lebar 6 meter. Dan pembukaan jalan baru sepanjang 5,8 Km dan lebar 12 meter harus selesai satu bulan. Tetapi saya menargetkan pengerasan jalan dan pembukaan jalan itu selesai tiga minggu ke depan dengan alokasi anggaran sebesar Rp1 miliar,” papar mantan Pangkostrad ini kepada sejumlah wartawan usai pencanangan karya bhakti TNI.

Setelah selesai pengerAsan dan pembukaan jalan, tahap pertama akan dibangun 50 unit rumah hunian pada bulan November ini. ”Seluruh pasukan TNI yang dilibatkan dalam penanganan relokasi ini sebanyak 539 personil dibantu masyarakat sebanyak 300 orang sehingga personil yang dilibatkan 893 orang untuk menyelesaikan areal relokasi,” katanya.

Turut hadir, Pangdam I/BB Mayjen TNI Winston P Simanjuntak, Kasdam I/BB Brigjen TNI Cucu Sumantri, Plt Sekda Pemprovsu Hasiholan Silaen, Danrem 023/KS Kolonel Kav Abdul Raman Made SIP MS, Plt Bupati Karo Terkelin Brahmana, Bupati Simalungun JR Saragih, Dandim 0205/TK Letkol Inf Asep Sukarna yang juga Dansatgas Erupsi Sinabung, Kapolres Tanah Karo AKBP Victor Togi Tambun, para SKPD lingkungan Pemkab Karo, serta para Dandim dan para Komandan Bataliyon di jajaran Kodam I/BB. Menurut jenderal berbintang empat ini, karya bakti TNI tersebut sebagai tindak lanjut kunjungan Presiden ke Tanah Karo pada 29 Oktober lalu untuk menuntaskan penanganan relokasi erupsi Sinabung.

“Keputusan Presiden Joko Widodo ini solusi yang terbaik sehingga prajurit TNI yang melaksanakan penanganan relokasi sebagai bentuk kehormatan dan diberikan kepercayaaan untuk membantu masyarakat dalam penanganan relokasi erupsi Sinabung,” jelasnya.

Ditambahkan, karya bakti TNI melibatkan sinergisitas TNI, Pemkab Karo, Menhut, Pemprovsu, BNPB. “Warga yang kena musibah erupsi Sinabung agar bersemangat dan bekerja sama berbagai pihak agar lebih cepat penanganan relokasi untuk mengembalikan kepercayaan moril dari warga pengungsi,” ucapnya.

Ia menghimbau dalam pembukaan akses jalan itu, agar tidak menebang kayu sembarangan. “Biarkanlah lokasi pemukiman itu ditumbuhi oleh kayu agar kelihatan asri dan indah serta nyaman ditempati. Kalau pohon pinus yang ditebang tidak apa-apa sepanjang tidak merusak lingkungan. Tetapi kalau kayu hendaknya jangan. Yang penting ciptakan suasana nyaman dengan tidak merusak lingkungan,” ujarnya lagi. (ist/deo)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/