26.7 C
Medan
Saturday, May 18, 2024

Minat Baca di Karo Masih Rendah

KARO, SUMUTPOS.CO – Berdasarkan penelitian Organisasi Pendidikan, Keilmuan, dan Kebudayaan Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNESCO), minat baca di Indonesia masih minim. Begitu juga masih rendahnya minat baca di Kabupaten Karo.

DIABADIKAN: Bupati Karo Terkelin Brahmana diabadikan bersama FPPPK.SOLIDEO/SUMUT POS.
DIABADIKAN: Bupati Karo Terkelin Brahmana diabadikan bersama FPPPK.SOLIDEO/SUMUT POS.

Demikian disampaikan Bupati Karo Terkelin Brahmana saat menerima audiensi Forum Pemuda Peduli Pendidikan Karo (FPPPK) di ruang kerjanya, Rabu (4/11).

“Menurut penelitian UNESCO yang pernah saya baca, Di mana setahun hanya 12 lembar membaca buku, sehingga hitungannya dalam setiap satu bulan hanya sekali membaca buku. Ironisnya, bukan buku pengetahuan yang dibaca dan dilihat, tapi buku tabungan. Ini tidak pantas ditiru,” kata Terkelin.

Sementara itu, Ketua FPPPK Atmaja P. Sembiring mengemukakan, kedatangan mereka menyampaikan undangan kepada Bupati Karo Terkelin Brahmana dalam kegiatan bedah buku Jamin Ginting, Pahlawan Nasional dari Tanah Karo, yang akan diselenggarakan pada Senin 9 November 2020.

“Kedatangan kami juga tidak terlepas bahwa hari Senin (9 November 2020) ada acara bedah buku Jamin Ginting Pahlawan Nasional dari Tanah Karo. Dalam acara ini, Bapak Bupati kiranya dapat hadir sebagai penyemangat motivasi dan mendukung gerakan literasi,” kata Atmaja.

Dalam pertemuan itu, Atmaja menyatakan, untuk meningkatkan minat literasi di Kabupaten Karo, Sumatera Utara, FPPPK telah mendirikan bangunan Sapo Literasi di Jalan Samura, Kabanjahe. Pembangunan Sapo Literasi, beber Atmaja, dilakukan secara swadaya oleh anggota FPPPK juga melakukan penjualan baju kaus bertulis Ayo Membaca, Membaca Keren.

“Panitia pembangunan Sapo Literasi juga melakukan aksi penggalangan dana dengan menjual kaos sablon Ayo Membaca, Membaca Keren, dengan harga jual Rp100 ribu,” ungkapnya.

Dikatakannya, gerakan literasi di Kabupaten Karo dapat berkembang dengan adanya dukungan dari Pemerintah Kabupaten Karo.

Bupati Karo Terkelin Brahmana mengapresiasi gerakan literasi yang dilakukan FPPPK, dan menyatakan kesediaan hadir di acara bedah buku Jamin Ginting, Pahlawan Nasional dari Tanah Karo.

Melansir hasil penelitian UNESCO, Bupati Karo Terkelin Brahmana menegaskan hal itu harus diubah. “Sehingga gerakan FPPPK dengan Sapo Literasi sangat tepat sasaran dalam menumbuh kembangkan minat baa masyarakat. Sebab buku adalah jendela dunia dalam mendapatkan informasi dan ilmu pengetahuan,” pungkasnya. (deo)

KARO, SUMUTPOS.CO – Berdasarkan penelitian Organisasi Pendidikan, Keilmuan, dan Kebudayaan Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNESCO), minat baca di Indonesia masih minim. Begitu juga masih rendahnya minat baca di Kabupaten Karo.

DIABADIKAN: Bupati Karo Terkelin Brahmana diabadikan bersama FPPPK.SOLIDEO/SUMUT POS.
DIABADIKAN: Bupati Karo Terkelin Brahmana diabadikan bersama FPPPK.SOLIDEO/SUMUT POS.

Demikian disampaikan Bupati Karo Terkelin Brahmana saat menerima audiensi Forum Pemuda Peduli Pendidikan Karo (FPPPK) di ruang kerjanya, Rabu (4/11).

“Menurut penelitian UNESCO yang pernah saya baca, Di mana setahun hanya 12 lembar membaca buku, sehingga hitungannya dalam setiap satu bulan hanya sekali membaca buku. Ironisnya, bukan buku pengetahuan yang dibaca dan dilihat, tapi buku tabungan. Ini tidak pantas ditiru,” kata Terkelin.

Sementara itu, Ketua FPPPK Atmaja P. Sembiring mengemukakan, kedatangan mereka menyampaikan undangan kepada Bupati Karo Terkelin Brahmana dalam kegiatan bedah buku Jamin Ginting, Pahlawan Nasional dari Tanah Karo, yang akan diselenggarakan pada Senin 9 November 2020.

“Kedatangan kami juga tidak terlepas bahwa hari Senin (9 November 2020) ada acara bedah buku Jamin Ginting Pahlawan Nasional dari Tanah Karo. Dalam acara ini, Bapak Bupati kiranya dapat hadir sebagai penyemangat motivasi dan mendukung gerakan literasi,” kata Atmaja.

Dalam pertemuan itu, Atmaja menyatakan, untuk meningkatkan minat literasi di Kabupaten Karo, Sumatera Utara, FPPPK telah mendirikan bangunan Sapo Literasi di Jalan Samura, Kabanjahe. Pembangunan Sapo Literasi, beber Atmaja, dilakukan secara swadaya oleh anggota FPPPK juga melakukan penjualan baju kaus bertulis Ayo Membaca, Membaca Keren.

“Panitia pembangunan Sapo Literasi juga melakukan aksi penggalangan dana dengan menjual kaos sablon Ayo Membaca, Membaca Keren, dengan harga jual Rp100 ribu,” ungkapnya.

Dikatakannya, gerakan literasi di Kabupaten Karo dapat berkembang dengan adanya dukungan dari Pemerintah Kabupaten Karo.

Bupati Karo Terkelin Brahmana mengapresiasi gerakan literasi yang dilakukan FPPPK, dan menyatakan kesediaan hadir di acara bedah buku Jamin Ginting, Pahlawan Nasional dari Tanah Karo.

Melansir hasil penelitian UNESCO, Bupati Karo Terkelin Brahmana menegaskan hal itu harus diubah. “Sehingga gerakan FPPPK dengan Sapo Literasi sangat tepat sasaran dalam menumbuh kembangkan minat baa masyarakat. Sebab buku adalah jendela dunia dalam mendapatkan informasi dan ilmu pengetahuan,” pungkasnya. (deo)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/