26 C
Medan
Friday, June 28, 2024

PLTU Tanjungpasir Didemo Omak-omak

PANGKALANSUSU-Mega proyek Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Sumut II di Desa Tanjungpasir, Kecamatan Pangkalansusu, Langkat, kembali diprotes. Seperti dua hari lalu, warga  dari dua dusun, Sabtu (5/1) sekitar pukul 08.30 berdemo.

Aksi puluhan masyarakat yang didominasi kaum ibu-ibu ini menuntut pihak PT. GPEC selaku rekanan (kontraktor) yang bekerja di proyek PLTU, segera memperbaiki badan jalan yang hancur disebabkan lalu lalangnya truk material kontraktor. Midun, salah seorang tokoh pemuda di dalam aksi tersebut mengatakan, bila pihak yang bekerja di proyek PLTU II Desa Tanjung Pasir ini tidak memperhatikan badan jalan yang hancur, maka masyarakat yang tinggal di sekitar kawasan tersebut akan terus melakukan aksi.

“Bila permintaan kami ini tidak direalisasikan maka warga akan menurunkan masyarakat yang lebih besar lagi dan akan memasang portal jalan supaya pekerja tidak bisa masuk ke areal proyek,” ancam Midun. Dikatakan warga lain, sejak proyek dikerjakan, masyarakat sekitar merasa dirugikan. Sebab jalan yang setiap hari mereka lintasi, kini kondisinya rusak parah.

Bila cuaca panas, mereka harus menghirup debu yang sangat tebal. Sebaliknya, bila hujan, jalanan bak kubangan kurbau. Oleh sebab itu para pengunjukrasa meminta badan jalan sepanjang 4 km mulai dari Simpang Sei Siur sampai ke lokasi proyek, diperbaiki segera. Aksi unjuk rassa puluhan masyarakat tadi langsung direspon pihak PT Bagus Karya dan PT GPEC.

Robet Butar-Butar dan Surya perwakilan proyek PLTU II  kepada puluhan masyarakat Desa Tanjungpasir berjanji akan segera mungkin memperbaiki badan jalan yang hancur ini.

“Kami akan sesegera mungkin melakukan perawatan badan jalan sepanjang 4 km, agar masyarakat sekitar sini bisa mudah melakukan aktifitasnya dengan lancar,” ungkapnya. (dw/ray/joe)

PANGKALANSUSU-Mega proyek Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Sumut II di Desa Tanjungpasir, Kecamatan Pangkalansusu, Langkat, kembali diprotes. Seperti dua hari lalu, warga  dari dua dusun, Sabtu (5/1) sekitar pukul 08.30 berdemo.

Aksi puluhan masyarakat yang didominasi kaum ibu-ibu ini menuntut pihak PT. GPEC selaku rekanan (kontraktor) yang bekerja di proyek PLTU, segera memperbaiki badan jalan yang hancur disebabkan lalu lalangnya truk material kontraktor. Midun, salah seorang tokoh pemuda di dalam aksi tersebut mengatakan, bila pihak yang bekerja di proyek PLTU II Desa Tanjung Pasir ini tidak memperhatikan badan jalan yang hancur, maka masyarakat yang tinggal di sekitar kawasan tersebut akan terus melakukan aksi.

“Bila permintaan kami ini tidak direalisasikan maka warga akan menurunkan masyarakat yang lebih besar lagi dan akan memasang portal jalan supaya pekerja tidak bisa masuk ke areal proyek,” ancam Midun. Dikatakan warga lain, sejak proyek dikerjakan, masyarakat sekitar merasa dirugikan. Sebab jalan yang setiap hari mereka lintasi, kini kondisinya rusak parah.

Bila cuaca panas, mereka harus menghirup debu yang sangat tebal. Sebaliknya, bila hujan, jalanan bak kubangan kurbau. Oleh sebab itu para pengunjukrasa meminta badan jalan sepanjang 4 km mulai dari Simpang Sei Siur sampai ke lokasi proyek, diperbaiki segera. Aksi unjuk rassa puluhan masyarakat tadi langsung direspon pihak PT Bagus Karya dan PT GPEC.

Robet Butar-Butar dan Surya perwakilan proyek PLTU II  kepada puluhan masyarakat Desa Tanjungpasir berjanji akan segera mungkin memperbaiki badan jalan yang hancur ini.

“Kami akan sesegera mungkin melakukan perawatan badan jalan sepanjang 4 km, agar masyarakat sekitar sini bisa mudah melakukan aktifitasnya dengan lancar,” ungkapnya. (dw/ray/joe)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/